©MOB-08©

25.3K 2.4K 143
                                    

Udah chapter 8, 2 chapter lagi penentuan apakah harus up 2 minggu sekali atau enggak.

Met baca😾
.
.

HARA berdecak pelan melihat Awan yang tidurnya gabisa diam, sudah jam 7 pagi dan Awan masih belum mau bangun juga.

"Wan, bangun. Lo ada kelas kan pagi ini." panggil Hara lagi sembari menarik pelan hidung Awan.

Dia menjepit hidung mancung Awan, sampai Awan gabisa napas dan dia mulai megab-megab kek ikan kekeringan.

Hara nampaknya suka menjahili Awan sekarang, seneng aja gitu lihat Awan tersiksa kayak gini hehe.

Mulut Awan mulai terbuka guna menarik napas tergesa-gesa, sampai akhirnya dia membuka mata yang sudah berkaca-kaca.

"Hiks..AWAN NDABISA NAPAS HARA!!..hiks..HARA JAHAT!!" dia menjerit keras.

Hara langsung melepas jepitannya dan mundur beberapa langkah, Awan bangun dengan tangisan yang menyakitkan telinga Hara.

"Duuh, iya maafin gue. Sekarang mandi sana." suruh Hara pada Awan.

Pria itu menggeleng ribut dengan isakan yang membuat biburnya bergetar. "Hiks..ndamau!..hiks..idung Awan sakiit..hiks..ndamau kuliah hari ini!" rajuknya.

Dimata Hara, entah matanya rusak apa gimana ya, Awan kelihatan imut dimatanya.

Dengan cepat Hara mengusap wajahnya kasar. "Sadar, jangan terpesona njir." gumam Hara.

"HARA!!"

Hara membuka matanya lagi dan menatap Awan yang kelihatan ketakutan. "Apaan?" tanya nya malas.

Tubuh Awan sudah gemetar hebat. "Di..di..dikepala..A-awan..a-ada..hiks..KECOAAAAAAKK!!..hiks..HUAAAAAAA AWAN GASUKAAAA!!" histerisnya tak karuan.

Hara mendesah kasar, dia dengan santainya menggeplak kepala Awan, niatnya biar kecoa itu terbang dan pergi, eh taunya kepala Awan pala ke tempeleng kuat.

Sampai membuat Awan makin nangis kejer karena sakit.

Berhasil juga sih, kecoanya terbang see you bay-bay gitu dia.

"Cup-cup, maaf ya Awan. Hara gak sengaja." bujuk Hara sembari memeluk Awan erat dan menenangkannya.

Awan sesenggukan, dia membalas pelukan Hara dan menangis di dadanya.

Hara mengelus punggung Awan pelan, tak menyadari senyum miring di wajah Awan, diselingi kikikan pelan.

....

Hara melirik Awan yang duduk di sofa depan tv dengan acara Spongebob yang tayang disana.

"Sarapan dulu, Wan." Hara meletakan nasi goreng di meja kaca depan sofa.

Awan menoleh, dia memandang Hara dengan tatapan memelas. "Suapin.." rengeknya pelan.

Helaan napas kembali Hara berikan, manja banget ni orang satu. "Yaudah sini." Hara segera duduk disebelah Awan.

Lalu meraih nasi goreng tadi dan mulai menyuapi Awan nasi goreng itu.

Senyum manis yang membuat matanya menyipit nampak indah di wajah Awan, dia senang Hara memperlakukannya baik seperti ini.

"Enyak.." pujinya tulus.

Hara terkekeh pelan, dia meraih sebutir nasi disudut bibir Awan.

"Makasih."

Awan terdiam, hatinya menghangat mendengar suara lembut dan hangat yang Hara berikan.

Hara tak pernah sebaik dan selembut ini padanya.

Apa tandanya, Hara mulai menyukainya?

Jantung Awan berdebar semakin cepat, dia menunduk guna menutupi senyum lebar yang takutnya membuat Hara takut.

Hara menyukaiku?..hihi..Hara menyukaiku!!..akhirnya Hara menyukaikuuuu aaaaaaaa. Batin Awan bersorak bahagia.

Nampaknya dia akan segera memiliki Hara seutuhnya.

Akhirnya saat yang Awan tunggu akan segera tiba.

Saat dimana Hara akan menyukai Awan, akan menjadi kekasih Awan, akan menghabiskan waktu bersama.

Kencan, berpelukan, memadu kasih.

Wajah Awan bersemu merah, dan yang terakhir Hara akan menikah dengan Awan!

Ahh..betapa bahagianya Awan.






















Bersambung😾

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang