©MOB-14©

17.7K 2K 258
                                    

Met baca, tolong pertahankan Vote nya ya. Dan untuk komen, sebisa mungkin kalian harus aktif. Jangan jadi penikmat dalam diam.

😾
.
.

MALAM nya Hara sedang sibuk membaca makalah untuk tugas kelompok di Kelas Dosen pengganti Alm. Adi.

Kegiatannya siang tadi bersama Klaudra lumayan menyenangkan, mereka menikmati makan siang, nonton tv dan berbagai macam kegiatan lainnya.

Klaudra pulang jam 4 sore sebelum orang tua Hara pulang.

Tok.tok.

"Masuk aja, gak dikunci." sahut Hara begitu pintu kamarnya diketuk.

Ibu Hara masuk dengan sebuah tablet di tangannya, wajah Ibu Hara nampak bersemangat kali ini. "Hara! Lihat siapa yang mau ketemu kamu." seru Ibunya antusias.

Ibunya menyerahkan tablet itu pada Hara.

Hara menjauhkan makalah dari depannya lalu menerima tablet itu perlahan, matanya membulat tak percaya.

Seseorang yang dia rindukan selama ini. "Haraaaa, Awan kangeeeen." senyum sumringah langsung terbit diwajah Hara.

Dia menyamankan posisinya. "Awan, Hara juga kangen." balas Hara lembut.

Wajah Awan terlihat jelas di layar tablet, pria itu mengenakan pakaian khas pasien rumah sakit jiwa, dia tampak kurus dengan wajah pucatnya.

"Hara katanya mau kesini, kapan? Awan kangeeen." rengeknya manja.

Hara terkekeh pelan, dia menyentuh layar itu seakan menyentuh wajah Awan. "Maaf ya, Dekan gak ngizinin jadi Hara masih belum bisa pergi." jawabnya.

Raut wajah Awan menjadi sendu, bibirnya melengkung kebawah dengan air mata yang tergenang.

"Awan kangen..hiks.." isaknya sembari menyeka air mata yang hampir jatuh.

Duh, dada Hara sesak melihat Awan menangis seperti itu. "Sabar ya, mungkin 2 bulan lagi baru bisa." Awan masih menangis, dia sedih.

"Jangan nangis atuh, nanti Awan gak ganteng lagi."

Awan langsung berhenti menangis dan menahan isakannya. "Awan udah makan?"

"Eung, udah."

"Makan apa?"

"Nasi sama apa itu..eum..ndatau ah namanya, ada kari-karinya."

"Ooh, nasi kare ya? Heum enak gak?"

Awan mengangguk antusias. "Enak! Awan suka."

"Gamau ngerasain makanan Hara lagi nih?"

"Ih mauuu."

"Yaudah pulang, sini biar Hara rawat."

Entah kerasukan apa Hara mengatakan hal segila itu, bahkan Ibunya sampai kaget, tapi kemudian ibu Hara menetralkan ekspresinya.

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang