©MOB-09©

22.2K 2.3K 144
                                    

200 vote 150 komen.

Met baca😾
.
.

SEPERTI biasanya Hara akan pergi bekerja di sebuah Cafe sebagai juru masak disana.

Dia tak mau pulang dulu karena pastinya dia akan bertemu Awan disana, males.

Malas karena takutnya, Hara masuk ke rayuan Awan, rencana Hara hanya ingin membalas dendam atas kecelakaan yang lalu.

Dia akan memanjakan Awan, akan memperlakukannya dengan lembut dan lihat saja akhirnya.

Dia akan mencampakan Awan.

Hara sibuk mengganti seragamnya di ruang hanti pegawai, besok adalah hari dimana seluruh keluarga besar berkumpul di rumah kakek.

Dan dia akan membawa seseorang kesana untuk dikenalkan pada keluarganya.

"Hara, Haraaaaa." seulas senyum manis Hara ukir diwajahnya, dia menoleh kearah seorang cowok imut.

Yang menjadi kasir di Cafe tempat Hara bekerja. "Kenapa ganteng?" tanya Hara lembut.

Cowok itu mengerucutkan bibirnya pelan, pipinya dia gembungkan dengan kaki dan dihentakan ke lantai.

"Besok, jadi ke rumah keluarga kamu?" tanya nya kepo.

Hara mengangguk pelan. "Iya sayang, besok jadi. Nanti mau belanja dulu gak?" tanya Hara lembut.

Cowok mungil bertubuh lumayan gemuk itu mengangguk semangat, dia merangkul lengan Hara dan mendusel disana.

Tingginya hanya sehidung Hara, duh imut banget emang dia ini.

"Sayang Hara~" ujarnya manja.

Hara terkekeh pelan, dia mengecup pipi cowok bernama Geri dan merangkul pinggangnya erat.

"Hara juga sayang Geri." bisik Hara ditelinga Geri.

Sontak saja wajah Geri merona hebat, pipi chubbynya terlihat merah-merah dan bibir mungilnya bergetar pelan.

"Kamu buat aku malu..." cicit Geri malu, Hara gemas sekali melihat cowok ini.

Jadi gak sabar buat ngenalin Geri ke keluarga besar Hara.

Dan melihat bagaimana reaksi Awan saat tau jika Hara yang sangaaaat dia cintai ternyata sudah punya pacar, hahaha.

Pasti reaksinya akan membuat Hara puas, ini menjadi acara balas dendam yang lumayan menarik.

Karena membalas seseorang yang licik dan manipulatif seperti Awan, yang terobsesi pada dirinya ini.

Tentunya harus membuat Awan merasa, barang kesayangannya sudah jadi milik orang. Dan Hara sudah menjadi milik Geri.

Apa Awan akan marah? Atau malah menangis? Entahlah yang jelas apapun reaksinya Hara akan senang melihatnya.

"Kamu ngapain senyum-senyum gitu!"

"Gak ada apa-apa sayang."

"Bohong! Kamu mikirin cowok lain kan!?"

"Enggak atuh, udah ah jangan ngambek gitu. Aku kiss mau bibirnya heum?"

Geri sontak menutup mulutnya, matanya melotot kesal. "Jangan coba-coba!" serunya kesal seraya pergi dari ruang ganti pekerja.

Hara terkekeh gemas, ada-ada saja emang kesayangannya itu.

💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔💔

Hara baru pulang dari Cafe jam 10 malam, dia masuk ke dalam rumah perlahan dan tanpa suara.

"Assalamualaikum.." salamnya saat masuk ke dalam rumah.

Dia fikir Awan sudah tidur, nyatanya dia salah. Awan berlari pelan dari arah dapur menuju kearah Hara.

Dia hanya pakai baju tidur atasan tanpa celana, sial menggoda sekali.

Gadis dengan tinggi 175 cm itu dengan sigap menahan tubuh Awan saat pria itu menerjangnya dengan pelukan erat.

"Hara pulangnya lamaaaaa, Awan udah nungguin dari tadiii." rengeknya manja diceruk leher Hara.

Hara terkekeh pelan, dia membalas pelukan Awan. "Ya maaf, Cafe rame jadi gue pulangnya lama." Awan mengerucut sebal.

Dia melepas pelukannya dan menarik tangan Hara menuju ruang makan.

"Awan tadi masak loh, untuk Hara makan malam." ujarnya antusias.

Hara mengulas senyum tipis, dia mengelus rambut hitam Awan pelan.

"Pinter banget sih, masak apa?"

Awan yang dipuji merasa terbang, kakinya lemas seketika, dia hampir ambruk jika saja Hara tak menahannya.

"Eiy? Sakit?"

"E-enggak..c-cuma..A-awan kaget..aja.." cicitnya malu.

Dia menutup wajahnya dengan telapak tangan, pasti wajahnya merah padam saat ini. Hara membuat jantungnya berdegup amat sangat cepat.

Melihat Awan malu seperti ini, Hara menyunggingnya seringai tipisnya.

Kenak lo Awan, siap-siap besok nangis hahahaha. Untung saja ya, Keldar sudah mengajarkannya cara menjatuhkan mental Awan.

Masih ingat Keldar? Adik sepupu Awan yang usianya sama dengan Hara, mereka cuma beda bulan doang.

Keldar tau sifat asli Awan bagaimana, dan dengan senang hati dia menjadi provokator untuk Hara agar menjatuhkan mental Awan.

Lagipula, Awan sudah keterlaluan.

Obesesinya pada Hara terlalu besar, entah darimana itu semua dimulai.













Bersambung😾

200 vote 150 komen no spam next atau kata yang sama.

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang