©MOB+22©

12.7K 1.5K 146
                                    

Met baca, kemungkinan setelah ini tamat aku gak buat cerita apapun dulu ya, mau stop.

💪😾
.
.

HARA curiga kalau di rumah mereka ada impostor atau pengkhianat, pasalnya siang ini Hara dapat kabar setelah pulang kerja.

Kabar jika saat pagi tadi sekitar pukul 10 pagi lewat 15 menit, segerombolan orang datang ke rumah Hara.

Dan mereka berbondong-bondong.

Katanya itu keluarga Hara, sementara Klaudra sendiri tutup mulut soal itu, dia sama sekali tak mau berbicara.

Entah karena takut atau tak mau menambah beban pikiran Hara, makannya Klaudra hanya diam saja saat itu.

"Geri, kemari." Geri yang baru saja pulang kerja sontak berdebar, sial ada apa ini? Kenapa tiba-tiba Hara sekaku ini ekspresinya.

Bahkan Klaudra tak berani duduk disebelah Hara, pasti ada something ini.

"Kenapa Ra?" tanya Geri begitu duduk di sebelah Hara.

Hara menatap lekat Geri, memandang jelas kedua mata pria itu. "Langsung saja, apa kamu yang memberitahu keluargaku soal keberadaan kita saat ini?" tegas Hara langsung.

Geri terdiam, shock dan tak terima dituduh seperti itu. "Lah, kok jadi nyalahin aku!?" serunya tak terima.

"Aku bukan nyalahin, tapi kalau bukan karena kamu bocor maka siapa lagi?"

Geri menatap Hara kesal, dia menunjuk Klaudra yang hanya diam ditempat. "Masih ada dia! Lantas kenapa aku!?" serunya kesal.

Gadis berkaus biru longgar itu menggeleng. "Klaudra memegang ponsel saja gak bisa, gimana caranya dia nelepon atau mengabari yang lain!?" sewot Hara.

Terdiam, iya juga ya. Klaudra kan gatau bagaimana menggunakan ponsel atau sejenisnya.

"Kapan mereka datang?"

"Semalam, akh aku benci ini!"

"Lalu, apa kau sudah periksa Cctv?"

"Sudah dan kau tau apa yang kulihat?"

Geri menggeleng. "Aku lihat mereka nampak nor-"

Ting nong.

Hara dan Geri sontak menoleh begitu bel rumah ditekan, dengan spontan Hara berdiri dan berjalan menuju pintu itu.

Ting nong.

"Sebentaaar, sabar kenapa sih kau." oceh Hara kesal.

Dia membuka kunci lalu membuka pintunya langsung. "Oh? Rynar. Ada apa?" ternyata bosnya malah datang ke rumahnya.

Rynar menggaruk tengkuknya pelan.

"Aku cuma mau bilang, kalau rumahmu lagi diincar orang. Soalnya ada pria pakai baju serba hitam ngawasin-"

DOR!

Tubuh Rynar limbung ke depan dan sontak saja Hara sigap menangkapnya. "YA ALLAH RYNAR!"

Sial! Sebelum Rynar tertembak, memang benar ada seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam dan masker.

Pria itu menembaknya dari arah sebelah kiri dekat pohon jambu.

Mendengar teriakan Hara dan juga suara tembakan, tetangga mulai keluar dan mendekati Hara.

Sebagian dari mereka membawa Rynar pergi sementara Hara ditenangkan.

Tidak, Hara tak butuh ditenangkan seperti ini, Hara cuma butuh kejelasan soal pria tadi.

Itu membuatnya sakit kepala seketika.

....

Awan meringis pelan, dia merasa akhir-akhir ini kepalanya sering sakit dan terasa mual.

Semalam dia berusaha mendatangi rumah Hara berniat bertanya lebih jelas kenapa gadis itu pergi meninggalkan rumah.

Aneh..

Mereka semua tak ingat apapun.

Itupun mereka dapat kabar soal rumah Hara dari pria yang mengaku sebagai Klaudra. Mereka saja tak tau siapa itu Klaudra.

"Awan, kepala kamu masih sakit?" Awan menoleh kearah maminya dan mengangguk pelan.

"Mi, beberapa minggu ini ada apa aja sih? Awan gak ingat apa-apa." keluhnya sedikit merengek.

Amel, mami Awan juga ikut berpikir kenapa, dia dan seluruh keluarga mereka juga merasa linglung beberapa hari ini.

Seakan banyak memori yang sudah hilang dari pikiran mereka.

Atau seakan mereka ini tertidur puluhan hari dan tak tau apa yang mereka lakukan.

"Mami juga gatau, tapi kata Ayahnya Juna, otak kita dicuci dan disugesti hal buruk."

"Hal buruk?"

Amel mengangguk. "Hal buruk, dimana kata Keldar yang cuma dia saja saat itu yang sadar, katanya kita jadi seperti orang jahat."

Awan meringis lagi, akh ini menyebalkan.

Dia juga sangat merindukan Hara, dia akan menarik Hara lagi agar kembali padanya.

Sialan sekali, berani-beraninya orang itu mencuci otak mereka semua.

Dan ingatan terakhir mereka itu, adalah saat Awan patah hati karena Hara memiliki pacar.

Saat ini mereka tengah menenangkan Awan, tapi tak lama ada orang asing..yang..tak mereka kenal melemparkan bom asap.

Sehingga mereka semua tertidur.

Sehingga besoknya, mereka tak ingat apapun lagi.

"Bakalan gue bunuh, siapapun pelakunya." desis Awan dengan intonasi rendah.

Tatapan matanya menunjukan emosi yang membeku, dia hanya ingin Hara kembali.

Awan tak bisa menjauh terlalu lama dari Hara.

Gadis itu titik pusat kehidupan Awan.

"Klaudra atau siapapun lo itu, bakalan gue buka kedok lo berdua."

Bisa-bisanya, dia menggunakan keluarga Hara sebagai jembatan menuju kedekatannya bersama Hara.

Anjing sekali.































Bersambung💪😾

Sedikit demi sedikit, akan terlihat apa yang sebenarnya terjadi.

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang