©MOB-16©

15.1K 1.8K 220
                                    

Met baca, vote dan komen dong:)

Hhh, hari ini aku rada gak semangat up MOB karena komennya sepi hehe.

😾
.
.

SESUAI rencana mereka semalam, hari ini Hara dan Geri pergi berkencang ke Mall, sebelum menonton mereka belanja terlebih dahulu.

Geri mengenakan kemeja putih oversize sampai paha, dan celana hitam panjangnya. Sementara Hara hanya mengenakan kemeja biru yang tak dikancing dengan dalaman hitam, dipadu celana jeans biru diatas lutut.

"Mau makan dulu?" tanya Geri sembari menahan tangan Hara, gadis itu menatap Geri sejenak.

Kemudian berfikir sebentar. "Makan apa?" tanya nya balik.

Geri tersenyum gemas, dia merangkul lengan Hara dan membawanya masuk ke salah satu Cafe yang ada di Mall itu.

"Ada bakso gak?" tanya Hara.

Geri mengangguk, dia menarik Hara untuk duduk dipinggir yang bertepatan sebelah kaca yang tembus menampakan luar Cafe.

"Kamu mau makan bakso?"

"Heem, bakso beranak ada gak?"

"Kalau itu gak ada Haraaaa."

Hara terkekeh pelan, dia mengelus rambut hitam Geri "Terserah deh, yang penting makanannya enak." ujar Hara lembut.

Geri mengangguk, dia meraih buku menu dan melihat isinya.

Sementata Geri memesan, Hara sibuk melihat ke luar Cafe, memandang orang yang lalu-lalang di sekitar Cafe.

"Jadi nonton horor atau romance?" Hara menoleh, dia bertopang dagu dengan tangan yang terulur ke pipi chubby Geri.

Sesekali menariknya pelan. "Nonton horor aja, biar kamu takut terus meluk aku." godanya, dan yah Geri tergoda.

Wajahnya merona merah seketika.

Dia berdehem pelan guna menghalau rasa gugupnya. "Y-yaudah." ujarnya ketus.

Kekehan Hara berikan, lucu amat ni orang kalau lagi salting.

Hara merasa ponselnya bergetar, dia merogoh tas selempangnya dan mengambil benda tersebut.

"Awan?" dengan segera dia mengangkat panggilan.

"Halo, ada apa Awan?"

Terdengar isakan dari sana, apa dia kumat lagi?. "Hiks..Haraa..hiks..sakit kepala Awan Hara..hiks.."

Hara menahan napas sejenak, kemudian berusaha menormalkan deru napasnya. "Kan ada Mami sama ibu aku disana, kamu tenang bentar lagi Hara pulang." jawab Hara lembut.

Isakan terus terdengar, bahkan semakin keras.

Awan terus menangis memintanya pulang, tapi Hara tak bisa. Lagipula disana Ibu dan Mami jadi Awan tak sendirian.

Hara menonaktifkan ponselnya lalu kembali fokus pada Geri di depannya.

"Kenapa? Kamu disuruh pulang?" tebak Geri.

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang