Jadi pembaca harus aktif, jangan authornya yang aktif banget update banyak tapi pembaca pasif kek batu:v
Makasih untuk yang rajin vote dan komen, kemungkinan nanti aku mau kasih hadiah untuk pembaca paling aktif disini.
😾
.
.HARA mengulas senyum manisnya saat melihat Klaudra berlari pelan menghampirinya. Hara janjian dengan Klaudra sepulang kuliah.
Klaudra nampak bersemangat, dia merangkul lengan Hara erat dan mendusel dilehernya. "Mau kemana?" tanya Klaudra semangat.
Hara mengelus poni yang ada didahi Klaudra, heum, rambutnya kasar.
Kemungkinan itu wig.
"Jalan-jalan, mau gak?"
Klaudra mengangguk riang.
"Mauuu~" serunya riang.
Hara menggenggam tangan Klaudra dan menariknya masuk ke dalam mobil, lalu Hara berlari pelan menuju kursi kemudi.
"Beli makan siang dulu yuk." ajak Klaudra, dia menggenggam tangan Hara dan mengecup punggung tangannya pelan.
Hara mengangguk saja, dia menyetir mobilnya perlahan keluar dari parkiran kampus. Mobil Tesla hitam itu melaju tenang di jalan raya.
"Tau gak, Dra hari ini gambar sketsa baru." ujarnya riang.
"Ou? Benarkah?"
"Heem, benar."
Hara terkekeh pelan. "Kamu mirip sama sepupu kesayangan aku, namanya Awan." ekspresi wajah Klaudra sedikit berubah.
"Oh ya? Bagaimana Awan menurut Hara?" tanya nya penasaran.
Hara mengulas sengum tipis, dia membelokan mobilnya ke Supermaket terdekat.
"Yah, dia sangat mencintaiku, aku menyayanginya, dia pintar, tampan, manja, cengeng dan lucu. Aku sangat menyayanginya." terang Hara tulus.
Hara tak melihat reaksi Klaudra yang menunduk malu dengan kedua pipi yang bersemu merah, bibirnya bergetar pelan.
"Dan aku akan membawamu bertemu dengannya hari ini." ekspresi itu langsung berubah.
Dia mendongak menatap Hara shock, wajahnya pucat pasi. "Bertemu Awan?" tanya Klaudra meyakinkan.
Hara mengangguk yakin. "Iya, bertemu pria yang aku sayang." jawab Hara.
Klaudra menunduk lagi, wajahnya pucat dengan bibir yang bergetar, dia panik, bagaimana ini.
Rencana mereka akan ketahuan jika kini Klaudra dipertemukan dengan Awan.
"Kayaknya gausah deh, aku mau pulang aja." tolak Klaudra langsung.
Alis Hara naik sebelah. "Kenapa gajadi?" tanya Hara.
"Aku harus berobat ke Dokter kulit."
"Aku anter-"
"Gausah! Makasih."
Hara tersenyum miring diam-diam, dia melirik Klaudra yang terkena serangan panik, tangannya bergetar hebat tapi dia berusaha tenang.
"Oke, lain kali aku pertemukan kamu dengan Awan." ujar Hara dengan senyum manis yang kentara dibuat-buat.
Klaudra tersenyum canggung, dia mengangguk pelan.
....
Sepulang mengantar Klaudra ke rumahnya, Hara dengan cepat turun dari mobilnya dan berlari masuk ke rumah khusus tempat Awan dirawat.
"Awan!" panggilnya kuat.
Terdengar larian dari dalam.
"Haraaaaaaa." dengan cepat Hara menangkap tubuh kurus Awan ke pelukannya.
"Kepala Awan masih sakit?" tanya Hara lembut.
Awan menggeleng pelan, raut wajah pucatnya membuat Hara sedih. "Ini Awan kan?" bisik Hara.
Awan menaikan sebelah alisnya, bibirnya mengerucut pelan. "Iya, ini Awan." jawabnya lugu.
Hara memeluknya lagi, mengelus rambut belakang Awan yang lembut.
Nah ini baru rambut asli. "Jalan-jalan yuk." ajak Hara semangat.
Awan melebarkan senyumannya, dia mengangguk senang kemudian berlari menuju kamarnya.
Sementara Awan pergi ke kamar, Hara menyimpan helaian rambut Awan yang berhasil dia dapatkan.
Dia akan membawa ini untuk di tes lab, dan mengetahui identitas asli Awan yang ada di sini.
"Udra, Hara bakal tolong kamu keluar dari sini. Kita bakal keluar sama-sama." bisik Hara.
Kasihan, nampaknya Klaudra di cuci otaknya sehingga beranggapan jika dirinya adalah Awan.
Dan Awan mengambil identitas milik Klaudra dan menyamar sebagai Klaudra.
"Tapi, bagaimana caranya Awan bisa menyamar semirip itu dengan Klaudra..dia tak pakai topeng.."
Hara berencana akan pergi bersama Klaudra dan Geri, menjauh dari rencana gila keluarga ini.
"Ugh, kasihan."
Memang obsesi Awan sudah tak tertolong lagi.
"Hara udah!"
Hara tersenyum manis, dia meraih lengan putih Awan dan menggengganya erat. "Ayo pergi." ajaknya lembut.
Awan mengangguk semangat, dia membalas genggaman Hara dengan erat. Senyum bahagia tercipta diwajahnya kian.
"Hihi, senangnya pergi bareng Hara~"
"Senang? Mau ikut sama Hara terus gak?"
"Aaaa, mauuuuu."
"Okey sayang."
"Hihi, pergi bareng Haraaa."
Hara terkekeh pelan, ini bukan Awan, Hara tanda perilaku dan cara bicara Awan selama ini.
Awan yang dia kenal tak bisa berperilaku segirang itu, dan Awan yang ini.
Sangat polos bagai anak kecil yang baru lahir. Senyum dan tatapan tulusnya membuat Hara terenyuh.
Hara akan menolong Klaudra, agar dia tak dijadikan boneka hidup oleh keluarganya.
Bersambung😾
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Brother [End]
RomanceTerjerat cinta penuh obsesi dari sepupu manja, cengeng dan manipulatif nya. Apa Hara bisa terbebas dari jeratannya? ntahlah. Start-14 September 2021 End-28 September 2021