©MOB-18©

13.1K 1.6K 179
                                    

Met pagi, aku udah males ingatin kalian soal vote apalagi komen.

Bentar lagi juga aku bakalan hiatus soalnya, mulai ngerasa kena writers block.

Met baca🖐
.
.

HARA memandang jelas surat hasil pemeriksaan yang dia bawa untuk si Uji Lab dan kalian tau hasilnya?.

Benar saja, rambut itu memiliki DNA nya seorang pria bernama Klaudra Ardiansyah, usianya 21 tahun.

Hara menutup mulutnya dengan punggung tangan, untung saja sekarang ini dia ada di Apartemen Geri jadi tak ada masalah.

"Sial..jadi benar Awan yang aku temui kemarin dan Awan yang sempat Video call denganku di tokyo itu adalah Klaudra yang asli..anjir gila banget ini." racauan itu membuat Geri terkekeh pelan.

Pria itu berjalan kearah Hara dan duduk di sebelahnya. "Jadi apa rencana kamu?" tanya Geri.

Hara meliriknya singkat. "Mau membawa Klaudra kabur tentu saja." jawab Hara jelas.

Geri mengangguk paham. "Yaudah, sekarang tidur aja yuk." ajaknya.

"Aku gak tidur sini."

"Yahh...kenapa?"

"Mau pulang, khawatir sama Klaudra."

Geri mengerucut sebal, ingin menahan Hara tapi dia sadar diri, diberi kesempatan terakhir saja sudah cukup.

Geri tak mau dicap melunjak sama Hara, itu menyakitkannya.

Hara sendiri punya firasat buruk, dia harus pulang, firasatnya tertuju pada Klaudra saat ini.

Kalau malam, Awan bersikap beda lagi, dia akan bermanja-manja dan sangat amat manja pada Hara.

Seakan, Awan versi pagi ke sore berbeda dengan Awan versi malam ke pagi.

Memang seperti 2 orang yang berbeda jika ditelisik lebih jelas.

Awan 1 akan menampilkan senyum lembut penuh ketulusan sementara Awan 2 hanya mampu memberikan senyum lebar penuh antusias.

Hara jadi pusing, dia harus memulai darimana semua ini.

Sementara di Gudang bawah rumah milik orang tua Hara, tempat yang menjadi kamar untuk Awan 1 tinggal selama Awan 2 muncul.

Awan tengah menendang tubuh ringkih Klaudra dengan brutalnya, dia benci mendapatkan kabar kalau Klaudra sialan ini berhasil keluar bersama Hara-nya.

"KAU BUKAN AWAN! JADI BERHENTI MENDEKATI HARA!" jerit Awan emosi.

Sementara Klaudra hanya mampu meringkuk kesakitan di lantai berdebu.

"Sa..kit..hiks..Haraa..hiks..sakiiit.."

"JANGAN PANGGIL-PANGGIL HARA!!"

"Huaaaaa..hiks..sakit..hiks..udah abang..hiks..maafin Awan..hiks.."

"KAU BUKAN AWAN!! AKU YANG AWAN DISINI! KAU ITU KLAUDRA DASAR BRENGSEK!" Klaura terus menangis kesakitan.

Obsession Brother [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang