PROLOG

1.9K 148 11
                                    

"Bunga mawar siapa ini? Kok bisa ada di kamar aku ya?" Zera menatap lekat bunga yang ada di atas tempat tidurnya. Bunga mawar berwarna hitam itu perlahan Zera pegang, namun seketika, "Aw! Ternyata ada duri'nya" Zera meringis kesakitan lalu ia membuang bunga tersebut ke atas lantai.

Buru-buru Zera mengambil obat merah untuk menangani tangan'nya yang berdarah, "Shh sakit banget" rintihnya pelan. "Kayanya aku harus suruh bi Yati buat buang itu bunga, sekalian tanya, siapa yang masuk kamar aku buat ngasih bunga mengerikan itu" gumamnya lalu kemudian keluar dari kamar.

Bi Yati sudah membuang bunga mawar hitam tersebut, ia juga mengatakan bahwa tidak ada yang masuk kamar Zera ketika Zera tidak ada.

Semenjak kejadian itu, entah mengapa Zera jadi sering bermimpi buruk. Di mimpi'nya, ada seorang laki-laki berjubah hitam, mengatakan bahwa ia sangat membenci Zera.

Tidak setiap hari Zera mendapatkan bunga mawar hitam itu, tapi...

Setiap kali bunga mawar itu datang secara tiba-tiba karna ulah seseorang, setiap itu juga Zera merasa ketakutan.

"AKU TAKUT AL, AKU TAKUTTT..." Zera menangis getir di dalam pelukan Alta, sahabat laki-lakinya, yang sejak kecil bersamanya. Hanya Alta satu-satunya pria yang mempercayainya, bahwa ia tak gila. Orang-orang berfikiran Zera gila, semenjak adanya teror bunga mawar tersebut, kadang Zera tiba-tiba berteriak mengingat mimpi-mimpi buruknya, suara dari sang peneror dalam mimpinya. Hal itulah yang membuat Zera kehilangan banyak orang yang ia sayangi.

"Hei, tenang ya? Ada gue disini. Gue bakalan cari tau siapa orang yang udah bikin lo seperti ini"

"Alta, jangan pernah tinggalin Zera ya?" Bulir airmata keluar melewati pipi Zera. Ia sangat berharap, bahwa kali ini saja ia tak ingin kehilangan orang-orang yang ia sayangi.

Alta mengangguk, kemudian ia mengusap punggung Zera seraya menenangkan gadis itu.

"Alta janji, gak akan ninggalin Zera kan?" Alta mengangguk.

"Alta janji ya, jangan pernah sedikitpun pergi dari hidup Zera" lagi-lagi Alta mengangguk.

Perlahan mata Zera mulai menutup, ia tertidur dengan posisi berbaring di samping Alta.

Alta kemudian mengusap rambut gadis itu, "Gue janji Ze," gumamnya pelan tanpa di dengar oleh Zera.




......


Judul : Teror Mawar Hitam
Genre : Fiksi remaja, Thriller, romance

Writer bye me!
So don't ever try to copy my story👊

TEROR MAWAR HITAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang