Genre : Fiksi remaja, Thriller, Romance.
________
Semenjak adanya teror mawar hitam, membuat Zera seperti orang tak waras yang kadang berteriak tidak jelas ketika mengingat apa yang sudah terjadi padanya.
Entah kesalahan apa yang membuat Zera terli...
Gimana? Nyangka gak kalau Alta yang lakuin itu? Gilak banget gak si aaaa. Padahal slalu gemoy ngetik moment romantis dia sama Zera hehe.
_
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
_____
"Mau sampai kapan kamu slalu bersikap seperti ini pada papa?" tanya Bima menatap tajam Alta.
"Gak usah melototin gue kaya gitu! Umur lo gak panjang, jangan sampe lo nyesel"
"MAKSUD KAMU APA ALTA BICARA SEPERTI ITU HAH?"
Alta nampak santai menanggapi Bima yang di kabut rasa emosi itu. Ia tahu pria tua itu tak akan mampu melakukan apapun selain mulutnya yang banyak bicara.
Alta menghisap rokok dengan santainya, bahkan kakinya ia angkat ke atas meja bertingkah seperti bos besar.
"ALTA! TURUNKAN KAKI KAMU!"
"Kalau gue gak mau? Lo mau apa?"
Bima mendengus kasar. Mengapa hingga detik ini Alta tak pernah bersikap layaknya seorang anak kepada orangtua? Mengapa Alta tidak pernah mau memaafkan kesalahan yang Bima perbuat di masalalu? Dulu mungkin benar Bima licik, arogan, dan berniat menjadikan Alta sebagai budaknya, namun rasa sayang sebagaimana orangtua kepada anak itu tumbuh dalama diri Bima. Ia mau menyerahkan semua harta miliknya untuk Alta. Bahkan ia sudah mengganti nama pemilik perusahaan juga cabang-cabangnya menjadi nama ALTA DIRGANTARA.
Sayangnya Alta hanya melihat dari sisi masalalu, dari omongan ibunya saja, seandainya Alta mau belajar menerima papa'nya sebagai seorang ayah, dan menuruti apa yang terbaik untuknya, mungkin Alta akan menyesal telah bersikap se-suka'nya pada Bima.
"Alta, saya menyekolahkan kamu untuk kamu menjadi anak yang baik, anak yang penurut, cerdas dan bisa berguna di kemudian hari, jangan sampai kamu menyesal nak. Pendidikan itu penting!"
"Oh ya? Tapi sorry, bagi gue itu gak penting. Gue tetep kaya raya tanpa pendidikan kan? Dan semua ini milik gue. Oh ya, I am busy. no time for unimportant things!"
Alta segera pergi keluar dari ruangan papa'nya. Setiap kali berhadapan dengan Bima, setiap itu pula Alta merasakan banyak penderitaan dalam hidupnya.
Ibunya bilang, untuk melepaskan penderitaan itu, maka ia harus membunuh Zera.
°°°°
Alta menghampiri Zera ke kamarnya, gadis itu kondisinya semakon hari semakin baik-baik saja karna diam-diam ia mengikuti saran dari Elang untuk tetap tegar menghadapi setiap masalah.
