03

667 93 18
                                    

OFFICIAL TRAILER


🔞

Seorang pria yang tak Zera kenali duduk di samping Zera, "Kamu siapa?" tanya Zera bingung. Ia pikir yang duduk di sampingnya itu Tata, sahabatnya. Tapi, rupanya pria yang tak sama sekali Zera kenali.

Pria itu tersenyum tipis, ia mengulurkan tangannya hendak berkenalan dengan Zera, karena Zera bukan tipekal gadis yang sombong, maka Zera menerima uluran tangan dari pria itu.

"Elang" Ucapnya ramah.

"Aku Zera. Kamu kenapa duduk disini? Memangnya gak ada tempat duduk lain?"

"Penuh. Boleh kan gue gabung?"

"Tapi aku sama Tata sahabat aku, nah itu dia---" unjuk Zera kemudian Tata duduk di sampingnya. "Ta kenalin dia namanya Elang,"

Pria itu tersenyum pada Tata kemudian keduanya saling berjabat tangan. "Gue Tata, sahabatnya Zera."

"Elang"

"Lo pacarnya Zera?"

"Bukan. Gue murid baru disini, belum terlalu kenal sama murid sini, jadi ya gue gabung aja disini. Gapapa kan?"

"Gapapa kok, yakan Ze?" tanya Tata melirik Zera, gadis itu hanya mengangguk menyetujui saja.

Jika di lihat-lihat, Elang tampan juga. Selain tampan, pria itu memiliki senyum yang manis. Entah mengapa Zera merasa nyaman sekali mengobrol dengan pria itu meskipun baru kenal.

Zera memang mudah akrab dengan siapapun, tapi menurutnya Elang berbeda. Dia pria yang cukup terlihat baik.

"Kamu gak laper Lang?" tanya Zera yang kemudian melahap mie ayam pesanan'nya.

"Enggak. Gue kan udah pesen kopi hehe"

"Oh kamu suka kopi"

"Ya iya, masa suka kamu"

"EHEM!!" ledek Tata dengan menyuarakan deheman keras yang membuat keduanya salah tingkah tidak jelas.

°°°

Sepulang sekolah, Zera memasuki kamarnya, membuka sepatunya, menyimpan tas'nya di atas sofa, kemudian hendak membaringkan tubuhnya di atas kasur, namun...

"Bunga mawar siapa ini? Kok bisa ada di kamar aku ya?" Zera menatap lekat bunga yang ada di atas tempat tidurnya. Bunga mawar berwarna hitam itu perlahan Zera pegang, namun seketika, "Aw! Ternyata ada duri'nya" Zera meringis kesakitan lalu ia membuang bunga tersebut ke atas lantai.

Buru-buru Zera mengambil obat merah untuk menangani tangan'nya yang berdarah, "Shh sakit banget" rintihnya pelan. "Kayanya aku harus suruh bi Yati buat buang itu bunga, sekalian tanya, siapa yang masuk kamar aku buat ngasih bunga mengerikan itu" gumamnya lalu kemudian keluar dari kamar.

Bi Yati sudah membuang bunga mawar hitam tersebut, ia juga mengatakan bahwa tidak ada yang masuk kamar Zera ketika Zera tidak ada.

Lalu siapa yang mengirim bunga itu ke kamar Zera?

Zera langsung menelfon Alta.

"Hallo, Alta"

"Kenapa?"

"Apa kamu yang kirim bunga mawar warna hitam ke kamar aku?"

TEROR MAWAR HITAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang