31

499 67 8
                                    

Berita tewas'nya Tata akibat pemerk*saan dan pembunuhan itu, kini sudah terdengar oleh seluruh SMA Cakrawala. Lantas semua orang membicarakannya, sekaligus tak menyangka jika Tata akan tewas dalam keadaan mengerikan.

Elang, pria itu yang paling tidak menyangka. Terakhir kali Tata bertemu dengannya di sekolah, membicarakan bahwa wanita itu mau menolongnya, namun di hari yang sama, wanita itu sudah tak lagi bernyawa. Apakah semua ini memang takdir, atau kematian yang di rencanakan?

"Katanya sih ya, itu si Tata mau ke gedung sana mau ketemu orang. Lagian ngapain coba dia mau-maunya ya janjian kesana? Di tambah lagi, yang bunuh dia tuh punya kelainan deh keknya, kaya ada dendam gitu sama orang, jadi abis di perkosa, di bunuh. Serem banget anjir."

"Iya ih gak nyangka banget Tata meninggal dalam keadaan tragis gitu,"

"Mudah-mudahan aja arwahnya gak gentayangan ya"

"Aamiin"

Seluruh murid di sekolah membicarakan soal kejadian tragis yang menimpa Tata sampai wanita itu tewas. jika oranglain beranggapan berita itu benar adanya, berbeda dengan Elang yang justru merasa ganjil.

Kebetulan Zera berjalan di koridor sekolah, ia mendengar ucapan dari beberapa murid tentang Tata, kemudian ia menanyakan pada salah satunya.

"Apa yang di omongin orang-orang beneran? Tata beneran meninggal?" tanya Zera masih tak percaya.

"Emang lo gak liat beritanya? Kan masuk TV, masuk koran juga"

Lutut Zera lemas, ia tak menyangka jika Tata akan pergi meninggalkannya secepat ini. Padahal keadaannya mereka belum baikan, bahkan Zera sendiri malah merasa bersalah karna belum sempat saling memaafkan dengan Tata.

Terlebih lagi kejadiannya sangat tragis, Zera benar-benar tak menyangka.

"Ze ikut gue," Elang menarik tangan Zera paksa kemudian membawanya ke taman sekolah untuk bicara berdua.

"Lepasin! Kamu mau apa lagi sih Elang?" sewot Zera yang langsung melepaskan tangan Elang dari pergelangan tangannya.

"Dengerin gue, apa lo gak ngerasa ganjil sama kematian Tata? Kemarin dia sama gue sempet ngobrol, dia bilang dia mau bantu gue sama lo buat tuntas siapa peneror itu, dan kemudian di hari yang sama Tata meninggal dalam keadaan tragis, lo percaya gak Ze kalau semisal ini ulah seseorang?"

Zera menatap lekat Elang, "Jangan-jangan ini semua rencana kamu? Dan kamu sengaja bilang gini biar aku gak curiga? Jangan-jangan kamu yang bunuh Tata?"

"ZE? DIMANA SIH SEBENERNYA LETAK PIKIRAN LO ITU? PLIS, LO PAKE OTAK LO SEBELUM NGOMONG! KALAU GUE PEMBUNUHNYA, NGAPAIN BUKTI DI KORAN-KORAN KALAU UDAH JELAS COWOK ASING ITU YANG NUSUK TATA PAKE PISO SEBANYAK 35 TUSUKAN! ARTINYA BUKAN GUE, KENAPA LO MASIH AJA EGOIS SIH?"

"Egois gimana maksud kamu? Udah jelas kan kalau peneror itu adalah kamu, buktinya kan udah jelas"

"Ze, lo harus dengerin dulu gue. Jangan karna hal ini, otak lo jadi gak berfungsi dengan baik. Kita bisa omongin ini baik-baik, gue gak minta lo percaya sama gue, tapi kasih gue kesempatan buat---"

"Aku udah pernah janji sama diri aku sendiri, bahwa aku gak akan pernah memaafkan siapapun peneror itu. Terutama aku pernah bilang sama kamu kan? Kalau aku bisa buktiin bahwa kamu pelaku'nya, maka aku akan membenci kamu seumur hidup."

Setelah mengatakan itu, Zera pergi dari hadapan Elang. Gadis itu benar-benar keras kepala! Bahkan tak mau mendengarkan sedikit saja apa yang akan Elang bicarakan.

TEROR MAWAR HITAM ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang