🍒2.4

1.8K 465 293
                                    

Double up! Jangan lompat-lompat. Kalo rame besok gue apdet abis kelas. Kalo rame aj y soalny gue lagi pengen baca2 komeng gttt😯

 Kalo rame aj y soalny gue lagi pengen baca2 komeng gttt😯

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari itu, waktu simulasi tepatnya. Jaehyun merasa agak terenyuh waktu dia kebingungan nyari contekan, tapi temennya gak ada yang peka.

Winwin yang duduk di seberangnya, gak ada angin gak ada hujan. Cowok itu melempar kertas jawaban yang membuat Jaehyun tertegun selama beberapa saat.

Mulai hari itu, Jaehyun jadi mikirin gimana caranya biar mereka baikan. Akhirnya dia ngelakuin omongan Rosie malam itu, yaitu dia harus minta maaf.

Di belakang sekolah, halamannya bisa dibilang terbengkalai. Tempat ini dulunya sering dikunjungi Winwin sama Rosie sebelum akhirnya mereka putus. Salah satunya ya buat Rosie bantuin nyelesaiin tugas Winwin.

"Kenapa lo? Mau ngehajar gue lagi?" Winwin menyelipkan sebatang rokok di bibirnya, lalu menyalakan korek api buat bakar ujung rokok itu.

Untungnya gak ada June soalnya nanti api jadi mati.

Jaehyun tergelak, tangannya ia masukkan ke saku celana sekolahnya. Seragamnya juga gak terkancing dengan benar.

"Kalo gue mau bilang maaf, lo masih mau maafin gue gak? Kalau gak mau sih ya udah gak maksa juga gue," ucapnya. Kaki jenjangnya menuruni satu persatu anak tangga yang bertekstur kasar hingga ia sampai di dekat Winwin.

Winwin menatap Jaehyun datar sambil mengepulkan asap rokoknya tepat di depan wajah Jaehyun. "Semuanya udah hancur lo baru minta maaf,".

"Hati gue baru terketuk," jawab Jaehyun dengan ringisan di wajahnya.

Winwin menggeleng pelan sambil melepaskan rokoknya dari bibirnya, Winwin duduk di atas anak tangga sambil natap rumput sama ilalang yang ukurannya tinggi-tinggi.

"Gak deh, Jae. Sebelum ini lo harus jawab pertanyaan gue dulu,"

Jaehyun berjongkok, cowok itu ngambil posisi di sebelah Winwin sambil nerima bungkus rokok yang diulurin sama Winwin. Jadi, mereka ngerokok bareng sekarang.

"Tumben ngerokok," desis Winwin. Jaehyun tersenyum tipis sambil bergidik sebagai jawaban.

"Silahkan, lo mau nanya apa?"

"Pertama-tama, tentang Lusi," Winwin menoleh ke arah Jaehyun sebentar. "Dia beneran suruhan lo?".

Cowok dengan dahi yang tertutupi poni itu berdeham cukup keras, seolah ada riak di tenggorokannya. "Gak tepat sih kalo lo nyebut Lusi suruhan gue," jawabnya.

"Maksud lo?"

"Lusi itu kesepian, dia butuh orang yang bisa support dia dalam keadaan apapun. Gue rasa ... Lo sesuai sama ekspektasi Lusi—,"

Head Over Hill🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang