🍒2.8

1.6K 441 180
                                    

Kemarin itu pengumuman siswa siswi yang eligible buat snmptn, Rosie masuk sih tapi rank 51. Kan dia jadi gak terlalu berharap lebih, dia juga udah nyicil belajar buat utbk nanti.

"Stepen kayaknya sakit," Topo tiba-tiba muncul dari atas, ia berjalan menuruni anak tangga dan duduk di sofa.

"Sakit apa?" tanya Minul.

"Malaria. Badannya demam, terus mutah juga," jawab Topo.

"Makanya pakein autan atau kasih obat nyamuk biar gak digigit nyamuk," jawab Minul sambil membaca buku jurnal keuangannya.

"Dikasih obat nyamuk bisa rusak nanti warnanya!" sembur Topo.

"NGOMONG APA SIH!" Junghwan yang duduk di bawah orang tuanya itu geram. Dia lagi pusing mikir tentang sejarah, orang tuanya malah ngelantur.

Ia menjambak rambutnya sendiri dan menunjukkan ekspresi gemas. "ITU BESI LAPUK MENDINGAN BUANG KE PEMBAKARAN SAMPAH! KESALLL!!" teriaknya. Ia berdiri dan berjalan menaiki anak tangga sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Kenapa tu anak?" cibir Minul dengan pandangan aneh.

"Iri kali gak punya body semantep Stepen," jawab Topo.

"Oh iya, Rosie," panggil Topo, ia menatap putrinya yang asik goleran sambil nonton tv.

"Gak usah panggil nama Rosie kalo Bapak lebih sayang sama Stepen," jawab Rosie tanpa menoleh.

"ROSO!" tiba-tiba saja Topo meneriakkan kata ikonik dari sebuah merk dagang.

Rosie rasanya pengen nangis aja punya Bapak yang humornya tuh jongkok banget.

"Kenapa?" tanyanya.

"Udah mikir mau lanjut dimana?" tanya Topo.

"Widihhhh, Bapak yang baik," goda Minul sambil senyum ngejek ke arah Topo. Topo ya cuma nahan senyum, malu.

"Nikah aja gimana, Pak?" jawab Rosie sambil senyam-senyum.

"Eeee cocote! Kamu pikir nikah enak!!" semprot Minul.

"Emang gak enak?" tanya Topo.

Minul tidak menjawab, ia hanya balik menatap Topo seolah mata lah yang berbicara.

"Kemana aja boleh lah," jawab Rosie hopeless.

"Yang deket sini aja lah, kan banyak," ucap Topo.

"Ya boleh," jawab Rosie.

"Kamu gak punya cita-cita apa!" pekik Minul geregetan.

"Gampang lah, gak usah terlalu berharap sama dunia ntar gak sesuai ekspektasi stres sendiri,"

Topo mengusap pelipisnya, "bener sih, tapi GAK GITU JUGA!".

"Orang itu harus punya plan, plan A, B dan C. Jadi kalo semuanya udah terstruktur secara rapi, kita tinggal ngejalanin dan gak bingung kedepannya mau gimana," tutur Topo sambil mukul-mukulin gulungan koran ke udara.

"Cukup Bapak kita beda visi misi hidup," jawab Rosie.

"Pernah disiram minyak panas gak?" tanya Minul menyeramkan.

Rosie spontan langsung duduk sambil nyengir, "gini loh. Rosie orangnya tuh gak mau muluk-muluk, jalanin aja apa yang ada, ntar juga ada peluang sendiri," jawabnya.

"Kalau gagal? Jadi pengangguran?" tanya Topo.

"Hahah santai, kan bisa ikut usaha Topul Fashion," jawabnya.

"NI ANAK EMANG BENER-BENER GAK PUNYA MASA DEPAN YE!" teriak Minul.

"Ya udah sebahagia kamu aja. Ini mau ambil jurusan apa?" tanya Topo berusaha sabar.

Head Over Hill🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang