🍒3.1

1.8K 456 62
                                    

Rosie duduk di hammock dengan pandangan mata kosong. Seperti biasa, ia ditemani oleh Topo—Ayahnya—yang tengah memandikan Stepen dengan penuh kasih sayang.

Di tengah halaman juga ada Junghwan yang sedang mengerjakan tugasnya dengan kepala menelungkup alias molor.

"Bangun atau Bapak siram!!" ancam Topo tiba-tiba.

"Pak! Wawan lagi menyatu dengan alam! Ini tugas sejarah jangan ganggu Wawan!!" erang Junghwan dengan malas.

"Meski Bapak bego, Bapak bisa bedain mana ips mana ipa ya!" seru Topo sambi menyemprot selangnya ke arah Junghwan.

"BUKU WAWAN BASAH, PAK!" teriak Junghwan histeris.

"Yang basah bisa kering, yang kering bisa basah," jawab Topo santai.

"MAKSUD LOEEE!!" teriak Junghwan sensi.

Mendengar keributan itu, Rosie mendengus. Gak ada habisnya adu mulut antara Bapak sama Anak ini. Ia merotasikan matanya, tak sengaja bersitatap dengan orang yang selalu, gak selalu sih. Tapi hampir selalu memandangi halaman rumahnya dari balkon.

Jaehyun, Rosie suka heran kenapa Jaehyun suka sekali melihat ke halaman rumahnya, baik itu waktu ada orang maupun gak ada orang. Rosie dapat melihat sudut bibir Jaehyun yang sedikit terangkat naik, matanya mengekori langkah Jaehyun yang perlahan masuk ke dalam rumahnya.

"Kenapa sih?" gumamnya.

Jam pelajaran sudah berlangsung, di depan guru terus menjelaskan mengenai kodon dan antikodon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jam pelajaran sudah berlangsung, di depan guru terus menjelaskan mengenai kodon dan antikodon. Semua murid memperhatikan dengan wajah loyo mereka, sampai ke sesi tanya jawab. Hanya beberapa yang bertanya tentang yang belum dimengerti, lainnya diam bukan karena paham, melainkan karena gak tahu apa hal yang buat mereka gak paham.

Bel berbunyi, artinya udah masuk jam istirahat. Guru biologi itu berjalan keluar kelas, sedangkan murid lainnya berjalan menuju kantin.

"Lis," panggil Rosie.

Lisa yang sedang merapihkan mejanya menoleh sekilas, "kenapa?".

"Lo masih kepikiran?" tanya Rosie sambil meraih lengan Lisa.

"Nggak, gue mikirin apa memang?" Lisa balik bertanya sambil tertawa mengejek.

"Lo bakal datang ke acara pernikahan—," omongan Rosie terpotong karena Lisa langsung menggeleng cepat.

"Males,"

"Udah dapet tanggalnya emang?" tanya Rosie lagi.

Lisa bergidik, "dimajuin kayaknya," jawabnya.

Rosie terdiam, begitu juga dengan Lisa.

"Gue harus minta maaf sama Winwin gak?" tanya Lisa ditengah lamunannya.

Alis Rosie bertaut. "Dalam konteks?".

"Privasi, gue ngusik privasi orang asing. Itu gak etis, kan?" ucap Lisa sambil menaikkan kedua alisnya.

Head Over Hill🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang