🍒3.5

3.2K 397 162
                                    

2 tahun kemudian

Kematian Winwin berhasil membuat balas dendam Jaehyun terpenuhi. Pasalnya Anita benar-benar hancur dan harus dirawat di rumah sakit jiwa.

Teman-teman Winwin meratap, menyayangkan kematian Winwin. Padahal sebentar lagi akan lulus SMA. Namanya juga ajal, gak ada yang tau. Gak ada yang tau juga kalau sebenernya Winwin memang bunuh diri dengan sengaja menerobos palang kereta api dan membuat tubuhnya terseret sejauh 150 meter.

Ada yang tau sih, Jaehyun. Cuma Jaehyun yang tau makna perkataan tersirat Winwin. Padahal, bukan ini yang Jaehyun mau. Seenggaknya kalau mati, Winwin harus mati di tangannya. Itulah keinginan Jaehyun sejak awal. Tapi Winwin lemah, dia curang.

Selama 2 tahun itu pula, Rosie tidak pernah bertemu Jaehyun. Setelah kelulusan SMA, Ima dan Jaehyun pindah rumah tanpa mengucapkan pamit ke keluarga Topo.

Rosie dan Lisa, mereka kuliah di Universitas yang sama. Bersama dengan June dan juga Donghyuk. Kalau Rosie prodi manajemen, sedangkan Lisa akuntansi. Lalu June tanpa disangka bisa masuk ke prodi pendidikan dokter, sedangkan Donghyuk sama seperti Lisa, akuntansi. Mereka bertiga linjur kecuali June.

"Lo bosen gak sih ketemu gue mulu? Kenapa kita satu fakultas dah," celetuk Lisa. Mereka sedang berada di minimarket dalam fakultas, mencari snack untuk dimakan.

"Untungnya beda prodi," jawab Rosie sambil membuka salah satu kulkas yang berjejer.

"Tapi semisal kita milih prodi yang sama waktu utbk kemaren, bisa lolos kita," jawab Lisa sambil memasukkan beberapa jajan.

"Bener sih, kita udah semester 4 aja ya, cepet banget," keluh Rosie sambil memasukkan beberapa minuman ke keranjang yang Lisa bawa.

"Lo kangen dia kan?" tanya Lisa. Mereka berdua kini berjalan menuju kasir.

"Dia siapa?" tanya Rosie.

"Si bocah prik," Rosie tidak membalas ucapan Lisa karena mereka tengah berada si kasir. Setelah membayar, mereka berdua keluar.

"Setelah Jaehyun pindah, gue gak pernah denger lo bahas Jaehyun di depan gue. Lo mendem sendiri kan?" tanya Lisa.

"Terus, kenapa tiba-tiba lo ngajak gue bahas Jaehyun sekarang?" Rosie balik bertanya. Mereka duduk di dekat parkiran sambil membuka jajan mereka.

"Pengen aja. Selama ini, dia bener-bener hilang tanpa kabar? Sama sekali gak ada kabar?" tanya Lisa.

"Gak ada, gak ada sama sekali. Makanya gue gak ambil pusing," jawab Rosie santai.

"Jangan gitu lah. Sekali-kali teriak NGEN—," Rosie langsung membekap mulut Lisa.

"Banyak orang njing!"

"Nah, pokoknya teriak itu di depan rumah si bocah prik," jawab Lisa dengan mulut penuh.

"Takut setannya ngamuk. Gue mikirnya gini sih, tempat ini tuh ngasih kenangan kelam buat Jaehyun. Lo tau sendiri kan kisah Jaehyun sama Winwin gimana, mungkin setelah Winwin meninggal tujuan Jaehyun udah tercapai. Makanya dia gak ada alasan buat stay lagi di sini. Atau nggak, dia gak mau ngingat tentang Winwin. Antara dua itu gue pikir,".

Lisa mendengus, "tapi kan lo berdua deket. Masak iya tanpa babibu langsung pergi, terus kan bocah prik itu pernah ngungkapin perasaannya ke lo. Gimana sih?".

Rosie menaikkan bahunya acuh. "Sejak nguping di rooftop itu gue sadar kalau buat kita ngejalin hubungan itu gak mungkin," jawab Rosie.

"KENAPA HAH? Apa yang gak mungkin? Lo berdua udah jelas banget saling sukanya!"

Head Over Hill🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang