🍒O.8

2.4K 591 260
                                    

Gue lagi nyiramin tanaman emak gue dari atas hammock, selangnya gue asal semprotin yang penting kena tanaman, rumput yang bergoyang, dan semut yang lewat.

Palingan tanaman emak gue apaan sih? Cheap semua gak ada yang expensive, lidah mertua berjajar noh di samping tanjakan, terus di bawah terasnya lidah menantu, di jalan keluar gerbang, dipinggarannya ada pohon bugenvil, kata Bapak gue bunga sakura versi lokal.

Terus ada juga tuh di tengahnya rumput-rumput yang berkumpul menjadi tanah lapang.

Gue harus menghentikan kesenangan gue dalam menikmati keindahan teras karena suara truk mini yang Wawan mainin, mana rebutan sama Bentley, William.

Dan Bapak gue di depan garasi lagi benerin si Stepen. Stepen mati gue bikin acara dangdutan sih, ngundang new palapa.

"Assalaamualaikum!!"

Hih.

Jaehyun ngapain sih menginjakkan kaki di pekarangan rumah gue.

"Waalaikumsalam," jawab Bapak gue yang berbudi pekerti luhur.

"CI!!"

Gue masang wajah sepet gue waktu Jaehyun lari nyamperin gue. Gue matiin keran air yang ada disebelah hammock itu, kemageran yang hakiki.

"Geseran dong!" Jaehyun dorong badan gue, ni orang letak adabnya dimana sih, untung kagak gelempang gue.

"Kenapa lo hah?"

Gue sama Jaehyun jadi duduk berjajar gini di atas hammock. Tapi si Jaenudin ini cuma diem aja, maunya apaan coba.

"Pulang sono! Kita udah nggak jadi rekan lagi, lo penghianat,"

"Ci,"

Gue ngelirik dia sekilas.

"Gue nggak bisa, jadiin Shuhua pelampiasan itu gak mempengaruhi apapun. Gue lupa sih sama Lisa kalau lagi sama Shuhua, tapi kalau sendirian gue mikirinnya Lisa mulu,"

Bah!

"Bertepuk sebelah tangan????" mampus deh salah siapa kemaren ngeledekin gue.

"Udah biasa!" Jaehyun ngomong gitu tuh menjiwai banget, khas kayak sadboy pada umumnya.

"Eh tapi...,"

"Apaan?" tanya gue heran.

"Lo ditinggal lagi ya?? HAHHAHAHAH MPUS!!"

"Meongg...," sahut gue asal. Gimana ya? Ditinggal tanpa alasan itu udah makanan pokok gue. Jadi nggak masalah.

"Kucing garong. Ci, ikut nonton futsal?"

Gue monyongin bibir sambil geleng, gue menarik napas berat dan menatap kawanan rumput itu.

"Kenapa gak nonton? Kan ada Bebeb Gentabumi?" bajing jangan goda-goda aku lah.

"Karena ... Di keramaian ku merasa sendiri, saat tak ada dirinya~,"

Jaehyun ketawa, "Kan ada Bebeb Gentabumi gimana sih lo?"

"Oh iya. Harusnya lagu itu buat lo aja," jawab gue sambil cengar-cengir.

"Kok gue? Lisa kan dateng, jadi ada dirinya,"

"Lisa ada sih ya?" gue mau ngejek dia aja.
"Lisa kehadirannya emang ada, Je. Tapi bukan buat dirimu, MPUS!!" gue ledekin balik kan lo.

"Meong...," giliran Jaehyun yang sableng. "Biar begitu, Ci," gue langsung nengok ke arah Jaehyun. "Meskipun dia dateng bukan buat gue, gue lihat Lisa aja udah semangat, dan tim futsal gue nanti pasti bisa menang!".

Head Over Hill🎀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang