SEXY CAT TRANSMIGRATION (END)

(22)

"Dingin.. dingin.." ujarnya menggigil seraya mengusap tubuhnya dengan handuk.

Debora mengeluh kasar.

"Sialan mereka! Awas saja akan kubalas dengan otot-ototku!"

Wanita itu mengintip sedikit dari celah gorden kamarnya. Kedua pria itu masih sibuk berenang dikelilingi para pelayan.

"Bisakah telinga ini menjangkau suara sejauh itu? Apa yang mereka bicarakan? Awas saja jika mereka merencanakan yang tidak-tidak kepadaku."

Kedua pria itu sibuk bercanda bersama para pelayan wanita. Bulu kuduknya seketika merinding. Dia geli sekali melihat pria yang agresif dengan wanita. Masih tabu untuknya.

Tatapannya bertubrukan dengan Patrick. Pria itu mengedipkan sebelah mata kepadanya.

"Cih! Bajingan rupanya.."

Dengan kesal ia menutup kembali gorden itu lagi.

"Aku sudah tidak tahan Ya Dewa Kucing... aku ingin sekali kembali menjadi kucing. Kenapa???? Kenapa tidak ada kucing yang bisa kupacari disini? Malah tidak ada kucing sama sekali. Rasanya ingin sekali kabur," gerutunya berjalan maju mundur di satu tempat.

"Kabur.. ide bagus," gumamnya seraya menyusun rencana licik.

TBC