(60)

2.9K 189 0
                                    

Meong!

"Usir kucing sialan itu!" titah pria paruh baya itu.

Debora menggelengkan kepalanya tak terima, "Jangan! Itu kucingku! Dan kau tak berhak mengusirnya."

Pria paruh baya itu kini menatapnya tajam. Setajam silet yang sudah diasah. Debora menelan ludahnya kasar. Mulutnya memang sangat tidak sopan.

Pria yang menjadi calon mertua Sabrina sangatlah menyeramkan. Wajahnya seperti preman pasar. Ia sangat ketakutan.

"Ah.. maksudku..." ujarnya kikuk.

Ia tak ingin dicacah-cacah menjadi kecil. Aura membunuh pria itu sangatlah kuat.

"Apa kau bilang?!"

Debora kini menatap pria disampingnya. Meminta pertolongan melalui matanya.

"Sudahlah! Yang penting kau sudah tahu kapan kami akan menikah," ujar Patrick acuh tak acuh.

Hubungannya dengan ayahnya memang tidak baik.

Debora menundukkan kepalanya ke bawah. Menghindari kontak mata yang intens.

Brak!

Debora berjengkit terkejut. Pria paruh baya itu menggebrak meja di depannya.

"Aku tak merestuinya," ujarnya dingin.

"Dan aku tak meminta restu padamu. Aku hanya memberitahumu saja."

"BENJAMIN!"

"Kurasa cukup pembicaraan ini," ujar Patrick seraya berdiri.

Menggenggam jemari tangan Debora. Wanita itu ikut pun berdiri.

"Jangan mencampuri apa yang menjadi milikku, Franklin!" ujar Patrick dingin.

Dan saat itu juga Debora ingin sekali dikubur hidup-hidup.

TBC

SEXY CAT TRANSMIGRATION (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang