SEXY CAT TRANSMIGRATION (END)

(68)

Debora menatap kosong pria di depannya. Sedangkan pria di depannya menatapnya dengan binar pemujaan.

"Kau cantik Debora," bisik Patrick menggoda.

Debora hanya diam saja. Tak  menanggapi perkataan yang sama sekali tak membuatnya hidup lagi walau dia sudah hidup. Hari ini hari pernikahannya. Yang seharusnya Sabrinalah yang menikah. Bukan, dirinya.

“Maka tibalah saatnya untuk meresmikan perkawinan saudara. Saya persilahkan saudara masing-masing menjawab pertanyaan saya. Benjamin Patrick Franklin, maukah saudara menikah dengan Debora Frederick yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?

"Ya, saya mau." Ujarnya yakin dan tegas.

"Debora Frederick, maukah saudara menikah dengan Benjamin Patrick Franklin yang hadir di sini dan mencintainya dengan setia seumur hidup baik dalam suka maupun dalam duka?"

Debora bahkan tak bisa menjawab pertanyaan itu. Ia sendiri ragu dengan dirinya. Entahlah apa motivasinya hidup saat ini. Mencintai? Ia tak tahu bagaimana rasanya mencintai.

Pria itu memandangnya dengan binar harapan yang kentara. Seakan meyakinkan dirinya untuk menerima.

"Saya.."

Dor!

"Debora!" teriak Patrick histeris.

Debora memegang dada kirinya yang seperti dirobek paksa barusan. Darah. Ia berdarah. Satu peluru seakan menembus jantungnya. Dan waktu seperti berhenti. Ia memuntahkan cairan yang menusuk tenggorokannya. Darah lagi. Ia memuntahkan darah.

Dengan mata yang kabur ia menatap mata pria yang berlinang air mata dan menggendongnya erat. Berteriak meminta  bodyguard nya untuk mencari sumber tembakan. Para hadirin berteriak riuh. Suara nyaring yang menusuk telinganya.

Debora sudah tahu pada akhir hidupnya dia akan mati. Takdir hidup tak ada yang mengetahuinya. Ia melirik ke arah pojok ruangan. Seorang pria dengan membawa senjata tersenyum kemenangan ke arahnya. Membawa kucing yang mulutnya keluar busa. Webora.

•THE END•

Bye bye semuanya gimana nih ceritanya. Udah selesai nih 😘

See you next time