SEXY CAT TRANSMIGRATION (END)

(61)

"Tunggu Pat!" ujarnya menahan tangan besar itu yang menariknya erat.

Debora akhirnya bisa keluar dari ruangan panas itu dengan selamat.

"Bukankah kau harus mendapatkan restu dari Ayahmu?" ujarnya semata-mata ingin pria itu mengundur pernikahan mereka.

Sehingga ia punya waktu menemukan raganya.

"Tak perlu."

"Kenapa? Bukankah tak baik menikah tanpa restu dari orangtua?"

"Dia bukan ayahku."

"Apa maksudmu? Dimana-mana tak ada yang namanya mantan ayah. Atau malah mantan ibu."

Pria itu memilih melanjutkan langkahnya. Tak menghiraukan perkataan wanita itu.

Debora menghela nafasnya pelan. Berdecak kecil. Hubungan ayah dan anak satu ini sungguh rumit. Dan kenapa ia peduli? Ia juga tak tahu.

Meong!

Debora menoleh ke bawah. Poor sister! Kenapa kucing terhormat sepertinya diusir?

"Kau sungguh hebat..." ujar saudarinya bangga.

Debora menepuk dadanya bangga.

"Dan tolol...."

Debora mendengus kasar. Kucing ini memang sering membuatnya jatuh ke lubang dasar.

"Seharusnya kau hanya perlu diam dan menurut."

"Dan saat itu terjadi. Itu bukanlah aku."

"Ya ya ya..."

Debora kini menatap saudarinya serius, "Dimana ragaku?"

"Dia sudah..."

"Kukira kau akan menyusulku," ujar pria itu dengan raut muka polos.

Cih!

Pria berengsek itu polos? Yang benar saja.

TBC