03 - Jebakan Farellio

171K 6K 170
                                    

Just for fun ⚠️


Jangan lupa vote + follow ya yawww 🔥

1061 KATA!!!

***

~ For my beautiful cousin, // F-farel, kok p-pusing?

***

     Pagi ini keadaan mansion begitu sepi, tentunya sang putri tidur Harmony baru saja terbangun. Gadis berambut hitam itu lantas menatap jam weeker, seketika kedua bola matanya terbelalak saat melihat angka menunjukkan pukul 10:00 pagi.

"Gila, untung hari ini libur." ucapnya dengan lega. Ya, hari ini seluruh murid Yavt Highschool di liburkan selama dua hari, guna untuk mempersiapkan ujian kelulusan.

Lalu Harmony bangkit, ia merenggangkan sedikit otot-otot tubuhnya. Kemudian tatapan matanya beralih pada secarik kertas yang berada di meja nakas. Itu surat dari Glacia, gadis itu selalu memberitahu Harmony kalau akan keluar. Perlu di ketahui, Glacia bukan gadis yang nakal seperti gadis di luaran sana, perginya Glacia hanyalah untuk bimbel atau berbelanja banyak buku.

"Fighting, Glacia." gumam Harmony pada secarik kertas tersebut.

Setelah itu Harmony bangkit, ia merasa sangat lapar. Perlahan kaki jenjangnya mulai menuju ke arah lift, dengan cepat gadis itu memencet tombol untuk mengarahkannya ke lantai satu.

Sesampainya di lantai satu, Harmony di kejutkan oleh kehadiran Farellio yang sedang menyesap segelas alkohol.

"You have got up?" tanya Farellio sambil menatap Harmony dari bawah hingga atas, karena saat ini gadis itu masih mengenakan Chemis berbahan tipis yang mengekspos kaki jenjangnya, serta beberapa bagian tubuh Harmony lainnya.

"I-iya, Farel." balas Harmony.

Sejujurnya Harmony merasa tak nyaman saat melihat tatapan Farellio yang begitu intens, "Duduk, terus habis itu lo makan."

Harmony mengangguk, lalu ia berjalan dengan perlahan. Harmony mengakui, ia bodoh karena lupa untuk mengganti pakaiannya, dan ceroboh karena mengira tidak ada satu orang pun di mansion ini.

Setelah Harmony duduk, gadis itu lalu mengambil satu buah roti panggang, kemudian mengoleskan selai blubbery yang menjadi favoritnya. Tak lupa dengan satu gelas susu yang baru saja di hidangkan oleh Farellio.

"Makasih, F-farel." ujar Harmony dengan sedikit tergagap. Sedangkan Farellio menanggapinya dengan mengangguk.

Sejenak, Harmony makan dengan lahap tanpa memedulikan kehadiran Farellio yang kini sudah duduk tepat di hadapannya.

"Lo sebentar lagi lulus?" tanya Farellio, pemuda itu masih sibuk menyesap champagne bermerek Boërl & Kroff Brut miliknya.

Harmony menengadah, menatap mata hijau zamrud pemuda itu. "Iya, Farel."

"Mau lanjut ke Universitas mana?"

Harmony menggeleng, "Gak tahu, terserah mama aja."

Farellio terkekeh sejenak, "Semuanya masih di atur sama tante Ava?"

Harmony mengerjap saat ia melihat tawa Farellio, walaupun hanya sekilas, namun itu mampu membuat jantungnya berdegup kencang.

"Emhh, i-iya. Papa juga kadang ambil alih kalau mama sibuk."

Farellio mengangguk, "Want to try?" tawar Farellio saat Harmony sudah selesai memakan sarapannya.

Harmony menoleh, "I-itu, alkohol 'kan?"

Farellio tersenyum tipis, lalu mengangguk. "Iya,"

"Nanti kalau aku minum, I'll be drunk."

Farellio terkekeh, "Lo lugu banget. Alkohol itu ada takaran persennya."

"Ini namanya champagne, dan gue minum dengan takaran 0,5%. Yang artinya, kalau gue minum, gue gak akan mabuk." ujar pemuda itu dengan santai.

Kedua bola mata Harmony berbinar, "Serius? Aku baru tahu."

"Iya, lo mau?"

Seketika Harmony meragu saat Farellio mendorong gelas itu hingga membuat aroma dari alkohol tersebut menyapa indera penciuman nya. "Kok,– bau nya aneh?"

Farellio terkekeh, "Bau nya emang gitu. Tapi rasanya enak."

Di sisi lain Harmony semakin penasaran akan rasa dari minuman tersebut, di tambah lagi ucapan Farellio yang begitu meyakinkan membuat Harmony tergugah. Ia ingin merasakan minuman itu, tetapi takut kalau terjadi sesuatu padanya.

"It's okay, kalau lo gak mau." kata Farellio sambil menarik gelasnya kembali.

Dengan cepat, Harmony langsung menggenggam tangan besar pemuda itu. "Harmony mau."

"Lo serius?"

Gadis itu mengangguk mantap, "Tapi rasanya yang kayak Farellio, ya."

Farellio tersenyum, kemudian pemuda tersebut melangkah menuju mini bar. Menuangkan segelas champagne yang bermerek sama dengan miliknya. Setelah itu, Farellio duduk di samping gadis tersebut dan memberikan minuman itu kepada Harmony.

"For my beautiful cousin," ucap Farellio sambil tersenyum manis kepada Harmony.

Tanpa sadar kedua pipi Harmony memerah, kemudian gadis itu langsung mengambil minuman yang baru saja di berikan oleh Farellio.

Dengan perlahan Harmony meneguk minuman beralkohol tersebut, "Farel, ini enak." katanya pada Farellio.

Farellio terkekeh, "Pelan-pelan aja minumnya."

Namun sayangnya Harmony tak mendengarkan ucapan Farellio. Pada tegukan kedua, Harmony langsung meminum champagne tersebut hingga tandas.

Sampai akhirnya, Harmony lantas menatap Farellio dengan pandangan mengernyit. Gadis itu pun sesekali memijat keningnya yang seketika terasa sangat pusing, hingga membuat pandangannya mengabur.

"F-farel, kok p-pusing?" lenguh gadis itu, dalam sekejap Harmony terjatuh ke dalam pelukan Farellio.

Farellio menatap dalam Harmony, mengelus pipi gadis yang mulai setengah sadar itu dengan sensual, "Lo pusing?"

Harmony mengerjap, mencoba untuk memfokuskan pandangannya pada Farellio, namun tetap tak bisa. "I-iya, Farel. P-pusing banget."

Farellio tersenyum miring, pemuda itu kemudian menarik turun tali Chemis yang melekat pada tubuh Harmony, hingga membuat pundak mulus gadis itu terekspos.

Pemuda dengan piercing di telinganya tersebut lantas mengelus pundak Harmony secara berirama, "Padahal gue cuma kasih takaran 5%," ujarnya sambil terkekeh pelan.

Sementara Harmony, kini gadis itu hampir hilang kesadaran. Dan satu-satunya harapan saat ini adalah, Harmony hanya mampu bergantung pada dekapan Farellio.

"Gimana? Lo mau gue bawa kemana?"

"K-kamar, please. Pusing banget, F-farel." rintih Harmony sambil meremas kemeja yang di kenakan oleh Farellio.

Farellio menyunggingkan senyum miringnya, "That's a good idea, amour."

***

FARELLIO, KAMU KURANG AJARRRR! 😩

Bisa-bisanya jahat sama anak yang polos kayak Harmony 😭

Mari yang mau emosi, aku persilakan 🙃👍

***

Harmony Life [21+] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang