12 - Kegilaan Farellio

154K 4.6K 167
                                    

Just for fun ⚠️


***
~ Setelah lo buat gue kecanduan, ternyata lo juga sebuah magnet.

***

     Sarapan sudah di lakukan pagi ini, dan tentunya ke empat orang tersebut sudah berada di ruang makan. Jangan lupakan Harmony yang sudah mengganti pakaiannya. Namun ada yang janggal, Farellio sedari tadi terus terdiam serta tak fokus, sementara gadis itu berusaha untuk menutupi kebohongannya.

Setelah Farellio mengatakan hal tersebut dengan nada tegar dan terdengar serius, perasaan Harmony menjadi gundah.

"Farel, are you okay?" tanya Farben sambil mengacak pelan rambutnya putranya.

Farellio menatap sang ayah, lalu memaksakan tersenyum tipis. "I'm okay, dad. Don't worry."

Farben menatap Farellio dengan seksama, mencari kebohongan pada wajah yang serupa dengannya. "Don't lie. Kamu dari tadi gak fokus."

"Ada apa? Do you have problems on campus?" tanya Farben.

Harmony menyaksikan interaksi itu, gadis tersebut diam-diam meremas kasar midi dress yang di pakainya. Perasaan menyesal, khawatir dan juga takut kembali merasuk hingga hatinya.

"Dad, please. Farel cuma lagi pusing masalah tugas, okay?"

Alis Farben mengernyit, "Setahu daddy, kamu gak pernah pusing masalah tugas."

Farellio lantas menatap jengah pada sang ayah, "Dad..."

Alieara langsung menepuk kuat pundak suaminya, "Stop, honey. Mungkin Farellio benar-benar lagi pusing tentang tugasnya."

Farben akhirnya mengangguk, mencoba untuk mengalah pada putra serta istrinya. "Okay,"

Dan Harmony, gadis itu hanya menatap gelisah ke arah Farellio. Tak biasanya pemuda itu bersikap seperti ini, Farellio seolah memusingkan banyak hal yang tak di ketahui oleh Harmony.

"Kalau ada masalah, cerita sama daddy seperti biasa." kata Farben, kemudian pria paruh baya itu bangkit dan langsung mengambil tuxedo nya.

Farellio menatap sang ayah, lalu mengangguk. Setelah itu Farben mencium kening Alieara dengan dalam, dan berlanjut pada Harmony. Sedangkan Farellio, pemuda tersebut di peluk secara jantan oleh daddy nya.

"Daddy berangkat," pamit Farben pada meraka semua.

Alieara mengikuti suaminya, berniat mengantar Farben sampai pelantaran mansion. Sementara Farellio dan Harmony hanya mampu menatap kepergian pria paruh baya tersebut melalui meja makan.

"Hati-hati, dad."

"Hati-hati om Farben!" teriak Harmony dengan senyum yang indah.

Farellio menatapnya tanpa berkedip, rasa ingin memiliki Harmony sangat besar dengan seiring berjalannya waktu. Harmony seolah magnet yang mengikat Farellio untuk terus mendekat dan mendekat, sampai tak menyisakan jarak apapun.

Farellio lantas menarik pelan dagu Harmony, "Kenapa lo selalu buat gue terpana, seolah-olah gue gak akan pernah bisa lepas dari lo?"

Harmony tersentak saat netra hijau zamrud keduanya saling bertabrakan, "Setelah lo buat gue kecanduan, ternyata lo juga sebuah magnet." papar Farellio dengan matanya yang menggelap.

"F-farel..." cicit Harmony saat wajah keduanya semakin dekat.

Hembusan napas Harmony langsung menyapu hangat wajah Farellio, "Lo tahu, amour? Semakin lama, rasa ingin memiliki lo semakin besar. Dan sialnya, I fucking can't stop."

Napas Harmony semakin terasa sesak saat Farellio kembali mengucapkan kata-kata yang terdengar tulus, tanpa sadar bibir keduanya bersentuhan.

Bibir tebal Farellio lantas menyesap bibir merah merekah Harmony dengan lembut dan penuh perasaan. Hingga akhirnya ciuman keduanya terlepas saat di rasa Harmony kehabisan oksigen.

"I will go crazy if I let you go," bisik Farellio pelan.

Kemudian pemuda tersebut langsung menarik perlahan kursinya dan dengan cepat bergegas pergi saat mendengar ketukan dari langkah kaki sang ibu.

Dan Harmony, gadis itu hanya mematung. Harmony lantas memegang pelan bibirnya sendiri, aroma mint dari bibir Farellio masih terasa, dan itu tentunya membuat jantung Harmony berdetak tidak normal. Gadis tersebut merasa apa yang mereka lakukan adalah salah, namun ucapan Farellio terdengar begitu yakin dan serius.

"Loh, Farellio udah selesai?" tanya Alieara yang memecah fokus Harmony.

Gadis cantik itu terkejut, dengan cepat Harmony langsung mengangguk. "I-iya, tante. Katanya mau ngerjain tugas."

Alieara mengangguk, "Oh yaudah kalau gitu."

Harmony kemudian menatap segan ke arah tantenya, "T-tante, boleh gak aku ke kamar?"

"Kenapa, sayang? Perut kamu sakit lagi?" tanya Alieara khawatir.

"E-nggak, tante. Harmony cuma mau bersih-bersih kamar aja, soalnya beberapa hari ini aku sering lupa."

Alieara menghela napas lega, "Yaudah, sayang. Bersih-bersih sampai kamar kamu berubah rapi ya."

Harmony mengangguk, kemudian tubuh indah itu lantas bangkit dan berjalan pelan menuju lift.

***

     Sesampainya di kamar, Harmony hanya mampu termenung setelah apa yang terjadi. Melihat Farellio yang seolah memusingkan berbagai hal, serta ucapannya yang terdengar sangat serius pada dirinya membuat Harmony takut. Takut akan sesuatu yang tak akan pernah berjalan normal ke depannya.

Harmony lantas menjatuhkan tubuhnya di sisi pintu, gadis itu memegangi dadanya yang terasa sesak. Pikiran Harmony pun kacau balau.

Farellio Jerez, nama pemuda yang menyandang status sebagai kakak sepupunya, akhir-akhir ini selalu membuat Harmony gelisah, takut dan khawatir.

"J-jangan, Harmony. Kamu gak boleh cinta sama Farellio."

"I-ingat, dia kakak sepupu kamu." gumam Harmony sambil menggelengkan kepalanya.

Lalu Harmony menghela napas panjang, "Kalau aku sama Farellio bersatu, papa will be hostile to uncle Farben. Dan hubungan keluarga ini bakal hancur."

Tok!

Tok!

Sampai akhirnya, suara ketukan pintu terdengar dan itu lantas membuat kedua bola mata gadis cantik tersebut seketika membola, Harmony terkejut setengah mati.

"A-apa itu F-farel?" tanya Harmony pelan.

***

Daddy Farben ya allahhhh 😩

Kenapa kamu peka sekali sama situasi?!!! 😭

Yaudah yuks, yang nunggu kapal MonyRel berlayar mohon bersabar yaaa 😔🙌

***

Harmony Life [21+] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang