27 - Kemarahan Farellio

65.5K 3.3K 150
                                    

Just for fun ⚠️

***

~ Sampai gue lihat lo sama Anzel lagi. Habis lo di ranjang sama gue, amour.

***

Setelah memasuki perpustakaan, serta berbicara ringan bersama Anzel. Kini gadis itu pun sudah selesai dengan mata pelajaran nya.

Dengan senyum cerah yang mengembang indah, Harmony mulai menata buku-buku yang berada di mejanya. Pembelajaran hari ini sangat membuatnya rileks, serta meningkatkan perasaan nya.

Lalu dengan perlahan, gadis cantik berambut hitam tersebut berjalan keluar karena kelas sudah selesai dan terasa sepi.

Namun belum sampai pada pintu kelas, Harmony di kejutkan oleh kedatangan Farellio dengan wajah pemuda itu yang tampak mengeras. Seketika senyum gadis cantik tersebut luntur dan berubah menjadi raut khawatir.

"Farel..."

"Masuk." titah pemuda itu.

Dan mau tak mau, Harmony menurutinya. Sedangkan Farellio lantas masuk begitu saja dan langsung mengunci pintu kelas yang sudah kosong tersebut.

Dengan langkah kelam dan tatapan hijau zamrud nya yang berubah gelap, Farellio melangkah mendekati tubuh Harmony yang sudah menegang.

"Kenapa Anzel bisa rangkul lo? Siapa dia sampai berani nyentuh milik gue?" tanya Farellio dengan berdesis.

Kedua bola mata Harmony terbelalak, ia tak tahu kalau akhirnya Farellio melihat hal itu.

"Dan lo, kenapa asik banget sama dia?"

Langkah kaki Farellio kian mendekat, hingga tubuh mungil Harmony menyentuh dinding yang dingin.

"Kenapa gak nolak waktu dia ajak lo ke perpustakaan?"

Farellio mendesak berbagai pertanyaan kepada Harmony.

"Farel, he's just my little friend." balas gadis itu pelan.

Farellio menutup matanya sejenak, rasa amarah mengepul bebas dalam pikirannya.

"A-aku sama dia... Udah lama gak ketemu,"

Harmony lantas menunduk, kemudian menggigit bibir bawahnya sambil berbisik lirih. "Kita gak ada apa-apa, Farel..."

Farellio menggeram marah, walaupun di antara Harmony dan Anzel tidak ada apa pun. Tetap saja rasa marah dan kesal membakar pikiran serta hati pemuda itu. Bagaimana pun, insting seorang laki-laki sangatlah tepat.

Lalu Farellio mencengkeram kuat dagu Harmony hingga membuat gadis cantik itu mendongak.

"Sampai gue lihat lo sama Anzel lagi. Habis lo di ranjang sama gue, amour." ancam Farellio sungguh-sungguh.

Netra Harmony bergetar menatap Farellio, Harmony sangat takut jika pemuda itu berubah kasar padanya. Karena sejujurnya. Harmony lebih menyukai sikap manis dan lembut Farellio.

"Bukan cuma di ranjang, kalau bisa gue mau satu Universitas ini tahu hubungan kita yang sebenarnya." lanjut Farellio sambil melepaskan cengkeraman nya dari dagu gadis itu.

Harmony dengan refleks menggeleng, "J-jangan, Farel."

"Lagi pula aku sama Anzel cuma teman, a-aku..."

"Apa pun alasan lo, gue gak peduli. Mau itu teman lo atau bukan, gue tetap gak suka."

Farellio lantas mengangkat salah satu alisnya, "Kalau sekali lagi gue lihat lo sama Anzel,-"

"Emangnya kenapa kalau aku dekat sama Anzel, Farel? D-dia baik."

Spontan Harmony menyela ucapan Farellio, gadis itu merasa tertekan dengan situasi ini. Di sisi lain Anzel adalah teman masa kecilnya, dan Harmony merindukan itu.

Farellio terkekeh geram, pemuda tersebut lantas menyugar rambutnya sendiri dengan kasar.

"Lo berani sama gue, amour?"

Harmony terisak, gadis itu benar-benar takut sekarang.

"Jawab gue!" bentak Farellio sambil tangannya memukul meja kayu dengan kuat.

Harmony menggeleng, gadis itu menggigit salah satu jari telunjuknya dengan tubuhnya yang semakin merunduk.

"E-enggak, Farel. I'm just a-asking you." balas Harmony bergetar.

Farellio lantas menarik napas kasar, "This is a warning for you, Harmony. Kalau sekali lagi gue lihat lo dekat sama Anzel."

"Gue gak akan segan-segan hantam dia di depan lo. Dan, gue akan buat lo terus mendesah di ranjang selama satu minggu."

Setelah itu, Farellio melangkah mundur dari hadapan tubuh gadis itu yang bergetar. Menjauhi Harmony yang saat ini tengah ketakutan akibat ancaman yang di berikan oleh Farellio.

"H-hiks!" isak Harmony.

Hingga akhirnya suara pintu yang terkunci seketika menggema pada kelas yang sudah kosong ini, setelah itu hanya langkah lebar dari pemuda tersebut yang terdengar di sepanjang lorong.

***

Harmony Life [21+] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang