22 - Firasat?

78.5K 3.9K 137
                                    

Just for fun ⚠️

***

~ Di dalam mimpi mama, kamu selalu nangis dan berteriak.

***

Hari ini, adalah hari kedua dari kegiatan OSPEK yang tengah berlangsung. Jujur saja, rasanya sangat lelah setelah kegiatan presentasi dan melukis kemarin. Tapi, mau bagaimana lagi.

Belum lagi hari ini akan mengadakan sebuah games, yaitu 'Siapakah Dia?'. Harmony begitu bersemangat dan tentu saja ia sangat menantikannya.

"Princess, OSPEK nya sampai kapan?" tanya Harzem sambil mencubit pelan pipi putrinya.

Harmony tersenyum, gadis itu sangat merindukan sang ayah. "Besok baru selesai, pa."

Kemudian Alieava datang sambil membawa segelas susu dan sandwich, memberikannya pada Harmony.

"Kamu kelihatan capek, sayang. Mau mama izinin?"

Dengan cepat Harmony menggeleng, "Gak usah, ma. Aku gak apa-apa kok."

"Yakin?" tanya kedua orangtua nya serempak.

Harmony tertawa, lalu memeluk kedua orang yang paling berjasa bagi hidupnya. "Iya, mama, papa. Aku baik-baik aja."

"Lagi pula di sana ada UKK, jadi nanti kalau aku capek bisa istirahat di tempat itu."

Akhirnya Harzem dan Alieva mengangguk, "Oke, tapi kalau sampai kenapa-kenapa hubungi papa, ya?"

Harmony mengangguk sambil tersenyum manis, kemudian memeluk sang ayah. "Sayang papa!"

Alieava yang menyaksikan itu hanya mampu mendengus, "Yang berjuang buat melahirkan kamu 'kan mama, kenapa cuma papa aja yang di sayang?"

Harmony terkekeh geli, lantas dengan cepat gadis itu menarik pergelangan sang ibu. Kini keluarga kecil itu saling berpelukan. Jika bisa masuk nominasi sebagai keluarga paling harmonis dan bahagia, maka keluarga Callz adalah juaranya.

Setelah itu, ke tiga orang itu melepaskan pelukan masing-masing sambil menertawakan sikap konyol mereka.

"Kamu berangkat jam delapan 'kan, sayang?" tanya Alieava.

"Iya, ma."

Alieava menghela napas lega, "Syukurlah, soalnya mama masih kangen sama kamu."

Harmony tersenyum saat mendengar penuturan sang ibu, "Kamu tahu, sayang?"

"Selama satu bulan kami menitipkan kamu di mansion keluarga Jerez, entah kenapa mama selalu mimpi buruk."

Harmony terkejut, sontak gadis itu langsung menatap Alieava. "Mimpi buruk?"

Alieava tersenyum sendu, lantas Harzem langsung menggenggam jemari istrinya. "Iya, di dalam mimpi mama, kamu selalu nangis dan berteriak."

"Mimpi yang paling mama ingat, kamu lagi ada di sebuah lift sama seorang pemuda. Terus tiba-tiba pemuda itu mengatakan hal yang membuat kamu sakit dan hancur."

"Mama gak tahu pasti, tapi teriakan kamu adalah salah satu hal yang paling mama ingat."

"Ma,-"

"Le-lepas! Pe-pergi! Harmony g-gak mau sama kamu, p-pergi!" lanjut Alieava sambil menirukan potongan memori itu dalam mimpinya. Wanita paruh baya tersebut bahkan memotong kalimat yang akan di utarakan oleh Harmony.

Diam-diam Harmony meremas kasar kaus putih yang di pakainya. Perasaan nya gundah saat melihat air muka Alieava yang berubah menjadi khawatir.

Harzem menatap putrinya, kemudian beralih menggenggam jemari mungil Harmony.

Harmony Life [21+] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang