Just for fun ⚠️
***
~ Lo boleh nangis sepuas lo. Kalau bisa, sampai air mata lo berubah jadi darah.
***
"K-kita mau kemana?"
Farellio mendesah kasar, kemudian menatap Harmony dengan tajam. "Villa gue."
"We will spend three days at there." papar pemuda itu.
Harmony menggeleng, jemarinya yang bergetar lantas memegang pergelangan tangan Farellio. "J-jangan. Om, tante pasti curi,–"
"Mereka gak akan curiga, karena malam ini. Orang tua gue bakal ke Rusia."
"Aku gak mau, Farel. A-aku gak mau." cicit Harmony dengan takut, firasat gadis itu sudah buruk dengan situasi ini.
"Gak ada penolakan, amour." ujar Farellio sambil menatap tajam ke arah Harmony.
Lalu pemuda itu mendekat, mencengkeram dagu gadis itu dengan kuat hingga Harmony merintih. "Karena, di sini gue yang pegang kendali."
"Hiks! J-jangan, a-aku gak mau."
Farellio lalu melepaskan dengan kasar cengkeraman nya pada dagu Harmony. Tetapi, permintaan gadis tersebut tidak di dengarkan oleh Farellio. Pemuda itu lalu memacu mobil tersebut dengan kecepatan di atas rata-rata.
Sementara Harmony terus menangis, ia tidak ingin melakukan hal-hal yang akan merugikan dirinya lagi.
"Hiks, aku g-gak mau." isaknya saat Farellio tetap terdiam dengan wajah yang memerah.
Farellio berdecih, "Lo boleh nangis sepuas lo. Kalau bisa, sampai air mata lo berubah jadi darah." ujarnya dengan kejam.
Harmony memukul pundak Farellio menggunakan kedua tangannya, "J-jahat! A-aku bilang gak m-mau, Farel!"
"K-kenapa kamu terus maksa a-aku?" jerit Harmony dengan perasaannya yang sakit.
"A-aku bukan pe-pemuas kamu, bukan!"
Lantas dengan cepat pemuda itu memutar kemudinya hingga berbelok ke arah tempat yang sepi, sebuah kantor tua yang kondisinya sudah lama terbengkalai.
"Jadi, lo anggap diri lo sebagai pemuas nafsu gue selama ini?" tanya Farellio dengan nada rendahnya.
Farellio lalu membanting kemudinya, "Jawab gue, Harmony!"
Bibir dari gadis cantik berambut hitam itu lantas bergetar, "Iya. You al-always use my body when you're a-angry, or when I'm tr-trying to fight."
"K-kamu selalu kayak gitu, Farel!"
Farellio kian menatap Harmony dengan berkilat, "Okay, I'll show you how to I treat a real bitch."
Setelah itu, Farellio langsung membuka kedua kaki Harmony dengan lebar. Menarik kasar cd yang melekat pada tubuh Harmony dengan keadaan gadis itu yang masih mengenakan gaun santai.
Kemudian Farellio mengangkat tubuh Harmony dengan mudah, lalu memindahkannya ke kursi belakang.
"Hiks! Pl-please don't!"
"Terlambat. Lo selalu buat gue marah, and you never want to hear my explanation."
Harmony tergugu, "Yo-your explanation? Kamu g-gak punya pe-penjelasan apa pun."
"Yang kak Sakha bilang, th-that's the reality."
Farellio menggeram, "Shut up, Harmony Callz!"
Setelah itu, Farellio lalu menekan tombol untuk mengunci semua pintu tersebut, agar Harmony tak bisa melarikan diri.
Kemudian pemuda itu lantas beralih ke belakang, mengukung segala bentuk perlawanan Harmony.
"L-lepas!"
"Diam!" bentak Farellio.
Pemuda itu terus menatap Harmony dengan tajam sambil menarik ke atas kedua tangan adik sepupunya tersebut.
"Setelah ini, lo gak akan bisa berontak lagi." desis Farellio.
Harmony menggeleng, kedua tangannya terasa perih karena Farellio memegang kuat pergelangan tangan itu.
"L-lepas, Farel! Sakit."
Farellio tidak menghiraukan nya, pemuda itu kemudian membalik tubuh Harmony hingga gadis itu membelakangi nya. Tak lupa dengan Farellio yang melepas sabuknya, lalu mengikat kedua tangan Harmony dengan kuat.
"A-akhh!" ringis Harmony saat tangannya terasa sangat sakit.
Plak!
Farellio menampar pantat Harmony dengan kuat, melampiaskan kekesalan dan amarahnya.
"Nurut sama gue, Harmony. Apa itu sulit?" tanya Farellio dengan nadanya yang kelam.
"Hiks, s-sakit."
Tatapan Farellio menajam saat Harmony kembali menangis. Lantas pemuda tersebut langsung memasukkan kedua jarinya dalam liang hangat Harmony, menggoda labia itu agar basah dan mengeluarkan cairan.
"A-ahh, Farel. Stop!"
Farellio tetap melanjutkan aksinya, kini gerakan jari itu semakin cepat pada liang sanggama Harmony. Tak lupa tangan satunya pun ikut mengambil kendali dengan meremas kuat salah satu payudara Harmony.
Sedangkan gadis itu hanya bisa pasrah, rasa sakit mendera tubuhnya ketika Farellio bermain dengan tak berperasaan padanya.
"P-perih, Farel. A-akhhhh." rintih Harmony saat klitoris nya di sentuh dengan kasar oleh pemuda yang memakai piercing tersebut.
Farellio mendengus, amarahnya kian meledak saat Harmony kembali merintih. "Lo bisa diam gak sih, hah?!"
Plak!
Satu tamparan pada pantat Harmony kembali melayang, dan itu menimbulkan rasa sakit yang luar biasa untuk gadis tersebut.
"A-akhhh, hiks!" tangis Harmony.
Seketika gadis itu langsung menundukkan kepalanya dengan dalam, serta menangis perlahan guna meredam suaranya.
Harmony sampai meremas kasar kursi mobil saat kedua jemari Farellio masih berada dalam vagina nya, dan mencoba untuk menggoda labia kemerahan tersebut.
"S-sakit, hiks. S-sakit..." rintih Harmony dengan pelan, sangat pelan sampai Farellio hanya mendengar seperti sebuah gumaman.
***
Ada yang bisa nebak judul apa yang cocok di Chapter berikutnya? 😂
Astagfirullah Farellio. Kamu bakal di santet dan di jampe-jampe sama netizen habis ini, fix 🙂
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Harmony Life [21+] | TERBIT
Teen FictionMATURE [21+], FAMILY, COUSIN, DARKROMANCE (FOLLOW ME FIRST‼️) Harmony Callz, di takdirkan menjadi anak tunggal dan mengharuskan ia hidup mandiri. Selalu di tinggal oleh kedua orangtuanya karena urusan bisnis, membuat Harmony harus menetap sementara...