15 - Harmony Manja

117K 4.3K 158
                                    

Just for fun ⚠️


***

~ Mau lo apa? // Jangan marah, aku minta maaf.

***

     Saat ini keduanya sudah tiba di Flio J Apartment milik pemuda tersebut. Namun anehnya, apartemen ini berbeda dari sebelumnya dan lebih luas. Seperti cocok untuk di tinggali dua orang.

"Ini apartemen kamu?" tanya Harmony sambil matanya menatap sekeliling.

"Hm." balas Farellio dengan acuh.

Harmony meringis kecil saat mendengar jawaban dari pemuda itu, "F-farel, maaf."

Farellio menatap Harmony, salah satu alisnya mengernyit. "Why?"

"Soal tadi," cicit Harmony pelan.

Raut Farellio kembali berubah datar. "Gak usah di bahas."

Harmony tidak tenang, rasanya aneh saat Farellio bersikap seperti ini padanya. Dan itu membuat perasaan Harmony gundah.

"F-farel..." panggil Harmony sambil menggenggam jemari besar Farellio.

"Apa lagi?" tanya pemuda itu jengah.

"Jangan kayak gini, aku minta maaf."

Farellio melepaskan tangan mungil Harmony dari jemarinya, lalu menghela napas berat. "Gue gak bisa. Mood gue terlanjur hancur."

"A-aku harus apa?" tanya Harmony dengan perasaan bersalah.

"Ah! Kalau aku masak buat kamu, gimana?"

Farellio menggeleng, pemuda itu kemudian kembali melangkah untuk menaruh barang-barang keperluan kuliah Harmony.

"Farel..." panggil Harmony lagi.

"Diam, Harmony." balas Farellio dengan kesal.

Harmony tahu, pemuda itu berusaha sebaik mungkin untuk menjaga amarahnya. Tapi, Harmony tidak bisa berada di situasi seperti ini. Entah mengapa, untuk yang pertama kali nya Harmony sangat tidak suka jika Farellio mendiami nya.

"Jangan marah, Farel." gumam Harmony pelan.

Farellio menggeleng gusar, kepalanya seperti akan meledak saat Harmony terus saja merengek padanya, dan juga membujuknya agar tidak marah. Yang benar saja.

"Mau lo apa?"

"Jangan marah, aku minta maaf."

Farellio kini menghadap Harmony sepenuhnya, "Lo aneh. Kenapa sekarang lo gak mau gue marah, dan kenapa lo bujuk gue terus?"

Harmony menatap Farellio dengan berkaca-kaca, "T-tadi, baru aja kita senang-senang."

Farellio mengacak kasar rambutnya, "Iya! Tapi itu semua berakhir karena lo selalu ungkit tentang status kita."

"Lo sendiri tahu kalau gue gak suka itu, Harmony." lanjut Farellio.

"Iya, Farel. Maaf." ujar Harmony lagi.

Farellio diam, amarahnya masih berada di kepalanya. Kedua tangan pemuda itu mengepal. Sedangkan Harmony yang melihatnya lantas memegang kedua tangan tersebut.

"Farel, kalau marah terlalu lama itu gak baik."

Farellio memejamkan matanya sejenak, "Lo yang selalu buat gue marah."

Harmony menggigit pelan bibirnya, "M-maaf, aku gak akan gitu lagi. Gak akan ungkit tentang status kita lagi."

Farellio yang melihat ketulusan di mata Harmony pun langsung memeluk erat gadis itu, sangat erat.

Mendadak amarahnya mereda saat pemuda itu melihat netra cerah milik Harmony menatapnya dengan iba. "Jangan gigit bibir lo."

Harmony mengangguk pelan dalam pelukan Farellio. "Kenapa tiba-tiba berubah manja, hm?"

"Gak tahu. Cuma gak suka aja kalau kamu diam." balas Harmony.

Farellio terkekeh, mood nya seketika mampu berubah drastis jika berada dekat Harmony. "Perasaan lo masih abu-abu?"

Harmony melepaskan pelukan Farellio, "Abu-abu gimana?"

Pemuda itu gemas, lantas Farellio langsung mengecup bibir Harmony. "Pilih cari tahu sendiri, atau gue buat lo hamil?"

"Farel!" jerit Harmony sambil memukul dada Farellio.

"Apa hubungannya kalau aku gak pilih sama hamil? Ih!"

"Cepat pilih, amour." desak Farellio dengan senyum menyebalkan nya.

Harmony mencebikkan bibirnya, "Iya, nanti aku cari tahu sendiri."

Farellio terbahak, gadis-nya sangatlah polos. Lalu pemuda tersebut meraih pinggul ramping Harmony dan menarik tengkuk gadis itu, kembali menempelkan bibir mereka, namun kali ini berupa lumatan yang cukup ganas.

Harmony dan Farellio saling bertukar saliva, ciuman keduanya sangat intens dan dalam. Keduanya terlihat saling menikmati.

"Mphh, Farel..."

Pemuda itu kemudian melepaskan ciuman mereka. "Gue mau lanjut, amour."

Harmony masih berusaha untuk mengatur napasnya, tatapan gadis itu berubah sayu selepas ciuman mereka berakhir.

Tanpa menunggu jawaban Harmony dan basa-basi lagi, Farellio langsung membawa tubuh molek itu ke arah kamar. Farellio sudah tak sabar untuk memasuki Harmony kembali.

Setibanya di kamar, Farellio lantas mendorong tubuh lemah Harmony, lalu membuka sweater yang di kenakan gadis itu. Tak lupa dengan bra nya.

"So sexy, amour." gumam Farellio sambil tangannya merayap ke payudara Harmony. Mencubit nipple yang sudah menegang tersebut.

"Ahh!" desah Harmony terkejut.

Farellio yang mendengar itu semakin menggila, dengan cepat pemuda tersebut melucuti rok serta cd yang masih menempel pada tubuh indah itu.

Lalu beralih pada pakaiannya sendiri, kini hanya tinggal celana jeans pendek yang masih berada di tubuh Farellio. Dengan tergesa pemuda itu lantas melepaskan seluruh pakaiannya.

Kini Farellio maupun Harmony sudah polos tak tertutupi apapun. Farellio pun melempar sabuk yang berada di celana jeans pendeknya ke samping tubuh Harmony.

"Gue mau lo pasrah di bawah gue, sayang." bisik Farellio.

Lalu pemuda itu kembali mencium bibir mungil Harmony dengan lembut, tak lupa dengan tangannya yang perlahan mengambil sabuknya.

Dengan cepat, Farellio langsung menarik kedua tangan Harmony ke atas. Mengikat kedua tangan gadis itu menggunakan sabuk miliknya ke atas kepala ranjang.

"F-farel..." cicit Harmony takut.

Farellio tersenyum lembut, "It's okay, amour. Jangan khawatir."

Harmony ragu, namun ia mengangguk. Hingga akhirnya Farellio mulai mencium lehernya, sampai turun ke area payudara. Hal itu sungguh membuat Harmony menggila, belum lagi kedua tangannya yang di ikat membuat gadis itu tak bisa bergerak bebas.

"A-akhhh!" rintih gadis itu saat Farellio melumat habis nipple nya.

Farellio menengadahkan kepalanya guna menatap ekspresi Harmony, "You like it, amour?"

Gadis itu mengangguk pelan, "I-iya, ahhh."

Farellio tersenyum, lalu tangan besarnya beralih menuju labia Harmony yang sudah sangat basah. Kemudian, dengan sekali hentak Farellio memasukkan kedua jarinya ke dalam liang hangat tersebut.

"A-ahh Farel!"

Farellio menggerakkan jarinya cepat pada inti Harmony, menggoda vagina kecil itu agar terus mengeluarkan cairan kenikmatan.

***

Jangan lupa follow ig ku; @me_zaralynsky

Harmony Life [21+] | TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang