Aku sangat bersyukur mempunyai
Teman seperti kalian, tolong jangan tinggalkanku, dengan keadaan apapun.Assalammualaikum!
Aku mau berterimakasih buat kalian yang udah bertahan sama cerita ku ini😊
Sehat selalu yaaa😍Yuk langsung di baca
Di ruangan zebina sudah ramai di kunjungin oleh Sahabat-sahabatnya dan zabran ddk. Entah lah zebina tidak tau mengapa mereka bisa di sini
"Bina lo gpp kan, mana yang sakit, kok lo bisa masuk rumah sakit si?" Tanya bertubi-tubi meyda si super heboh, mereka yang mendengar pertanyaan meyda yang berturut-turut mengendus kesal
"Lo kalo nanya satu-satu apa rombeng" ucap sadewa
"Diem lo tikus ke cebur got!" Ngegas meyda, yang langsung di pelototin oleh sadewa. yang begini lah kalo meyda di pertemukan oleh sadewa pasti selalu ribut dan tidak pernah akur
"Udah woy ribut mulu lo berdua ntar jadian tau rasa lo"ucap raihan yang jenah melihat mereka berdua selalu ribut jika ketemu
"Naji*" ucap kompak sadewa dan meyda, langsung di ketawaain oleh mereka
Zebina yang melihat kelakuan sahabatnya dan kakak kelasnya pun ter senyum tipis ia terhibur dengan ke datangan mereka
Lelaki yang tidak jauh duduk di sofa pun tersenyum melihat zebina tersenyum kembali, ia lega melihatnya, setidaknya gadis itu bisa melupakan masalahnya sejenak
"Gue gpp mey, cuma kecapean" ucap zebina Dengan senyumnya
"Lo jangan terlalu kecapan ze gue khawatir" ucap kirana, ia tak mau sahabatnya ini sakit.
"Iya santai ajh"zebina bersyukur mempunyai sahabat yang baik dan perhatian
"Btw tadi lo kemana ger?" Tanya raihan kepada gerhana.
"Ada urusan"singkat gerhana, maklumin ajh lah ya mungkin gerhana lagi sariawan
"Dan lo dugong kemana ngilang lama banget?" Tanya raihan kepada sadewa yang sedang memakanin buah-buahan padahal itu buat zebina
"Nyari gawean"jawab sadewa yang masih sibuk dengan buah-buahannya
"Oh iya orang tua lo mana bin" tanya sergio. Pertanyaan sergio membuat ruangan menjadi hening, kirana yang sedang main hp pun sampai berhenti ralika dan meyda yang sedang mabar jadi tak melanjutkannya
Zebina yang di tanya seperti itu pun hanya terkekeh, lain hal dengan lelaki yang di sana sedang mengumpatin sergio yang menanyakan soal sensitif
KAMU SEDANG MEMBACA
BERJUANG HIDUP
Teen FictionBagiku, menceritakan panjang lebar tentang masalah ku lebih sulit dari pada memendamnya. Aku sempat beberapa kali merangkai kata atau membungkus luka dalam sebuah kalimat nyata. Tapi kenyataan bahwa kalimat-kalimat itu tidak pernah sampai pada telin...