[09] HUJAN

110 15 0
                                    

"pelangi hanya terjadi saat hujan turun.ketabahan hanya terbentuk saat luka munusuk jiwa"
[Kak Rara]

Cuaca malam ini sangat dingin karna bumi telah basah, karna di guyur oleh hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca malam ini sangat dingin karna bumi telah basah, karna di guyur oleh hujan. Tidak ada bintang dan bulan yang ada hanya kegelapan sama seperti hati seorang gadis yang tak pernah merasakan kebahagiaan.

Zebina. Gadis itu sejak dari rumah sakit, berada di tepi danau tempat biasa yang sering ia kunjungi, dari tadi ia berteriak agar lebih tenang, Namun teriak pun sepertinya percuma karena sekarang dirinya bener sendiri dan menyerah.

Ia sama sekali tak memperdulikan badannya yang sudah menggigil karna badanya basah kuyup, ia sudah lebih dari 3 jam dirinya di guyur hujan dan duduk di tepi danau, tetapi ia tidak mempedulikan itu, otak dan hatinya sudah cape menjalani semuanya, ia ingin istirahat Tampa memikirkan penyakit dan kedua orang tuanya, ia ingin merasakan kebahagiaan, ia ingin kumpul kepada kedua orangtuanya , ia ingin merasakan di manja dan di perhatikan. Tapi itu sangat sulit untuk ia dapatkan.

"AAAAAAA...GUE MAU BAHAGIA,KENAPA DUNIA INI NGAK ADIL!"

"GUE MAU KETEMU MAMAH PAPAH..GUE MAU BAHAGIA!"

Lagi dan lagi Zebina berteriak. Di bawah guyuran hujan zebina menangis sejadi-jadinya, ia lelah ia capek, iya ingin sembuh tapi kenapa penyakit ini tambah parah.

Mengingat perkataan dokter Gibran ia semakin ketakutan, ia takut ketika ia Mati. Keduanya orang tuanya tidak ada di sampingnya.

Flashback

"Penyakit mau semakin parah bin, kamu harus segera kemoterapi" ucap dokter Gibran dengan muka serius dan sedih, ia tak tega mengatakan ini tapi mau tak mau ia harus mengatakan.

"Sudah separah apa dok" Tanya zebina dengan nada biasa tidak ada nada lirih dan air mata.

"sudah masuk stadium 3 , ukuran sel kanker lebih besar dari menyebar ke jaringan sekitarnya,kamu harus segera kemoterapi" ucap dokter Gibran dengan nada lirih, ia menah mati Matian air matanya yang ingin keluar, ia ingin menangis melihat kondisi gadis malang ini, walaupun ia baru bertemu dengan zebina tapi zebina sudah ia anggap adiknya sendiri.

Deg

Zebina yang mendengar ucapan dokter Gibran badannya menjadi tegang dan lidahnya keluh untuk berbicara. Ia ingin menangis tapi ia tahan ia tak mau di anggap lemah dan cengeng.

"Apa itu menjami untuk ke sembuhan saya dok, apa setelah saya menjalankan kemo penyakit sialan itu akan menghilang? Ucap zebina sambil menatap Dokter Gibran

Mendengar pertanyaan zebina Dokter Gibran binggu ingin menjawab gimana, lidahnya rasanya susah untuk bergerak.

"Huftt"Dokter Gibran menembuskan nafas kasarnya

BERJUANG HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang