"Nggak pernah benci. Cuma kecewa aja dan mikir kenapa bisa mereka Setega itu"
Selamat membaca
Sudah pukul jam 19.00 wib tapi ruangan zebina masih ramai, mereka semua masih setia jagain zebina padahal di sini sudah ada bunda Rere dan ayah Radit, tapi mereka kekeh ingin di sini, zebina sudah sempat menyuruh mereka untuk pulang saja tetapi mereka menolak, jadi ya sudahlah seterah mereka
Sekarang zebina sedang tidur di pelukan Radit, tadi zebina mengeluh kepalanya pusing dan tadi pun sempat mimisa, Radit masih setia mengelus punggung gadis itu supaya zebina tetidur pulas
Mereka semua melihat zebina yang tertidur nyenyak di pelukan Radit tersenyum lucu sekali gadis itu ketika tidur, tapi seketika wajah mereka panik setelah mendengar-
"Arghhhh... Ayah" ringkis zebina, Radit yang mendengar suara kesakitan zebina panik
"Kenapa sayang.. hey ini ayah" ucap Radit sambil membangunkan zebina mata gadis itu masih terpejam tapi suara kesakitannya membuat mereka takut
Zebina membuka matanya ia melihat Radit dengan mata berkaca-kaca, ia mengadu kepada Radit-
"Ayah kepala Ebin sakit, rasanya pusing banget kaya mau pecah" adu zebina dengan air matanya terjatuh
Aduan zebina kepada Radit membuat mereka semua yang mendengarnya jadi bukam, mereka tak tega melihat gadis ini ke sakitan
Endra yang mendengar kesakitan zebina tangannya terkepal kuat matanya memerah, ia ingin sekali menghilangkan penyakit dan rasa sakit yang ada di zebina, tapi ia tak bisa ia hanya manusia biasa
"Ayah panggilkan dokter yaa" ucap Radit, mata lelaki itu memanas saat mendengar aduan gadis ini ia tak tau harus gimana ia supaya penyakit yang di derita oleh zebina sembuh, ia tak tega dengan gadis ini yang selalu menderita tanpa ada kebahagiaan
Zebina menggeleng ia tak mau di suntik lagi sudah cukup rasanya tanggan sudah sakit semua dengan bekas suntikan
"Nggak mau ayah Ebin mau di gendong ayah aja" ucap zebina dengan muka pupuy emesnya
Radit yang mendengarnya ucapan zebina yang wajahnya tadi panik sedang jadi tertawa, gadis ini selalu saja minta di gendong apa ia tak sadar kalo badannya ini betat sekali, tapi tak apa Radit tak marah ataupun ke repotan ia malah senang, ia seperti memiliki anak perempuan yang sangat manja kepada ia
"Tapi kalo ayah gendong kamu tidur ya"ucap Radit, zebina mengguk cepat, mereka yang melihat jadi tersenyum kembali lucunya gadis ini
Radit langsung menggendong zebina, dan zebina langsung menyenderkan kepalanya di bahu Radit, Radit setia mengelus-elus punggung zebina supaya gadis ini tertidur
KAMU SEDANG MEMBACA
BERJUANG HIDUP
Teen FictionBagiku, menceritakan panjang lebar tentang masalah ku lebih sulit dari pada memendamnya. Aku sempat beberapa kali merangkai kata atau membungkus luka dalam sebuah kalimat nyata. Tapi kenyataan bahwa kalimat-kalimat itu tidak pernah sampai pada telin...