"Ketika penyesalan berawal dari kesalahan,akan ada masanya dimana kebenaran yang akan membunuh penyesalan dengan perlahan "
----
Penyesalan selalu datang di akhir kalo di awal namanya pendaftaran:v
...
..
.Zabran sedang duduk di sofa ruangan zebina yang lain sedang membeli makan dan pulang rumah terlebih dahulu, ia sengaja tak ikut ia ingin menjaga pujaan hatinnya. Jiahhh zabran:v
Zabran sedang memainkan hp sesekali ia menengok ke arah bankar zebina takut-takut gadis itu sudah sadar, dan benar sajah mata bulat dan bulu mata lenting itu mengejabkan matanya ia sedang menyesesuaikan cahya lampun
Zabran yang melihat zebina sudah sadar pun langsung beranjak dari duduknya menghampiri brankar zebina
"Aa..us" suara penalan zebina ia masih sangat lemas, zabran yang mendengar langsung membantu zebin untuk meminum
"Sebentar gue panggil dokter dulu" ucap zabran lalu dia berjalan keluar dari ruangannya, dia sana ini melihat sahabatnya baru sampai.
"Ada apa?" Tanya cemas Ralika yang melihat zabran keluar dari ruangannya
"Zebina sudah sadar" mereka yang mendengarnya bernafas lega ada rasa bahagia ketika mereka mendengar zebina sudah sadar.
Ralika langsung menghubungi ayah dan bundanya untuk menyampaikan berita baik ini
----
"Alhamdulillah keadaan nona zebina sudah membaik tapi nona zebina harus banyak-banyak istirahat dan masih harus di rawat inap dulu sehari atau dua hari, untuk mengecek keadaan nona zebina" ucap dokter Gibran
Mereka semua mendengar penjelasan dokter gibran lega,radit setia mengelus puncak rambut zebina, zebina terlihat nyaman saat di elus-elus olehnya
"Ayah epan mana?" Tanya zebina kepada radit, mereka semua yang mendengar pertanyaan zebina bukam tak mungkin kan mereka bilang kalo efandra sedang menyusul ke Singapore untuk mencari orang tua zebina
"Efan lagi ada urusan sayang besok ia kembali" suara bunda rere ia mendekat ke arah brankar zebina.
"Kamu makan ya bunda suapin" ucap bunda rere yang di gelengkan oleh zebina
"Nggak bunda,ebin nggak lapar"tolak zebina, ia malas makan karna makanan apapun yang masuk ke dalam mulutnya rasanya akan hambar
Bunda rere yang mendengar penolakan dari zebina pun mengehelan nafas, susah sekali gadis ini jika di suruh makan
"Beberapah suap ajah sayang, abis itu kamu minum obat"bujuk bunda rere yang tetap di gelengkan oleh zebina
Mereka semua menghelan nafas susah sekali bujuk gadis ini,zabran berdiri dari tempat duduk lalu ia berjalan menuju brankar zebina,
Suara zabran membuat mereka membulatkan bola matanya, mereka antara kaget dan binggung
KAMU SEDANG MEMBACA
BERJUANG HIDUP
Teen FictionBagiku, menceritakan panjang lebar tentang masalah ku lebih sulit dari pada memendamnya. Aku sempat beberapa kali merangkai kata atau membungkus luka dalam sebuah kalimat nyata. Tapi kenyataan bahwa kalimat-kalimat itu tidak pernah sampai pada telin...