[25] KE DUA KALINYA

124 17 2
                                    

"Bagi anak perempuan di tinggalkan seorang ayah adalah patah hati terhebat, karna ayah adalah cinta pertamanya"

•••

"Ebin mau kan Makai tulang belakang papah nak" ucap lirih Zabir, zamirah dan zebina yang menderanya menegang, zebina langsung menggelengkan kepalanya kencang ia tak mau, tak akan mau!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ebin mau kan Makai tulang belakang papah nak" ucap lirih Zabir, zamirah dan zebina yang menderanya menegang, zebina langsung menggelengkan kepalanya kencang ia tak mau, tak akan mau!

"Nggak Ebin gak mau! Kata Ebin

"Kenapa nak? Kamu masih papah ya nak?" Kata zabir sambil memperlihatkan wajahnya sedihnya. Zebina yang mendengar ucapan papahnya menggeleng keras ia tak pernah membenci ia hanya kecewa kemarin.

"Nggak papah ih! Nggak" rengek zebina yang membuat zamirah dan Zabir tertawa, sudah lama sekali mereka tak melihat rengekan putrinya ini

Tiba-tiba zebina merasakan pusing yang sangat menyakitkan, hidungnya berdarah dan ia juga terbatuk-batuk, Zamirah dan zabir panik melihat putrinya muntah darah, Zamirah langsung memanggilkan dokter, dan Zahir memeluk putrinya dengan erat.

Keputusan ia untuk mendorong sumsum tulangnya belakangnya itu sudah bulat ia tak mau putrinya terus-menerus menderita, sudah cukup selama ini ia pergi jauh dari putrinya

"Nak.. jangan tutup mata papah mohon" ucap panik Zabir yang melihat anaknya penutupkan matanya.

Bertepatan dokter datang tiba-tiba
Zabir merasakan sakit pada dadanya, ia menahan sakit yang luar biasa, ia Sudah tak kuat lagi.

"D-dok, jika saya mati tolong ambil tulang belakang saya untuk putri saya dok" ucap terbata-bata zabir, dokter Gibran di buat bukam, donor tulang belakang itu tak mudah dan itu sangat sulit untuk kecocokan

"Mas hiks" tangis zamirah, ia tak ingin kehilangan suaminya, ia juga tak ingin melihat anaknya merasakan kesakitan, ia tak sanggup melihat anaknya menahan rasa sakit yang selama ini ia pendam, tapi satu sisi ia juga tak sanggup untuk kehilangan suaminya, suami tercintanya suaminya yang selalu ada untuknya yang selalu setia dan mau berjuang bersama dari nol.

"Maaf tuan, Tidak sembarangan orang yang bisa menjadi pendonor. Biasanya, orang yang memiliki kecocokan sumsum tulang belakang adalah anggota keluarga pasien sendiri. Para ahli menyatakan bahwa kecocokan sumsum tulang akan lebih besar antara saudara kandung, ketimbang antara orangtua dan anak." penjelasan dokter gibran

"Kita coba dulu dok, saya yakin sumsum tulang belakang saya cocok" kekeh Zabir. Zamirah yang melihat suaminya seperti membekepkan mulut ia tak bisa meredakan tangisan dan isakannya.

"Huft. Baiklah" pasrah dokter Gibran dengan menghembus nafasnya

"ARGHHH" teriak Zabir, ia merasa rasa sakit yang begitu dalam, rasanya seperti di tanjam pedagang berkali-kali

"ARGHHH" teriak Zabir, ia merasa rasa sakit yang begitu dalam, rasanya seperti di tanjam pedagang berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BERJUANG HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang