[22] TERKUAK

105 17 4
                                    

"Jika sudah terbiasa menghadapi badai, mengapa harus menggigil hanya karna gerimis kecil"
....

"ZE!" Teriak Kiran ketika melihat zebina melangkah pergi, ini tak bisa di Biar kan mau tak mau ia harus memberitahu semuanya kepada gadis ini supaya tidak ada lagi kesalahan yang akan membuat kita menjadi menyesal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"ZE!" Teriak Kiran ketika melihat zebina melangkah pergi, ini tak bisa di Biar kan mau tak mau ia harus memberitahu semuanya kepada gadis ini supaya tidak ada lagi kesalahan yang akan membuat kita menjadi menyesal.

Zebina hanya acuh dengan teriak zebina, sehingga di tangan terakhir ucapan kiaran membuat langkahnya berhenti

"SEMUA SALAH PAHAM ZE!" Teriak Kirana dengan tangisannya, ia sudah tak bisa lagi menyembunyikan rahasia ini, ia tak ingin di antara mereka akan merasakan yang namanya penyesalan.

"Hiks" Isak Kirana dengan nafas memburu

Zebina membalikkan badannya untuk menghadap dengan Kirana

"Salah paham apa ?" Ucap zebina, air matanya tak ingin berhenti untuk keluar

"Ze-" ucapan Kirana terpotong oleh zebina

"JELASIN!" Pinta zebina dengan lantang

"Apa yang salah paham na?"

"Apa yang nggak gue tau na?" Tanya zebina. Kirana hanya diam tak mengeluarkan suaranya

"JELASIN NA! JELASIN KE GUE"

"AYOK KASIH TAU GUE!"

"KASIH TAU GUE NA. JELASIN!"

"APA YANG NGGAK GUE TAU!" Teriak prustasi Zebina, ia benar-benar tak tahu ada apa dengan ini semuanya apa yang salah paham, mengapa sahabat ini seperti tau segalanya tentang keluarganya

"BOKAP LO SAKIT ZE! ITU ALASAN ORANG TUA LO NGGAK PERNAH PULANG ZE!"

"Bokap Lo lagi berobat ze.. Bokap Lo lagi berjuang buat hidup ze. hikss"

"Bokap Lo mau ketemu Lo ze hiks"

"Bokap Lo di rumah sakit zee"

"HIKS...HIKS"

Kirana mengeluarkan semua rahasia yang selama ini mereka sembunyikan, ia tak peduli soal janjinya untuk tak memberi tahu Zebina tetapi sekarang keadaannya sangat mendesak, zabir papahnya Zebina sedang sekarat di rumah sakit.

Ucapan Kirana membuat zebina bukam, tubuhnya menegang dadanya sangat sakit sepertinya terhantam oleh batu kali yang cukup besar, sakit sakit apa papahnya" mengapa tak ada tak yang memberitahunya mengapa harus orang lain dulu yang mengetahuinya mengapa ia sebagai anak tak tau soal ini.

Ia semakin kecewa kepada mereka, apa sebegitu tak pentingnya ia sampai-sampai masalah sebesar ini tak ada yang memberitahu dan lebih parahnya lagi ia harus tau dari mulut orang lain bukan dari keluarganya sendiri

"Lucu, sangat lucu" ucap Zebina dengan pandangan sayunya dan jangan lupa dengan airnya

"Jangan ngikutin gue!" Peringatan Zebina lalu melangkah untuk pergi tetapi Kirana mengejarnya -

BERJUANG HIDUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang