𝟬𝟰| 𝗧𝘂𝗻𝗻𝗲𝗹

1.7K 288 6
                                    

Setelah bercakap-cakap di dalam lift, percakapan yang di isi dengan bacotan Kurapika dan Leorio, dan [Name] serta Gon hanya mendengarkan mereka berdebat tanpa ada yang membantah.

Dan sekarang akhirnya lift pun tiba, di lantai bawah dimana ujian akan di adakan. Pintu lift terbuka dan menampilkan banyaknya peserta yang mengikuti ujian Hunter.

Dan mereka semua menatap keempat orang yang baru keluar dari dalam lift. Dengan polosnya Gon, anak itu menyapa mereka yang otomatis di abaikan.

Lalu sebuah makhluk berbentuk kacang, yang [Name] yang sangat kenal datang memberikan mereka sebuah nomor. [Name] mendaparkan nomor, 406.

Setelah memasangkan di bajunya [Name] segera berpisah dari Gon, Kurapika, dan Leorio. Gadis itu ingin menjelajahi isi dari terowongan bawah tanah ini.

'Laki-laki itu ... selamat ya?'

[Name] menatap Tonpa yang membuang muka ke arah lain tidak ingin menatap mata [Name]. [Name] yang tidak peduli hanya mengangkat bahu acuh.

Setelah [Name] pergi dari Tonpa bernapas lega dan  menyapa ke tiga orang yang keluar bareng [Name]. "Aku belum pernah melihat kalian sebelumnya."

"Kau tahu kalau kami ini pemula?"

Tonpa turun dari pipa. "Begitulah ... ini adalah keikutsertaanku yang ke 34 kalinya." Mereka bertiga terkejut. "34 kali?!"

"Ya ... kalian bisa memanggilku seorang veteran peserta ujian."

"Itu bukan hal yang harus dibanggakan." Bisik Loerio pada Kurapika. "Setuju."

"Jika ada pertanyaan, tanyakan saja padaku."

"Terima kasih."

Tonpa mengelurkan tangannya pada Gon. "Namaku Tonpa." Gon menjabat tangan Tonpa. "Aku Gon, mereka ini Kurapika, Loerio dan [Nam-] are kemana pergi?"

"Ah tadi kalau tidak salah aku melihat dia pergi ke sana." Tunjuk kurapika. Gon pun mengangguk paham. "Hei, apa ada orang seperti Tonpa-san ... yang mengikuti ujian sebanyak itu?"

"Ya, aku yang paling berpengalaman di sini, tapi ada beberapa yang lainnya ..."

Lalu Tonpa menjelaskan tentang para peserta yang ia temui di ujian Hunter sebelumnya, Tonpa menunjuk peserta nomor 255, Todo dia adalah si pegulat yang hobi makan dia juga tidak terkalahkan dalam kekuatan. Lalu peserta nomor 103, si pawang ular Bourbon. Nomor 191, ahli Kungsu, Bodoro di seorang pria tua yang ahli dalam seni bela diri. Dan lalu ada tiga bersaudara, Amori, Imori, dan Umori mereka memiliki kerjamasama tim yang baik sebagai saudara. Dan nomor 384, si pemburu, Gerreta dia ahli dalam membunuh segala jenis degan sumpit dan tongkatnya.

"Dan juga gadis yang keluar dengan kalian dia juga salah satunya." Gon, Kurapika, dan Leorio menatap Tonpa dengan bingung dan segera ingin tahu. "Eh [Name]? Aku kira dia seorang pemula seperti kita."

"Rumornya dulu dia membunuh para peserta di ujian Hunter ke-3 dan dia diskualifikasi dari ujian Hunter dan tidak di perbolehkan lagi mengikutinya seumur hidupnya."

"Kalau dia tidak boleh mengikutinya lagi tapi kenapa sekarang [Name] bisa masuk?" Tanya Gon pada Tonpa, dan Kurapika serta Leorio pun mengangguk setuju pada pertanyaan Gon. "Entahlah aku tidak tahu kenapa dia bisa mengikuti ujian ini. Ya selain itu masih ada banyak lagi."

Setelah Tonpa menjelaskan tentang para peserta yang mengikuti ujian Hunter sebelumnya. Tiba-tiba terdengar suara teriakan seseorang yang sangat nyaring di terowongan.

Di sana terlihat seorang peserta dengan tangannya yang berubah menjadi kelopak bunga dan menghilang secara tiba-tiba, dan di depanya ada seorang laki-laki yang mirip dengan badut sedang mengocok kartu di tangannya.

"Ahhh ... ajaib sekali ... sepertinya tangan berubah menjadi kelopak bunga tidak ada asap dan cermin di sini hati-hati saat kau menyenggol seseorang, harusnya kau meminta maaf."

"Pesulap gila itu datang lagi."

"Lagi?"

"Maksudmu dia ikut ujian tahu lalu?"

"Nomor 44, si pesulap, Hisoka tahun lalu, dia berhasil lolos melewati ujiannya, tapi dia membunuh seorang penguji yang tidak disukainya."

Sedangkan disisi lain [Name] yang memperhatikan kejadian itu hanya bisa diam dan mengamati. 'Dia cukup brutal juga'

[Name] menatap kepergian Hisoka kearah lain dengan tatapan yang tidak bisa di jelaskan, lalu dirinya beralih dan menatap interaksi Tonpa dengan Gon, Kurapika, dan Leorio. Di sana Tonpa memberi mereka sebuah minuman kaleng yang pasti sudah di isi dengan racun, tapi untung nya mereka bertiga tidak meminumnya ya kecuali Leorio yang hampir meneguknya tapi segera di muntahkan.

[Name] memutar bola matanya malas. "Dimana-mana selalu ada dia ... berapa kali dia ikut ujian ini?" [Name] bergumam lalu berlalu pergi.

'Seharusnya ujian ini akan dimulai sebentar lagi.' [Name] menatap sekitar, para peserta sudah berkumpul di dalam terowongan, peserta kali ini cukup banyak di ikuti, tahun lalu saat [Name] mengikuti ujian ini peserta tidak sebanyak ini.

'Tempat ujian Hunter susah di temukan sih.'

Lalu [Name] mendengar sebuah suara yang menganggu telingannya, itu bukan bacotan peserta di sini, melainkan itu datang dari seorang peserta yang tubuhnya sangat aneh dan menyeramkan.

'Sial kenapa dia menyeramkan sekali ... tapi kenapa bajunya kek kenal apa nggak?' [Name] menggelengkan kepalanya dan berusaha mengabaikannya. "Ne, ne, Tonpa-san! Boleh aku minta lagi jusnya?"

[Name] menoleh keasal suara yang terdengar jelas tapi cukup akrab di dengar olehnya. 'Killua!' [Name] sedikit terkejut saat melihat Killua mengikuti ujian Hunter. "Kenapa anak itu ada disini?"

[Name] melihat interaksi mereka berdua, dimana Killua meminta jus yang di berikan Tonpa padanya beberapa waktu lalu. 'Anak kelugara pembunuh memang beda.'

Setelah meminum jus itu Killua pergi tanpa merasakan ada yang bermasalah di tubuhnya, dan dia seperti baik-baik saja. [Name] mendekat ke arah Killua.

"Killua."

Killua menoleh dan senyum senang muncul di wajahnya. "Wahh Nenek tua kau di sini." Mata [Name] berkedut kesal mendengarnya. "Bocah sialan kau harusnya ubah cara bicara mu!!"

"Ehhh, tapi panggilan itu cocok untuk mu yang sudah tua."

[Name] terseyum kesal dengan perkataannya. "Dasar bocah set- ... kau sedang apa di sini?" [Name] mengganti ucapannya. "Apa kau ingin tahu?"

'Ah sial aku harus tidak tanya saja.'

"Tidak perlu aku tidak jadi menya-" ucapan [Name] terpotong karena mendengar suara alaram yang keras dari depan sana.

Tembok depan terbuka dan menampilkan seorang penguji yang berdiri di sana. "Maaf membuar kalian menunggu lama selamat datang, periode masuk untuk peserta Hunter seudah berakhir sekarang Ujian Hunternya akan dimulai!"

Semua orang menantikan dengan siap dan semangat. "Saya ingatkan jika kalian punya sedikit keberuntungan dan kemampuan, kalian mungkin akan berakhir ... dengan luka serius atau bahkan mati siapa yang menerima resiko tetsebut, silakan ikuti saya jika tidak, silakan pergi lewat elevator di belakang kalian."

Tidak ada yang berjalan ke belakang mereka sudah siap untuk berjalan ke depan. "Cukup sekian sebanyak 405 peserta akan ikut serta dalam ujian tahap pertama." Penguji berbalik dan berjalan serta memimpin para peserta, tapi langkah penguji semakin cepat membuat para peserta harus berlari. "Saya lupa memperkenalkan diri saya Satotz, penguji di tahap pertama saya akan mengantar kalian ke tempat ujian tahap kedua ."

𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang