Para peserta sudah sampai di Pulai Zevil dan mereka akan melangkah kedalam hutan setelah dua menit, [Name] menunggu dengan sabar.
Dan ini saat dirinya dipanggil. "Baik selanjutnya!"
[Name] menoleh ke arah mereka Killua, Gon, Kurapika dan Leorio. "Aku duluan."
"Semoga berhasil [Name]."
[Name] melangkah kedalam hutan di sana dirinya menggunakan En dan dapat merasakan kalau ada beberap orang di sekitarnya.
'Apa mereka pengawas?'
[Name] tidak mempedulikannyapun dia melompat kedahan pohon dan mengambil satu buah di sana. "Sayang kalau tidak makan, aku lapar."
[Name] Pov.
Aku mengamati sekitar sembari memakan buah. Dia pasti sudah keluar mengingat kalau ini sudah melewati dua menit.
"Rasanya di awasi itu tidak enak ya?" Aku mengunyah habis buah ku, lalu aku melihat kebawah ada satu peserta yang lewat.
Aku berdiri dan mengambil Yoyo ku dari dalam saku ku, aku menyeringai dan melemparkan Yoyo ku hingga mengenai kepala seorang peserta.
Peserta itu jatuh tersungkur setelah mendapat benturan keras dari Yoyo ku dan ada darah yang keluar dari kepalanya.
Aku turun dan mengambil ID peserta tersebut. Yoyo ku ini terberat dari logam yang beratnya tidak main-main. "Nomor 387. Sayang banget baru juga main dah mati."
Aku memasukannya ke dalam saku dan menatap mayat di depan ku lalu berlalu pergi dari hadapannya. "Tinggal dua kalau aku tidak ingin mengambil ID nya."
Di tengah perjalanan aku melihat Gon yang berlari kesana aku yang bosan pun mengikutinya diam-diam di belakangnya.
"Siapa targetnya?"
Aku sedikit penasaran tentang siapa target Gon sebenarnya, aku belum mengetahui targetnya siapa tapi aku melihat apa yang dia lakukan di dekat sungai.
Setelah berjam-jam mengamati hingga hari berganti malam, aku mulai bosan dan ngantuk Gon di sana hanya berlatih untuk bisa mengambil ID targetnya, Hisoka.
Dan di sisi lain aku perhatikan di semak-semak dekat Gon ada yang mengawasinya. 'Lebih baik tidur ya kan." Aku sudah beberapa hari ini tidak tidur.
Pandangan ku menggelap dan aku pun tertidur di atas dahan pohon tidak ada tempat yang cocok untuk di tiduri jika di tanah siapa tahu nanti ada cacing atau serangga lainnya.
Aku tidur di pohon saja tadi milih-milih.
Esok paginya aku pergi mencari target lagi meninggalkan Gon yang sedang berlatih menangkap, jujur aku agak kasian setelah melihat targetnya siapa.
Setelah berkeliling Pulau Zevil aku tidak menemukan siapapun, ya kecuali Hisoka yang sedang santai aku tidak ingin berurusan dengannya di sini sekarang, itu akan membuang waktu.
Karena tidak menemukan perseta akhirnya aku masuk kedalam hutan yang ada pohon-pohon besarnya. Di sana aku bertemu dengan Killua yang memegang tiga ID.
"Hei Killua"
"Ahh [Name]."
[Name] menunjuk ID di tangan Killua. "Apa kau membutuhkan semuanya?"
"Tidak aku hanya butuh satu, apa kau mau?" Killua memberi dua ID lainnya kepada ku. Aku segera menerimanya dengan senang hati.
Tapi aku merasakan ada yang mengawasi kami di sini itu bukan penguji tapi seorang peserta. "Terimakasih ... aku pergi dulu."
"Hei kau ingin pergi kemana?"
"Bertemu seseorang."
Dengan begitu aku pun menghilangan meninggalkan Killua sendiri di sana, nanti juga aku bertemu lagi dengannya setelah ini berakhir.
"Dimana dia."
Aku tidak merasakan ada yang mengikuti ya kecuali para pengawas. 'Aku kira dia bakal ngikuti karena aku mengambil ID nya.
Tap
Aku mendarat di sebuah batang pohon dan menatap perempuan bersurai hijua tua di bawah ku. "Apa aku target mu, [Name]-san?"
"Bagaimana dengan mu?"
Xian merogoh sakunya dan menunjukan ID ku. "Sepertinya kita saling memburu ya?"
"Tapi aku tidak ingin salah satu dari kita bertarung ..." aku mengangkat alisku bingung. "Hah? Kenapa?" Apa dia takut?
"Kita baru saja menjadi rekan, tapi sekarang kita malah menjadi musuh, aku ingin menciptakan hubungan yang baik dengan mu."
"Begitu ... tapi tidak selamanya hubungan bisa terjalin dengan baik."
Xian berdiam diri sesaat. "Kalau gitu bagaimana kalau kita Berter?"
Memberi ID ku pada Mu dan diri mu memberi ID mu pada ku? 'Itu sama saja bohong sih, tapi yasudahlah.'
"Baiklah." Aku mengeluarkan ID ku dan kami saling melemparkan ID kami masing-masing, aku menangkap ID Xian dan lalu pergi.
"Padahal aku ingin bertarung dengannya."
[Name] Pov end.
[Name] sekarang tengah berjalan ke tempat Killua berada. 'Aku tidak punya teman di sini.' Setelah beberapa saat berjalan di Hutan dia pun bertemu Killua.
"Killua!"
"Kau kembali!"
"Apa kau tidak ingin kembali?"
Killua memajukan bibirnya. "Bukan begitu makasudku."
"Yahh aku cukup kesepian di sana." [Name] manaruh tangan di sakunya.
"Lalu dengan hal yang kau ingin kau temui bagaimana?"
"Yaahh itu tidak berjalan sesuai apa yang kupikirkan." [Name] mengangkat bahunya acuh. "Ada beberapa hari lagi sebelum ujian ini berakhir dan aku ingin istirahat." Lanjutnya lagi.
Beberapa hari pun terlewati. Kapal yang membawa mereka ke Pulau Zevil kembali dan mengumumkan ini sudah waktunya untuk kembali.
"Ujian tahap 4 sudah berakhir semua peserta harap kembali ke garis awal di mana tahap ini dimulai kalian akan diberikan waktu tambahan selama 1 jam jika kalian tidak kembali dalam 1 jam, kalian akan dianggap gagal selain itu, tidak diizinkan untuk pertukaran ID setelah mencapai garis awal siapapun yang tertangkap saling menukar ID akan dikuluarkan."
Para peserta sudah berkumpul di dekat kapal dan hanya ada 8 peserta yang sudah tiba. "Baiklah, kita akan mengecek ID setiap orang!"
Para peserta menunjukan ID hasil tangkapan mereka, mulai dari Hisoka, Pokkle, Hanzo, Killua, Xian, [Name], Gittarackur, Bodoro.
"Jadi hanya 8 peserta yang lulus? Ara!" Pemandu terkejut melihat kedatangan, Gon, Kurapika dan Leorio. "Ah, ada 3 yang datang di saat terakhir."
"Gon!" [Name] dan Killua mengacungkam jempolnya pada mereka. "Dan sekarang ini adalah peserta terakhir ... #404, Kurapika-san, #403, Leorio-san, dan #405, Gon-san. Ada 11 peserta yang lulus dari ujian tahap ke 4."
Mereka kembali menaiki Balon udara dan beristirahat sebentar di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵
Adventure『Hunter x Hunter』 [Name] seorang gadis yang lahir di kota ryuseigai atau bisa di sebut kota buangan. Lahir di kota yang tidak pernah di anggap keberadaannya oleh pemerintah bersama penduduk disana. Tapi setelah [Name] keluar dari kota itu, dirinya m...