𝟮𝟳| 𝗔𝘂𝗰𝘁𝗶𝗼𝗻

555 113 4
                                    

Melangkah menaiki tangga dengan pintu yang ada di depan sana. [Name] memasang senyum seperti biasa, lalu dirinya membuka pintunya.

Keadaan yang kacau dan ruangan yang hanya ada satu orang yang terbaring di sana. "Apa kau kalah? Atau seri?" [Name] berjalan ke tengah ruangan.

"Bisa di bialang keduanya." [Name] berjongkok di sampingnya. Lalu dia menunjukan kotak P3K.

"Aku membawa ini. Apa kau terluka?" Chrollo menggelengkan kepalanya. "Souka."

Lalu mengubah posisinya menjadi duduk. "Sedang apa kau di sini?"

"Aku hanya ingin lihat-lihat ..."

"Apa itu saja?"

[Name] menggelengkan kepalanya. "Tentu saja tidak." Chrollo yang melihatnya hanya bisa tersenyum. Ke akraban mereka berdua tidak di pertanyankan lagi, sebagai keluarga yang memiliki ikatan darah, mereka cukup akrab.

"Jangan bilang kau menginginkan barang bagus di sini?"

"Seperti itulah!"

"Apa yang kau lakukan dengan barang-barang itu?"

[Name] berpikir sebentar. "Aku hanya mengkoleksinya. Hanta itu."

"Bagaimana dengan bagian tubuh?"

Dengan menaruh jari telunjuknya di dagu. "Biasanya aku melakukan eksperimen dengan itu." [Name] memberi senyum pada Chrollo. Yang Chrollo yakini dia tidak pernah melihat senyum itu di wajah [Name]. "Lalu bagaimana dengan pertarungan mu dengan Silva dan Zeno?"

"Aku tidak berhasil mengambil Nen nya. Mereka itu seperti belut saja."

"Tapi kau beruntung masih hidup. Ahaha!" [Name] mengusap air mata tawa nya. "Akan sangat di sayangkan jika kau mati ..." [Name] berdiri dari posisinya.

"Kenapa kalau aku mati?"

"Sudah jelaskan aku masih membutuhkan mu!"

Lalu pintu terbuka menampilkan anggota Ryodan lainnya. "Maaf kami menganggu waktu kalian berdua."

"Tidak masalah, jangan di pikirkan."

Mereka berjalan kearah Chrollo dan [Name].

"Sepertinya kau bersenang-senang, bos."

"Ya."

"Aku agak lelah."

"Kau melawan keluarga Zoldyck itu."

"Kuharap aku bisa melihat bagaimana mereka berdua melawan bos."

"Melawannya lebih menyenangkan dari pada melihatnya."

"Korotopi, semuanya sudah siap?"

"Tentu saja. Aku tidak bisa membuat tiruan hidup, tapi aku bisa membuat benda mati."

Chrollo bangkit. "Itu cukup. Sisanya tinggal ikuti rencana dan juga." Chrollo membuka ikatan kepalanya. "Jangan sentuh amubulan gadis itu."

[Name] bertepuk tangan menarik antensi mereka. "Waktu telah habis di sini ... aku pergi dulu, bye, bye." [Name] pergi dengan mengeluarkan lidahnya pada Hisoka yang terus menatapnya.

𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang