𝟭𝟳| 𝗛𝗲𝗮𝘃𝗲𝗻'𝘀 𝗔𝗿𝗲𝗻𝗮

960 160 2
                                    

[Name] berhenti di lorong dan menatap sebuah acara yang di siarkan di Arena Surga.

"Kemenangan telak bagi Xiannn!"

"Dia sudah lama di sini ya?" [Name] melihat pertandingan Xian di depan sana sembari mungunyah permen di mulut nya.

"Tapi bukan nya Hisoka ada di sini terlebih lagi dua anak itu juga ada di sini ..."

[Name] berjalan di lorong Arena Surga untuk melihat-lihat terlebih dahulu isi dari Arena Surga.

+++

Killua dan Gon berbelok ke arah lorong gelap dengan nuansa aneh di sana. Mereka tiba-tiba tersentak saat merasakan ada yang aneh di lorong di depan mereka.

Mereka mamaksa melangkahkan diri meski harus menghadapi hawa menyeramkan yang menutupi lorong. Gon dan Killua bahkan tidak bisa melanjutkan langkah mereka lagi.

"Insting membunuh ini, mengarah pada kita."

"Oi! Siapa ini sebenarnya? Tunjukan dirimu!"

Seorang pegawai Arena Surga keluar dari balik dinding itu. Killua dan Gon pun menyadari kalau hawa membunuh itu bukan berasal darinya.

"Apa benar ini Killua-sama dan Gon-sama? Meja penerima tamu ada disebelah sana, jadi tolong mendaftar untuk lantai 200 hari ini jika anda tidak bisa mendaftar setelah tengah malam, tolong berhati-hati."

"Ngomong-ngomong, saat ini ada 138 peserta di lantai 200 dan mulai dari lantai 200 ini, semua senjata di izinkan dalam pertandingan jadi silakan gunakan senjata apapun dan juga, kalian tidak akan mendapatkan imbalan uang di lantai 200 kau bertarung hanya untuk kejayaan, jadi mengertilah, jika kalian ingin beradaptasi."

Setelah penjelasan yang panjang itu tiba-tiba sebuah kartu melayang ke depan mengkagetkan sang pegawai bersarta Killua dan Gon

Hisoka berdiri di belakang sang pegawai dan pegawai itu segera menyingkir. Mereka berdua terkejut yang datang adalah Hisoka.

"Kenapa kau ada di sini?"

"Ini tidak aneh bukan aku menyukai pertarungan, dan di sini tempat bertarung dan kalian sendiri kenapa ada di tempat ini? Bercanda ... tentu saja bukan kebutalan aku sudah menunggu kalian."

Dengan intinya Hisoka menunggu kedatangan mereka berdua. Hisoka tahu kapan mereka akan sampai ke Arena Surga. Hisoka juga mengatakan kalau ini masib terlalu awal bagi mereka untuk melangkah ke depan.

"Terlalu awal itu tergantung dari usaha kalian ... pergilah sekarang pokonya sekarang terlalu cepat."

Killua tidak terima dengan ucapan yang dilontarkan oleh Hisoka. Hisoka menyuruh mereka pergi dari lantai ini yang sudah susah payah di gapai oleh mereka berdua.

"Aku tidak akan membiarkanmu lewat coba saja kalau kau bisa." Hisoka mengeluarkan Ren nya yang berasal dari Empat dasar pembelajaran Nen.

Mereka mencoba untuk melangkah ke depan Hisoka tanpa menggunakan perlindungan apapun, seperti Ten. Lalu Xian datang dan manatap Hisoka tanpa emosi.

"Kau menghalangi jalan dengan Ren mu ..." Hisoka, Gon dan Killua menoleh saat mendengar suara dari depan belokan sana. "... dan kau keluarlah!"

Ren Hisoka berhenti setelah Xian memanggil seseorang dari belakang mereka. Killua dan Gon segara menoleh kebelakang.

Di sana terdapat seorang pria dengan kemeja putih serta celana panjang hitam. "Wing-san!"

"Kalian tidak punya pertahanan melawan Nennya."

"Nen?"

Wing berjalan beberapa langkah dari mereka berdua sembari menatap Xian yang berhasil menariknya keluar dari tempat persembunyian.

"Sekarang ini, kalian seperti orang yang telanjang di badai salju, dan bingung kenapa ini dingin jika kau memaksakan tubuhmu, kau bisa mati."

"Ini Nen?! Dia bisa menghentikan kami hanya dengan kekuatan tekdanya? Jangan bohong!"

"Ya, itu memang bohong teknisnya, aku memang sudah  berbohong aku akan mengajari kalian Nen yang sebenarnya jadi dari sekarang menyerah saja."

Dengan begitu Killua dan Gon pergi kerumah Wing untuk mengetahui apa itu Nen yang sebanarnya. Mereka hanya di beri batas waktu sebelum tengah malam tiba.

[Name] datang ketempat Hisoka menghalangi Gon dan Killua tadi. Dirinya kali ini menggunakan Hodie putih dengan celana pendek. Itu adalah pakaian simpel untuknya.

"Hisoka! Apa kau melihat Xian?"

Hisoka tengah memainkan kartunya lalu salah satu dari kartunya terbang kearah [Name] dengan refleks [Name] dapat menangkapnya. "Dia pergi kearah sana."

"Sedang apa kau di sini? Apa kau menunggu seseorang? Apa itu Gon dan Killua?"

"Tebakan mu tepat."

[Name] mengankat bahunya acuh lalu berjalan menuju tempat Xian. "Aku sungguh tidak tau cara pikir mu, Hisoka."

[Name] pergi dari hadapan Hisoka dia tidak ingin berhadapan dengan manusia itu lebih lama lagi.

[Name] membuka pintu kamar Xian. "Xian ... apa kau tidur?" [Name] di sana dapat melihat Xian tengah membaca buku di tempat tidur.

"Coba lah untuk mengetuk dulu sebelum masuk."

"Are ..." [Name] masuk kedalam dan tidak lupa menutup pintu. "Kau sangat berbada saat kita bertemu pertama kali di ujian Hunter ... kau jadi sedikit lebih dingin ya."

Xian menutup bukunya lalu melepas kacamatanya. "Untuk apa kau datang kesini?" Xian membersihkan kacamatanya dengan kain yang sudah di sediakan.

"Apa kau rabun Xian?"

Xian menaruh kacamata nya ke laci terdekat. "Aku tidak rabun itu hanya gaya ku."

"Berpura-pura seperti orang culun?"

"Itu tidak ada hubungannya."

[Name] berjalan dan duduk di sebuah kursi. "Aku hanya ingin tahu kenapa kau pergi ke Arena Surga? Apa kau kehabisan uang? Atau hanya mencari kesenangan?"

"Dua-duanya ... aku hanya bosan karena tidak ada kegiatan. Hari pelelangan masih lama dan aku hanya memanfaatkan waktu ku di Arena Surga sebelum hari itu tiba."

"Heh ... kalau begitu aku nitip barang bagus yang berkilau serta indah ya."

"Hah untuk apa?"

[Name] membuat raut wajah memelas. "Aku sangat suka dengan barang indah dan berkilau itu menarik minta ku ... aku mengkoleksi beberapa di rumah ku."

[Name] berdiri dari duduknya. "Semangat!" Dengan begitu [Name] pergi tanpa menutup pintu nya sama sekali.

"Anak sialan!"

Di tengah jalan [Name] tidak sengaja berpas-pasan dengan Killua dan Gon. "Hei kalian berdua!"

"[Name]."

"Tidak kusangka kalian berhasil melewati rintangan Hisoka."

"Kau tahu soal itu juga?"

"Tidak ada yang tidak ku ketahui ... jadi kalian, apa kalian sudah mengetahui tentang Nen?"

Mereka berdua mengangguk. "Kami juga mendapatkan seseorang yang mengajari kami tentang Nen."

"Oh! Itu bagus ... Gon apa kau menentang Hisoka di sini?"

"Aku berniat mengambilkan ID nya."

[Name] tidak bisa berkata-kata. "Tapi Hisoka itu pengguna Nen. Dan kau baru pemula apa lagi kalian pasti sedang belajar tahap dasar Nen."

"Yaaa ..."

[Name] memberi senyum dengan mata tertutup. "Jangan khawatir aku yakin kau bisa mengembalikan ID Hisoka."

𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang