𝟬𝟴| 𝗕𝗼𝗶𝗹𝗲𝗱 𝗲𝗴𝗴𝘀

1.2K 234 0
                                    

Komite ujian Hunter datang, Netero turun dari balon udara dan berjalan ke arah Menchi. "Jadi, Menchi-kun ..."

"Ya!"

"Kau menggalkan seluruh peserta karena ... kau tidak setuju dengan ketidakmampuan mereka ... untuk mencoba hal baru?"

"Maaf ketua saya naik pitam saat salah satu peserta mengejek Hunter Citarasa dan saya membuat ujiannya lebih sulit ... tapi saya tidak menggagal kan seluruh peserta, saya meluluskan satu peserta dengan Nomor 406."

Semua beserta Netro langsung melihat ke arah [Name] membuat dirinya risih, serta matanya sedikit berkedut. "Ohoho, dengan kata lain kau meloloskan satu peserta."

"Ya ketua. Saat berhubungan dengan masalah memasak, saya lepas kendali saya tidak panyas menjadi seorang penguji saya mengundurkan diri sebagai penguji jadi saya mohon ulangi ujian tahap kedua!"

"Tetapi akan sulit untuk menemukan penguji yang lain dalam waktu singkat."

"Saya minta maaf ... "

"Baiklah, bagaimana jika seperti ini? Aku ingin kau tetap menjadi penguji tapi kau juga harus ikut serta ... dalam tes baru yang kau ajukan kau bisa menerima itu? Aku yakin itu akan membuat para peserta menerima hasil yang mereka dapat"

"Benar juga ... lalu tantangannya adalah ... telur rebus!"

"Telur rebus?!"

"Ketua, bisakah anda mengantar kami ... ke gunung Mafuta menggunakan balon udara Anda?"

"Gunung Mafuta? Aku mengerti tentu saja."

"Menchi-san!" [Name] mengangkat tangannya, perhatian kini berpusat padanya. "Bolehkah aku ikut serta juga?"

"Tentu saja."

Para peserta pun berangkat ke gunung mafuta tempat dimana mereka akan melaksanakan ulang ujian ke dua berada.

Di sana terdapat sebuah gunung yang terlebah menjadi dua dan mereka pun mendarat di gunung tersebut. "Sekarang, semuanya ... lihatlah ke bawah sana."

"A-apa itu?"

"Itu jaring burunh Kumowashi."

"Mereka membuat sarang di bawah sana?"

Angin kencang bertiup di bawah sana membuat para peserta tersentak akan datangnya angin kencang dari bawah sana.

"Lihatlah di bawah jaring itu!"

"Itu ... "

"Itu adalah telur burung Kumowashi."

"Kumowashi membangun sarang jauh di dalam jurang untuk melindungu telur mereka dari pemangsa menjadikan telur ini, satu dari bauan makanan yang paling sulit dicari telur ini juga dikenal dengan nama telur impian."

"Tu-tunggu dulu jangan bilang ..."

"Tentu saja aku akan melakukannya." Menchi berjalan ke tepi jurang dan melompat membuat para peserta tersentak dan ketakutan, setelah itu Menchi bergelantungan di jaring serta menunggu aba-aba tiba untuk mengambil telur, dirasa sudah pas Menchi melepas pegangannya dan terjun tidak lupa mengambil satu telur.

Angin besar muncul menerbangkan Menchi kembali kepermukaan sembari memegang sebuah telur. "Jurang ini punya tekanan angin keatasa ... yang akan membantu anak burung untuk terbang dari jaringnya."

"Ini selanjutnya hanya tinggal merebusnya."

"K-kau pasti bercanda ... tidak mungkin seorang terjun ke bawah sana ... "

"Aku sudah menunggu ini!"

Gon, Killua, Kurapik, Leorio dan [Name] terjun tanpa menunggu penjelasan dari Menchi terlebih dahulu, aksi mereka pun di ikuti oleh peserta lain yang punya nyali untuk terjun.

Mereka bergelantungan di jaring ada yang tidak sabaran dan langsung terjun begitu saja, Leorio ingin terjun juga tapi langsung di intropsi oleh Gon yang belum saatnya untuk turun ke bawah sana.

Para peserta menunggu aba-aba dari Gon untuk melepaskan pegangan mereka pada jaring di karenakan jaring yang sudah tidak sanggup menampung banyak orang.

Gon membuka matanya dan berteriak. "Sekarang!" Mereka semua melepaskan pegangan mereka pada jaring yang menahan mereka.

Setelah mendapatkan masing-masing satu telur para peserta segara memasak telur itu di panci besar yang berisi air mendidih.

"Enak ... benar-benar yang dinamakan telur impian." [Name] bergumam dengan makanan di mulutnya.

Sore hari datang mereka sudah selesai melasakan ujian tahap kedua ini, dan mereka segera naik ke balon udara untuk melanjutkan ke tahap berikutnya.

Para peserta yang berhasil lolos segera di kumpulkan di oleh Netero. "Izinkan saya memperkenalkan diri kepada ke-42 peserta yang tersisa aku Netero, ketua komite ujian Hunyer tahun ini."

"Saya sekretarisnha, Beans."

"Pada awalnya, aku berencana untuk menampilkan diri pada ujian Final, tapi karena aku sudah di sini ... " suasa pun menjadi tegang. "Aku menyukai ketengangan di udara seperti ini! Jadi aku berfikir akan berkeliling untuk beristirahat selama perjalanan ini."

"Kita di jadwalkan untuk tiba di tempat tujuan kita besok, pukul 8 pagi kalian akan dijamu makan malam di ruang makan kalian juga dipersilakan untuk beristirahat dengan kata lain, kalian boleh melakukan apapun sampai kalian dihubungi."

Gon dan Killua pergi menjelajahi balon udara ini, sedangkan [Name] pergi keruang makan dikarenakan dirinya lapar.

[Name] duduk sendiri dengan berbagai makanan di meja makan di meja-meja lain juga ada bebarap orang yang sedang makan atau berbincang.

[Name] mengambil teleponnya di karenakan terus bergetar di dalam saku saat dirinya menjalani ujian Hunter.

"Ada apa dia mengchat?" [Name] bergumam dengan garpu di mulutnya. Tertera nama di sana, Chrollo Lucilfer.

-Chrollo Lucilfer.
[Name] kau dimana?

"Dia menanyakan keberadaan ku?" [Name] mulai meruntuki kebodohannya karena tidak bilang terlebih dulu.

.[Name]-
Aku sedang berada di Ujian Hunter, maaf aku tidak bilang pada mu dulu.

[Name] mengunyah makanan di mulunya. "Dia sedang Online."

-Chrollo Lucilfer.
Begitu ... aku kira kau tidak akan mengikuti ujian itu seumur hidup.


.[Name]-
Aku membutuhkan lisensi Hunter dan bersenang-senang, ada hal yang menarik yang aku dapat di ujian ini apa kau ingin tahu?

-Chrollo Lucifer.
Hal menarik? Seperti apa?

.[Name]-
Apa kau tahu kalau dua anggota mu mengikuti ujian Hunter?

-Chrollo Lucifer.
Ternyata itu, aku tidak terlalu mengetahuinya tapi biarkan saja mereka aku tidak ingin ikut campur dalam hak mereka ... apa ini juga salah satu sebab kau mengikuti ujian Hunter?

.[Name]-
Ya, seperti itulah aku hanya ingin melihat sekuat apa mereka :)

-Chrollo Lucifer.
Baiklah hati-hati di ujian Hunter, semoga kau berhasil!

.[Name]-
Baiklah Niichan, Selamat malam.

[Nam] mengakhir percakapan mereka lalu meletakan ponselnya di meja makan. "Seperti apa ujian ketiga itu nanti ya?"

𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang