𝟮𝟰| 𝗖𝗮𝘁𝗰𝗵𝗶𝗻𝗴 𝘁𝗵𝗲 𝗥𝘆𝗼𝗱𝗮𝗻

664 126 1
                                    

Franklin dan Xian sudah kembali dengan membawa banyak kaleng bir untuk Uvogin.

"Nih, aku bawa bir lagi."

"Oh, terima kasih."

Xian melihat layar di depan Shalnark. "Kamu juga harus mendapat Lisensi Hunter, Uvo kau dapat semua jenis informasi dari website ini, selama punya uang."

"Aku tidak seperti kalian yang suka dengan uang jika ingin, kuambil."

"Hebat ... tipe pencuri! Ini dia mereka memiliki dua bangunan ada tiga hotel tempat anggora tinggal ... ya, kalau dia pasti langsing ketemu."

"Thank you aku berterima kasih."

Uvo lalu mencium shalnark di pipi bahkan dia juga mengacak-acak rambut Xian. "Apa maksudnya itu?"

"Dah pergi dulu."

"Birnya?"

"Bisa kalian habiskan."

"Pastikan buang mayatnya selesaikan dengan cepat."

"Ya."

"Semoga berhasil Uvo."

"Yaa. Dah."

"Uvo! Jangan ceroboh."

"Ya."

+++

"Sialan kalian ... kenapa harus permata ku sih?"

Leorio, Gon dan Killua sekarang tengah berada di tempat [Name]. [Name] menunjuk kesal mereka bertiga.

"Habisnya kau punya banyak jadi yasudah kita pake ..." Killua menyeringai saat menatap [Name]. "Lagi pula kau kalah main kertas gunting batu dengan ku."

[Name] mengacak-acak rambutnya kesal. "Ahh, sial kalian ini." [Name] yang pasrah pun hanya bisa menyenderkan tubuhnya di sofa sembari memakan keripik.

"Uang yang kita hasil kan masih belum cukup, untuk Greed Island tahu."

"Aku juga tahu, kita harus merubahnya jadi 9 miliyar."

"Aku tidak bisa bilang adu panco itu sah."

"Semua penantang pada akhirnya setengah putus asa mencoba balas dendam."

"Tidak apa, karena itulah tujuanku."

"Heh?"

"Kita butuh banyak orang untuk membumbui cerita itu."

"Maksudnya?"

"Adu panco hanyalah umpan."

[Name] membuang kantong keripik itu ke tempat sampah. "Sial kau memang licik soal itu, Loerio. Memberi umpan untuk mengeluarkan tikus."

"Tikus? Kenapa tikus?"

[Name] melirik kearah Gon lalu bangkit. "Kau ini banyak tanya ya Gon. Lihat saja nanti."

Dan mereka pun melakukan adu panco lagi setelahnya. [Name] di samping Killua hanya menatap bosan kerumunan di depan.

Lalu dua orang berjas datang menghampiri mereka berempat. "Oh, penantang pertama kita?"

"Bukan begitu."

"Hah?"

"Aku sudah tahu bawahanku tidak bisa mengalahkannya aku sudah lihat kemarin."

"Lalu apa maumu?"

"Apa kau ingin membuat uang lebih?"

𝓶𝔂𝓼𝓽𝓮𝓻𝓲𝓸𝓾𝓼 𝓰𝓲𝓻𝓵Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang