" NASYAAAA..." Sebuah teriakan melengking yang menyakitkan telinga itu berhasil mengusik tidur nyenyak seorang gadis.
" NASYA BANGUNNNN!!! BANGUNNN!! NENEK PUNYA KABAR BAIK..." Nenek Nasya mengguncang tubuh cucunya itu dengan kencang.
" Nnnggghhh..." Gumam Nasya tidak jelas dan malah semakin menutup dirinya dengan selimut.
" Nasya cepetan bangun! Kamu diterima!!!" Seru Nenek Nasya dengan perasaan bahagia.
Sontak Nasya langsung membuka kedua matanya dan menatap neneknya dengan tatapan meminta penjelasan.
" Na-nasya diterima Nek?" Tanya Nasya ragu-ragu. Yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari neneknya.
" AAA NENEKKKK..." Nasya langsung berhambur memeluk neneknya dengan erat dengan perasaan bahagia.
" Selamat ya cucu nenek..." Ucap Nenek Nasya sambil mengelus surai rambut Nasya dengan sayang.
" Makasih Nek..." Ucap Nasya setelah melepaskan pelukannya.
" Kamu siap-siap gih, jam 8 nanti langsung ke sekolahnya buat ambil seragamnya..." Jelas Nenek Nasya dengan senyum tulusnya.
" Sekarang kan udah jam 7. Cepetan mandi, siap-siap." Lanjutnya.
Nasya hanya menganggukkan kepalanya dan beranjak berdiri dari tempat tidur.
" Nasya mandi dulu ya..." Sahut Nasya sambil mengambil handuknya dan berjalan ke kamar mandi.
Tapi sebelum masuk ke dalam kamar mandi, Nasya langsung berlari ke arah neneknya dan memeluknya dengan erat.
" Nasya sayaaannnggg banget sama Nenek... Muach!" Satu kecupan Nasya berikan kepada neneknya dengan senyum yang merekah.
" I love you..." Ucap Nasya.
" Udah-udah, cepetan mandi. Nenek mau ke dapur dulu buat kue..." Balas Nenek Nasya sambil menepuk pipi Nasya sayang.
Dan akhirnya Nasya pun langsung berlari ke kamar mandi dan membersihkan dirinya.
Nasya memang hanya tinggal bersama neneknya sejak kecil. Hanya neneknya lah satu-satunya keluarga yang Nasya punya. Dan Nasya sangat menyayangi neneknya itu.
***
" Selamat pagi Tuan Muda..." Sapaan yang sudah menjadi makanan sehari-hari bagi seorang Arka Anggara.
" Hm, pagi." Balasnya acuh.
" Tuan Muda ingin disiapkan makanan apa untuk makan siang nanti?" Tanya salah satu pelayan kepada Arka yang sedang menikmati sarapannya.
" Papa sama Mama kemana?" Bukannya menjawab pertanyaan pelayan itu, Arka malah menanyakan hal lain.
" Tuan dan nyonya sudah berangkat ke Amerika Tuan Muda." Jawab pelayan itu dengan nada yang sangat lembut.
" Cih! Mereka berdua sama aja." Gumam Arka dengan tangan yang mengepal.
" Apa Tuan Muda butuh sesuatu?" Tanya pelayan itu.
" Enggak. Gue mau berangkat ke sekolah." Jawab Arka sambil berdiri dan mengambil jaket dan kunci mobilnya.
" Dan satu hal lagi, nanti ga usah masak makan siang buat gue. Gue pulang malem." Lanjut Arka lalu langsung berjalan pergi.
***
Pukul 07.30...
Saat ini Nasya sedang berada di jalan yang menuju ke sekolah barunya. Tapi saat dia melewati jalanan itu, dia melihat ada seorang kakek-kakek yang terserempet mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA
Teen Fiction[NO PLAGIAT!!!] " Takdir tidak membutuhkan sebuah undangan. " --Arka Anggara-- Cowok berparas tampan yang terkenal cuek. Akan tetapi memiliki banyak penggemar di sekolahnya hingga dijuluki 'duta-nya sekolah'. --Nasya Marcella-- Gadis sederhana yang...