Arsya 08

136 7 0
                                    

" Nek, Nasya berangkat sekolah dulu ya..." Sahut Nasya sembari memakai sepatunya.

Gadis dengan rambut diikat satu itu kini sudah siap untuk pergi ke sekolah.

" Sya, tadi malam pulang jam berapa?" Tanya neneknya sambil membawakan segelas susu hangat.

" Jam 7 malem nek." Jawab Nasya sambil meminum susu yang neneknya bawakan.

" Proyeknya susah banget Sya? Nenek takut kamu kecapean lagi." Ucap neneknya dengan raut wajah khawatir.

" Enggak begitu susah kok, Nek. Lagipula proyeknya juga dikerjain kelompok, bukan individu." Balas Nasya.

" Nasya berangkat dulu ya. Takut telat..." Lanjutnya lalu berpamitan kepada Neneknya dan pergi keluar dari rumah.

***

" Nasya!" Teriak Ana saat melihat Nasya berjalan sendirian di koridor yang cukup sepi.

" Nasya ish, tungguin..." Keluh Ana lelah mengejar Nasya.

" Lo kenapa dah? Pagi-pagi udah teriak-teriak ga jelas." Sahut Nasya sembari terus berjalan.

" Enak aja kalo ngomong! Gue itu..."

" Nasya." Suara seseorang membuat Ana menghentikan ucapannya.

Mereka berdua spontan menoleh dan dibuat bingung dengan kehadiran Adi yang sudah tersenyum ke arah mereka.

" Adi bukan?" Tanya Nasya memastikan.

" Iya, gue Adi." Jawab Adi masih setia dengan senyumannya.

" Emmm, bisa ngobrol berdua?" Tanya Adi ragu dengan melirik sekilas ke arah Ana.

" Gue ke kelas duluan Nas. Sini tas nya gue bawain." Pamit Ana lalu langsung berjalan meninggalkan Nasya dan Adi berdua.

" Jadi, mau ngobrolin apa?" Tanya Nasya membuat Adi langsung memusatkan perhatiannya pada Nasya.

" Itu, gue cuma mau tanya. Sabtu depan, lo free nggak?" Sahut Adi sedikit canggung.

" Sabtu depan? Emmm, gue free sih. Emangnya mau ngapain?" Tanya Nasya.

" Gue mau ajak lo beli buku cerita gitu. Gue punya saudara perempuan yang bentar lagi ultah, gue mau kasih dia kado." Jawab Adi sambil menggaruk tengkuknya grogi.

" Tapi gue bingung mau minta tolong ke siapa. Karena kebetulan kemarin kita ketemu, jadi gue pikir bisa ajak lo aja gitu." Lanjutnya.

" Ohhh, oke-oke. Sabtu depan kan? Ketemuan dimana?" Tanya Nasya.

" Gue jemput di rumah lo aja." Jawab Adi.

" Nanti pulang bareng gue ya. Sekalian biar gue tau rumah lo dimana. Jadi Sabtu depan gampang jemputnya." Ajak Adi sedikit kaku.

" Oke. Nanti gue tunggu di depan gerbang." Balas Nasya membuat Adi tersenyum lega.

" Gue juga..."

Kringgg...

Suara bel masuk memotong ucapan Adi. Mereka menengok sekeliling melihat banyaknya siswa-siswi yang berlalu-lalang masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang