Pukul 23.00...
Arka menghembuskan nafasnya pelan sembari merebahkan tubuhnya ke ranjang. Sudah hampir tengah malam, tapi Arka sama sekali tidak bisa menutup matanya.
Seseorang saat ini sangat mendominasi pikirannya. Arka mengambil HP nya dan melihat sangat banyak miss call dari...Nasya?!
" Mau apalagi nih cewek satu..." Gumam Arka malas.
" Udah punya cowok, masih aja telfon gue..." Lanjutnya.
Disaat yang bersamaan, tiba-tiba sebuah notifikasi pesan dari Ana muncul.
Arka, lo tau Nasya dimana? Dia belum pulang sampe sekarang.
Arka membulatkan matanya terkejut membaca pesan dari Ana. Nasya belum pulang?
Tanpa pikir panjang Arka langsung menghubungi Ana. Meminta penjelasan.
" Halo." Ucap Ana terdengar gelisah di seberang sana.
" Nasya. Ada apa sama dia?" Tanya Arka gelisah.
" Gue...gue juga gatau, Ka. Tadi dia miss call gue banyak banget. Tapi gue beberapa kali udah coba telpon balik dia, nomornya ga aktif. Neneknya juga khawatir soalnya dia belum pulang sampe sekarang. Daritadi gue udah chat lo, tapi lo juga nggak ngerespon." Jelas Ana.
" Lo temenin Nenek Nasya aja. Dia pasti khawatir banget sama Nasya." Ucap Arka.
" Biar gue...yang cari Nasya." Lanjutnya lalu menutup panggilan sepihak.
Tanpa pikir panjang, Arka langsung berlari mengambil jaket dan kunci mobilnya untuk mencari keberadaan Nasya.
***
A
rka memukul stir mobilnya kencang saat dia sama sekali tidak menemukan keberadaan Nasya. Cowok itu menyandarkan kepalanya ke stir mobil dengan perasaan cemas.
Sampai tiba-tiba...
Kringgg!!!
Nasya is calling....
Arka membulatkan matanya saat melihat nama yang tertera di layar HP nya. Tanpa pikir panjang Arka langsung mengangkat panggilan itu.
" Nasya! Lo dimana!" Seru Arka khawatir.
" Arka...hiks! Sakit." Ucap Nasya yang terdengar tidak jelas di telinga Arka.
" Nas, lo dimana sekarang? Nas!" Panggil Arka.
" Gu-gue gatau... Disini...gelap. Gue takut Arka..." Balas Nasya yang membuat Arka semakin khawatir.
" Hei, tenang. Sekarang share lock ke gue. Oke?" Ucap Arka. Yang tidak mendapatkan sahutan dari Nasya.
" Nas, lo denger suara gue kan?" Panggil Arka lagi.
" I-iya. U-udah gue kirim...hiks!" Balas Nasya dengan suara bergetar.
Arka langsung membuka pesan dari Nasya dan menjalankan mobilnya menuju ke lokasi yang Nasya kirimkan.
" Nas, jangan tutup telfon nya. Lo denger gue kan? Gue otw kesana sekarang!" Ucap Arka.
" Arka... cepetan. Gu-gue takut..." Cicit Nasya dengan suara bergetar.
" Yang penting jangan tutup telfon nya. Gue..."
Tutt!
Panggilan telepon itu terputus tiba-tiba. Arka menggeram kesal dan langsung reflek memukul stir mobilnya kencang.
***
Pukul 02.00...
Arka menghentikan mobilnya di depan sebuah gudang bekas. Dia menatap sejenak ke arah gudang bekas itu. Memastikan keadaan.
Beberapa saat kemudian, Arka langsung turun dari mobilnya dan berjalan masuk perlahan ke dalam area gudang itu.
Saat berada tepat di depan pintu gudang yang terkunci dari luar, Arka langsung mengetuknya pelan.
" Nasya..." Panggil Arka.
" Nas... Lo ada di dalem?" Panggil nya lagi.
" ARKA! ARKA... ITU LO?" Teriakan Nasya membuat Arka sedikit bernafas lega.
" Nas, lo ada di deket pintu? Kalo iya, mundur ya. Gue mau dobrak pintunya." Ucap Arka.
" Gue...jauh dari pintu." Jawab Nasya dengan suara sedikit lantang.
Tanpa menunggu lagi, Arka langsung mendobrak pintu kayu yang sudah lama itu. Dengan 3 kali percobaan, akhirnya pintu itu rubuh.
Pemandangan pertama kali yang Arka lihat adalah Nasya yang kaki nya diikat dengan rantai. Tanpa pikir panjang Arka langsung berlari menghampiri Nasya.
" Arka...hiks!" Tangis Nasya pecah saat dia melihat Arka datang menghampiri nya.
Arka langsung memeluk tubuh Nasya yang kacau dan... berlumuran darah. Arka melihat banyak luka di tubuh Nasya.
" Arka, gue...gue takut. Mereka... mereka jahat, Ka! Mereka hiks mereka..."
" Sstt... Tenang, Nas. Nggak ada apa-apa. Semuanya bakal baik-baik aja." Ucap Arka sembari memegang punggung Nasya yang berdarah.
Arka mengepalkan tangannya saat dia merasakan ada banyak darah dan luka di tubuh Nasya.
" Kenapa semuanya jahat! Kenapa semuanya nggak tulus sama gue! Gue salah apa sama mereka?!" Ucap Nasya lirih.
" Bahkan lo pun juga jauhin gue... Gue salah apa sebenernya?" Lanjut Nasya sembari meremas baju Arka untuk melampiaskan rasa sakitnya.
" Kenapa kalian aaakkhhh!!" Teriak Nasya tiba-tiba karena rasa sakitnya kembali datang.
Arka yang baru saja berhasil melepaskan rantai yang melilit kaki Nasya pun langsung menoleh ke arah Nasya yang sedang kesakitan.
" Nas! Nasya!" Seru Arka sembari menepuk-nepuk pipi Nasya.
" Hiks...sakit." Adu Nasya.
" Yang mana yang sakit? Bilang ke gue!" Ucap Arka takut.
" Sakit, Ka. Semuanya sakit..." Lirih Nasya sembari memegangi perutnya yang jika Arka tidak salah, terkena tusukan.
Tanpa banyak bicara Arka langsung menggendong Nasya. Membawa gadis itu ke dalam pelukannya. Arka benar-benar khawatir sekarang.
" Tahan ya, kita ke rumah sakit terdekat sekarang. Oke?" Ucap Arka kepada Nasya yang masih merintih kesakitan.
" Jangan tutup mata lo, Nas. Gue mohon..."
TBC.
HALOOOO!!!!
YUHUUU....AUTHOR UP LAGI HEHE:)
SELAMAT PUASA SEMUANYA...SEHAT-SEHAT YA...
MAAF BARU BISA UPDATE SEKARANG...
JANGAN LUPAKAN AUTHOR YGY!!!
YOKK BISA YOKK VOTE & COMENT NYA!!!
SEE YOU NEXT PART GUYSS!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYA
Teen Fiction[NO PLAGIAT!!!] " Takdir tidak membutuhkan sebuah undangan. " --Arka Anggara-- Cowok berparas tampan yang terkenal cuek. Akan tetapi memiliki banyak penggemar di sekolahnya hingga dijuluki 'duta-nya sekolah'. --Nasya Marcella-- Gadis sederhana yang...