Arsya 21

97 6 0
                                    

Flashback on
Arka dan teman-temannya sedang berada di rooftop sekolah. Mereka sedang asyik bermain game online bersama. Kecuali Arka.

Cowok itu sedang asyik tidur di salah satu sofa panjang yang ada disana.

" Lah? Arka dimana?" Beo Doni sembari menatap sekeliling.

Andre dan Tom pun ikut mengedarkan pandangannya. Mencoba mencari Arka.

" Itu Arka! Lagi tidur." Ucap Andre sembari menunjuk kursi panjang yang membelakangi mereka.

" Apaan?" Sahut Arka tetap pada posisinya.

" Gue kira lo ilang anjir." Ucap Doni sembari berjalan menghampiri Arka.

" Lo kenapa tidur disini sih Ka? Biasanya lo tidur di kelas." Tanya Doni sambil menatap Arka yang memejamkan matanya.

" Ngantuk. Di kelas rame." Jawab Arka malas.

Kringgg...

Suara bel pulang berbunyi. Ketiga sahabat Arka memutuskan untuk segera pulang. Tapi tidak dengan Arka.

Cowok itu memilih untuk tidur sebentar lagi sebelum pulang. Arka sama sekali tidak berniat untuk berpindah posisi. Hari ini dia sangat mengantuk. Bisa berbahaya kalau dia menyetir mobil.

Disaat Arka mulai terlelap, suara gaduh tiba-tiba terdengar. Mengganggu ketenangan Arka.

" Ya ampun Chika, jadi lo beneran?!"

" Gila sih! Kalo sampe ada yang tau gimana?"

Arka membuka matanya perlahan. Memastikan apa yang dia dengar. Arka sedikit memunculkan kepalanya dari balik sofa dan melihat siapa pengganggu itu.

" Ck, cabe-cabean lagi." Gumamnya pelan.

Arka hendak bangkit dari posisi tidurnya karena rooftop itu sudah tidak lagi senyap. Tapi niatnya harus terhenti saat dia mendengar ucapan dari Chika.

" Ck, kalian tenang aja. Gue pastiin cewek kampung itu bakal tau posisinya setelah ini. Dan ya, ga bakal ada yang hukum gue. Bahkan Arka ga bakal tau semua rencana ini." Ucap Chika dengan wajah bahagia.

" Gue jadi ga sabar liat wajah ketakutan cewek kampung itu." Lanjutnya lalu tertawa.

Setelah itu Chika dan teman-temannya berdiskusi tanpa mengetahui kalau Arka ada disana. Dan mereka langsung pergi untuk mencari targetnya.

Arka tersenyum tipis menatap langit yang tengah cerah. " Ckckck, Chika Chika... Lo bodoh atau gimana?" Ucap Arka sembari terkekeh lalu bangkit berdiri.

" Sekarang kita liat, siapa yang ketakutan. Pembully atau yang dibully..." Ucap Arka dengan smirk nya.

" Ck, gue jadi ga sabar." Lanjutnya.

Arka mengikuti Chika dari jauh. Hingga mereka bertemu dengan Nasya dan membawanya ke gudang yang sangat gelap dan sepi.

Arka berdecak, " Licik juga dia." Ucapnya terus memantau pergerakan Chika dari jauh.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya Chika keluar bersama teman-temannya.

" Cepet mana kuncinya! Keburu dia kabur nanti!" Perintah Chika sembari melilitkan rantai besi ke pintu gudang itu.

" Ayo cabut! Nanti ketahuan!" Lanjutnya lalu berlari pergi.

Arka berjalan mendekati pintu gudang itu. Dia menatap pintu itu lamat-lamat. Mencoba mencari celah.

ARSYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang