Sistem kerja dunia tetap sama. Kau memikirkannya, membuat pertanyaan, dan akhirnya menemukan jawabannya. Tidak peduli berapa besar rahasia yang ingin kau ketahui, perlahan-lahan potongan-potongan jawaban mulai berdatangan dengan begitu mulusnya. Tidak memandang rahasia itu bersifat menyakitkan atau tidak.
Nayara Pratista menatap seorang lelaki memakai jas abu-abu tengah menggandeng lengan seorang perempuan yang sangat dikenalnya. Rasa sakit yang berasal dari dadanya menyebar dengan cepat ke seluruh sel dalam tubuhnya, terutama saat ia melihat senyum lebar Jason Alvaro yang menghiasi bibirnya
Gadis itu seketika menyadari kesalahan besar apa yang telah ia perbuat.
"Itu... lu kenal banget sama Direktur Utama JK Company?"
"Dia... udah punya pacar?"
"Jason lagi deketin cewek, Nay. Kali ini gesit banget soalnya ceweknya cuek."
Sejak kapan...? Sejak kapan mereka mulai bertemu di belakangnya? Kenapa Nayara tidak menyadari sebelumnya? Kalau Jason sudah tertarik pada Sesilia Barack saat pertama kali bertemu, dan Nayara-lah yang menjadi tali penghubung bagi hubungan mereka berdua.
Lucu, bukan? Hal kecil yang tidak pernah ia anggap atau pikirkan justru menjadi malapetaka bagi dirinya sendiri.
Sebenarnya bukan hanya Nayara seorang yang diberi kesempatan melihat raut wajah sumringah Jason, namun seluruh keluarganya. Jason Alvaro membawa Sesilia Barack pada acara tahunan perusahaan Alvaro Group, membuat kedua orangtuanya, bibi dan pamannya beserta dengan saudara-saudaranya tercengang di tempatnya berdiri.
"Nay..." Delin Alvaro berjalan menghampiri Nayara, memanggil nama gadis itu dengan pelan dan sarat akan kebingungan. Apa maksudnya ini? Kenapa Nayara tidak mengatakan apa-apa mengenai Jason?
"Jason dateng sama siapa?" tanya Delin lagi, kali ini lebih pelan dan hati-hati. Ia tidak menyangka kalau anak semata wayangnya akan datang ke acara perusahaan membawa seorang perempuan yang bahkan tidak dikenal olehnya sama sekali.
Nayara menoleh ke arah Delin, dan memaksakan seulas senyum samar. "Cantik ya Tan pacarnya Jason? Tadinya aku pikir cuma sekadar hubungan singkat tapi Jason bilang dia jatuh cinta sama cewek itu," jelasnya kepada Delin yang terkejut bukan main begitu mendengar ucapan Nayara.
"Pacar Jason?" tanya Delin tidak percaya. Bagaimana bisa Jason...?
Seperti merasa ditatap, arah pandang Jason teralih pada Nayara yang posisinya tidak begitu jauh dari tempat Jason berdiri. Senyum yang sempat terbit itu langsung menyurut satu detik tergantikan dengan ekspresi wajah merasa tidak enak.
"Itu Mbak Nayara, kan? Dia sama siapa?" Sesilia menyiku Jason dengan pandangan mata yang juga melihat ke arah Nayara.
"Mama aku," sahut Jason. "Ayo ke sana, aku kenalin sama Mama aku," balas Jason pelan. Sesilia terbelalak terkejut. Apa katanya? Ibu Jason? Ia belum mempersiapkan apa-apa untuk bertemu dengan ibu Jason.
"Mama kamu...?" tanya Sesilia dengan jantung berdebar sangat kencang.
Jason berdeham namun ia menyunggingkan seulas senyum kecil, ia menggenggam tangan Sesilia menuju Nayara dan Delin.
Nayara tanpa sadar menahan napasnya ketika menyaksikan dua orang di depannya. Ia bahkan lupa caranya menyunggingkan seulas senyum palsu untuk menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Hai, Nay," sapa Jason pada Nayara.
Nayara menelan ludahnya yang terasa sakit di kerongkongan. "Hai," balasnya dengan suara pelan.
Jason kemudian menatap ibunya yang kini sedang melihat Jason secara terang-terangan, berharap anaknya mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi di depannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Did I Fall in Love With You (END)
BeletriePesona Jason Alvaro ternyata mampu menembus benteng Nayara Pratista yang ia buat sejak dulu. Nayara pikir ia tidak akan mungkin mencintai tetangga sekaligus sahabatnya sendiri. Bagaimanapun juga Jason bukan orang yang pantas dicintai perempuan mana...