Bab 27 - Unknown

10.3K 1K 102
                                    

"Lu kurusan."

Nayara Pratista mengatakan itu pada Jason tepat setelah pelayan meletakkan pesanan mereka di atas meja. Gadis itu memiringkan kepalanya menatap Jason yang raut wajahnya terlihat segar dan penuh semangat.

"Gue udah denger apa yang terjadi sama lu," tambah Nayara sebelum Jason membuka mulut membalas ucapannya. "Gue gak nyangka Mbak Sesilia sampe ngelakuin itu. Maaf karena gak ada di sisi lu saat-saat masa sulit," katanya hati-hati.

Jason tersenyum kecil, ia meletakkan tisu di samping cangkir latte yang dipesan Nayara. "Lebih baik kita gak usah bahas masa yang udah lalu, itu juga bukan kenangan yang indah buat diinget," sahut Jason pelan.

"Oke," Nayara setuju agar mereka tidak membahas tragedi mengerikan itu. "Yang penting lu masih sehat sentosa dan gak nyoba bunuh diri," cetus Nayara seraya terkekeh kecil.

"Omong-omong gimana lanjutan S2 di sana? Lu udah lulus?" tanya Jason mengalihkan topik pembicaraan ke hal lain. Jason menatap wajah Nayara yang rasanya terasa mimpi dapat melihat wajah gadis itu lagi. Segala hal yang memberatkan bahunya perlahan seperti terangkat perlahan-lahan setelah bertemu lagi dengan gadis yang sangat ia rindukan dua tahun ini.

"Udah. Lu mau liat foto kelulusan gue?" Nayara mengambil ponselnya dari dalam tas kemudian memperlihatkan foto-foto kelulusan dirinya bersama teman-temannya yang berada di Jepang.

Jason tersenyum melihat foto yang memperlihatkan senyum bahagia seorang Nayara yang nyaris tidak pernah ia lihat pada saat-saat terakhir sebelum Nayara pergi ke Jepang.

"Lu keliatan paling bersinar," komentar Jason fokus melihat foto pada layar ponsel Nayara.

"Serius? Orang-orang di sana juga bilang begitu, katanya gue paling cantik dan bersinar," kata Nayara percaya diri, namun setelah mengatakan itu ia kembali tertawa renyah yang membuat Jason tertegun di tempatnya duduk.

"Lu netep kan di Indonesia? Atau lu ada rencana balik ke Jepang?" tanya Jason menautkan sebelah alisnya penasaran.

Nayara segera menggelengkan kepalanya. "Gue bakal netep di Jakarta, soalnya sensei udah kasih jalan ke gue buat ngajar di salah satu kampus yang bagus di Jakarta. Karena gue juga sekarang udah punya lisensi ngajar dan pengalaman magang di Jepang, kayaknya gak bakal ada masalah," jelas Nayara yakin.

Sebenarnya banyak sekali yang ingin Jason tanyakan kepada Nayara, tapi anehnya saat melihat gadis ini ada di depannya, Jason merasa tidak memerlukannya lagi karena keberadaan Nayara di sisinya jauh lebih cukup.

"Nay?"

"Hm?"

Jason membasahi bibirnya, ia merasa ragu apa perlu mengatakannya atau tidak pada Nayara. "Nay, hubungan kita baik-baik aja, kan?" tanya Jason akhirnya.

Awal melihat Nayara, pikiran Jason mendadak kosong dan hanya terpaku pada gadis berwajah cantik itu. Namun Jason paham bahwa ada sesuatu yang belum usai antara dirinya dan Nayara di masa lalu yang menyebabkan hubungan mereka nyaris selesai dengan cara yang tidak baik.

"Apa lu... bahkan kangen sama gue?" Jason kembali bertanya dengan jantung bertalu-talu.

Rindu? Nayara mendesah pelan, ia melirik keluar jendela kafe dengan bertopang dagu.

"Maaf karena gue pergi tanpa bilang apa-apa dan gak ngabari sama lu selama dua tahun ini," ucap Nayara perlahan dan tertata. Pandangannya terarah kembali pada Jason. "Maaf karena mungkin membuat lu ngerasa bersalah atau gimana, tapi lu gak perlu khawatir. Gue di Jepang hidup dengan baik, ketemu orang-orang baik, dan ngalamin beberapa gegar budaya. Itu semua normal buat seseorang yang mau mencari pengalaman bagi hidup mereka," kata Nayara lagi yang tahu pasti kemana arah pembicaraan ini, oleh karena itu ia menjawab terlebih dulu sebelum Jason semakin bertanya-tanya tentang dirinya yang seperti lenyap ditelan bumi.

Why Did I Fall in Love With You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang