Biji teratai

2.1K 269 33
                                    

Chapter 4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 4

***

Hembusan angin besar dan kuat muncul dari arah selatan mendekat ke utara, disertai dengan suara gemuruh dan raungan ganas yang memekakan telinga.

"Raja Naga telah tiba! Raja Naga telah tiba!"

Kumpulan penduduk yang saat ini tengah menderita pukulan dengan kulit bersimbah darah dan luka yang terbuka meneriakan dengan senang saat melihat raja naga yang melindungi desanya akhirnya tiba.

Para bandit gunung menatap ke arah langit dengan gemetar. Mereka tidak tau jika raja naga itu akan sampai diwilayah utara secepat ini. Keberanian yang sebelumnya membara padam begitu saja.

Mereka melihat seekor naga emas besar sepanjang lautan terbang ke arah mereka diikuti oleh cahaya yang menyilaukan. Mata naga itu merah, mulutnya terbuka untuk memperlihatkan gigi tajam yang berkilauan dengan cahaya dingin. Suaranya yang keras membuat mereka merasakan ketakutan sejati di hati mereka yang gemetar. Itu meraung:

"Apakah kalian mencari kematian?"

Banyak orang melihat pemandangan yang terjadi di langit. Matahari sangat terik hari itu, dan naga itu menutupi separuh matahari dengan siluetnya, matanya merah darah saat dia mengeluarkan geraman memekakkan telinga sebelum terbang kebawah dan menarik salah satu bandit gunung dengan cakar tajamnya.

"Segera tinggalkan desa ini atau akan ku bunuh kalian semua!"

Raja naga melepaskan bandit itu dari genggamannya. Bandit itu jatuh dari langit, dan teriakannya yang melengking segera menghilang.

Disaat yang bersamaan, seorang tuan muda cucu kekaisaran tengah duduk dengan malas diatas pembatas tebing dengan beberapa bahan pelajaran yang diberikan ibunya untuk dia pelajari.

"Tuan muda saya mohon jangan duduk disana, sangat berbahaya." Kata salah satu kasim yang mendampinginya dengan cemas.

Tuan muda itu masih mengabaikannya, dia menghela napas beberapa kali.

Selanjutnya terdengar raungan ganas seekor naga disertai angin kencang menerpa dengan kejam ke arahnya.

Kedua kasim yang menemaninya gemetar ketakutan. Salah satu kasim berkata dengan gemetar, "Tuan muda, segera tinggalkan tempat ini! Itu adalah suara Wang Long!"

*Wang Long adalah Raja Naga.

Sementara tuan muda itu masih tercengang dan menatap sekeliling untuk menemukan sumber suara keras itu.

WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang