Panggil aku hyung!

1.3K 229 73
                                    

Chapter 13

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 13

***

Berita kematian Kaisar menyebar secepat api. Seluruh Kaisar kerajaan lainnya atau perwakilannya berkumpul di kerajaan utara untuk pemakaman Yang Mulia Kaisar Kerajaan Utara.

Nara melemparkan sihir teleportasi ke arah Taehyung dengan cepat setelah mengetahui situasi yang terjadi di kerajaan Utara.

Beberapa detik yang lalu dia masih diistana kristal milik raja Naga, namun saat ini dia telah sampai dikamarnya. Dia melihat ke arah ranjangnya, seseorang yang menyerupai dirinya tertidur di atas ranjang.

"Umm ... Wang Long-nim?"

Seseorang diranjang itu bergerak, dengan mata setengah tertutup dia menoleh ke arah Taehyung.

Untuk beberapa saat Taehyung terkejut, melihat seseorang yang terlihat seperti dirinya sendiri sedang berbaring membuatnya tidak nyaman. Dia begitu mirip dengannya hingga terlihat seperti tengah bercermin. Namun ekspresi yang ditunjukannya sangat berbeda, dia terlihat sangat angkuh dan malas disaat bersamaan.

"Wang Long-- huhh?"

Sebelum Taehyung menyelesaikan ucapannya, orang itu berubah menjadi butiran-butiran emas sebelum menghilang diudara.

"Naga gemuk sialan, bahkan tidak membiarkanku menyelesaikan ucapanku!"

Dia hanya menyisakan ranjang yang kusut.

"Taehyungie.."

Dari luar pintunya, sebuah ketukan pintu disertai suara ibunya terdengar.

Taehyung berlari ke arah pintu, saat dia membuka pintu ibunya segera memeluknya. "Taehyungie, Kaisar telah kembali ke surga."

Dia mendengar tangisan kecil ibunya.

"Ibu, bisakah aku melihatnya?"

Ibunya melepaskan pelukannya, dia menatap Taehyung beberapa saat sebelum mengangguk dengan lemah, "Hanya datanglah saat semuanya telah pergi, lalu gunakan penutup kepala."

"Terimakasih ibu."

***

Dengan pakaian putih dan penutup kepala dari jerami yang dilingkari kain penutup berwarna putih panjang Taehyung menyembunyikan dirinya.

Dia berdiri dengan tersembunyi di luar tempat pemakaman, diam-diam menatap proses pemakaman. Kegelapan yang tak tertembus membentangkan sayapnya yang luas, menyelimuti seluruh kota kerajaan dalam pelukannya, mengaburkan semua pandangan, seperti binatang buas yang menunggu untuk melahap korban berikutnya dengan mulut terbuka lebar.

WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang