Raja Naga berhati kaca

999 195 82
                                    

Chapter 25

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 25

***

Jauh di tengah hutan yang sunyi, sebuah tongkat kayu ditancapkan diatas gundukan tanah, menandakan bahwa seseorang telah beristirahat dibawahnya.

Tidak ada nama yang tertulis, tidak ada bunga yang ditaburkan. Tidak ada siapapun.

Matahari telah kehilangan cahayanya, membuat kuburan yang sunyi menjadi semakin kesepian.

Taehyung mendekati makam itu tanpa alas kaki, dengan rambut yang tersebar tanpa pengekangan dipunggungnya, jubah putihnya yang tidak lagi putih.

Dia meletakkan sebuah bunga yang dia temukan dalam perjalanan diatas makam itu, menatap dengan kosong pada tongkat kayu yang menjulang tanpa suara.

Dia tidak mengatakan apapun, tetapi masih berlama-lama didepannya. Kakinya bergetar dengan rasa nyeri yang membunuhnya, menjatuhkannya tanpa usaha.

Dia duduk dengan memeluk lututnya, menatap kuburan didepannya dengan kosong, tanpa sadar mengabaikan batu giok dilehernya yang terus berkedip.

"Tabib-nim, aku berharap kita akan bertemu lagi."

Taehyung membenamkan wajahnya dilututnya, tiba-tiba merasa sangat mengantuk, rasa lelah yang dia tahan menyebar diseluruh tubuhnya. Tetapi merasa begitu enggan untuk pergi. 

Mereka hanya bertemu sekali, tidak pernah berharap jika pertemuan selanjutkan akan berakhir seperti ini. Dia tidak cukup mengenalnya, tetapi melihatnya dalam keadaan seperti ini mampu merobohkan hatinya.

Taehyung tidak tau apa yang dialaminya sehingga membawanya dalam kematian seperti ini, tetapi melihat bagaimana Jimin begitu terguncang hingga merasa sangat bersalah dipastikan jika itu bukan sesuatu yang kecil.

Dia telah memejamkan matanya untuk beberapa saat, ketika sebuah tangan menyelinap diantara kakinya dan punggungnya, menariknya langsung ke dalam gendongan seseorang.

Perlahan dia membuka matanya, dia melihat wajah kekasihnya yang tersenyum menatapnya dengan lembut. Mata itu sangat cerah, menatapnya dengan lembut seolah menatapnya adalah hal yang mulia.

"Aku tidak tau apakah aku tengah mengangkat seorang manusia atau tumpukan kapas."

Suaranya terdengar sangat lembut seolah tengah bersenandung.

Seolah tengah memastikan apakah dia bermimpi atau tidak, Taehyung mengangkat tangannya yang goyah untuk menyentuh wajah didepannya. Dengan linglung menatap pada wajahnya yang tersenyum.

WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang