Chapter 40
***
Saat itu matahari berada diatas kepala, membawa panas yang cukup terik dengan sinarnya yang menyilaukan mata. Dibawah langit biru dengan awan putih yang jarang, dia berdiri dibawah atap halte bus, terlihat tenang dengan perasaan bahagia yang menyembul tanpa disembunyikan.
Sesekali dia melirik ke sampingnya seolah tengah memastikan jika orang yang saat ini berdiri disampingnya tidak menghilang, jika orang yang berdiri disampingnya adalah nyata dan bukanlah ilusi.
Baekchun melembutkan tatapannya, dia berkata, "Terimakasih sudah mengantarku, aku akan kembali ke Seoul bersama pamanku nanti."
"Mhm."
"Kemari, biarkan aku memelukmu." Baekchun menarik Taehyung ke dalam pelukannya setelah mendapat anggukan darinya, "Aku tidak akan berbicara banyak lagi seperti sebelumnya karena kau terlihat jauh lebih baik saat ini, aku akan menunggumu di Seoul pada liburan semester, oke?"
Taehyung menurunkan pandangannya saat sudut bibirnya membentuk senyuman seringan bulu, "Oke."
Jungkook yang berada di sebelah Taehyung tidak bisa menahan tetapi mulai melembutkan tatapannya. Perasaan lembut muncul dihatinya saat dia mendengar suara tulus Baekchun untuk Taehyung, anak itu hanya terlihat seperti seorang ayah yang sedang melepas anaknya untuk menikah.
Baekchun melepaskan Taehyung sebelum dia mendekat untuk menepuk bahu Jungkook, "Jungkook, aku akan mengatakannya secara terbuka jika temanku ini sepertinya sangat menyukai berada disampingmu, jika kau tidak keberatan teruslah berada disampingnya, oke?"
Jungkook melembutkan wajahnya saat dia berkata, "Kau terlihat seperti seorang ayah, aku tidak akan terkejut jika saat ini kau mengatakan usiamu 30 tahun."
Baekchun melepaskan tawanya, dia berkata dengan bangga, "Aku adalah ayahnya Taehyung di kehidupan sebelumnya."
Jungkook, "......."
"Aku hanya bercanda, oke?" Baekchun menatap Jungkook yang terdiam dengan geli, "Jangan menatapku seperti itu, kau membuatku merinding. Taehyung lakukan sesuatu pada saudaramu."
Taehyung, "Dia bukan saudaraku."
***
Langit berwarna kemerahan saat mereka kembali. Sepanjang jalan menyusuri gang kecil mereka hanya melewati beberapa orang yang selesai beraktifitas untuk kembali ke rumah mereka.
Tidak ada lagi yang melewati gang selain mereka berdua.
"Apakah Baekchun benar-benar adalah ayahmu?"
"Bukan."
"Benar-benar bukan?"
"Benar."
KAMU SEDANG MEMBACA
WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️
Fantasy[COMPLETED] ⚠️WARNING⚠️ Karya ini dilindungi undang-undang hak cipta Republik Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Setiap reproduksi atau penggunaan tidak sah lainnya dari karya tulis di sini dilarang tanpa izin...