Chapter 5
***
"Ibu."
Taehyung secara otomatis membungkuk untuk memberi salam pada ibunya.
Ibunya adalah orang yang sangat berpengaruh dikerajaan. Raja memberi akses penuh dan sebuah kekuasaan yang tidak dia pahami, sejak ibunya tidak mengijinkannya untuk terlibat dalam urusan kerajaan dia tidak tau apapun tentang kerajaan. Dan ibunya tidak menjelaskan apapun padanya.
"Taehyungie, ibu mendengar kau jatuh dari tebing?"
Suaranya penuh kecemasan, itu terlihat juga dari bagaimana dia segera berlari ke arah putranya untuk memeluknya.
"Aku baik-baik saja ibu."
Semenjak ayahnya meninggal ibunya selalu menggunakan pakaian berwarna hitam.
Ibunya melongggarkan pelukannya, memperhatikannya untuk memastikan dengan teliti jika anaknya baik-baik saja. "Syukurlah kau baik-baik saja."
Taehyung mengangguk dengan manis seperti anak kucing.
Ibunya menatapnya dengan cemberut, "Kau keluar tanpa memberitau ibu?"
"Ah!" Dia tersentak setelah mengingat salahnya, "Ibu, aku... aku hanya keluar tidak jauh dari kerajaan untuk membaca dan ditemani oleh Mao dan Mou."
"Ya, bahkan saat ini Jang Mao dan Jang Mou masih berlutut di depan kamarmu."
Taehyung membulatkan matanya mendengarnya, ini sama sekali bukan salah mereka. Bagaimana mungkin mereka menghukum diri mereka sendiri dan sudah berapa lama mereka berlutut. Dia melewati ibunya untuk berlari ke luar kamarnya dan benar saja bahwa kedua kasim yang menjaganya sejak kecil itu tengah berlutut dengan kepala menunduk.
"Mao Mou!"
Dia berlari menghampiri keduanya dan jatuh berlutut didepan mereka.
"Yang mulia!" Kedua kasim itu berteriak secara bersamaan.
Taehyung memberitau mereka jika mereka hanya perlu memanggilnya yang mulia saat di dalam kediamannya, namun jika mereka menyelinap keluar mereka hanya perlu memanggilnya tuan muda agar tidak ada orang yang mengenali bahwa dia adalah anggota keluarga kerajaan.
"Aku tidak akan bangun jika kalian tidak bangun!"
Ibunya berdiri di depan pintu memperhatikan tingkah putranya, dia mengangguk dengan anggun disertai senyuman. Kedua kasim itu segera bangkit dan membantu Taehyung untuk berdiri.
"Nak, kemarilah kau harus istirahat."
Taehyung berbalik untuk menatap ibunya dan mengangguk, lalu berkata pada kedua kasim itu, "Kalian juga istirahat."
***
Sinar matahari mengalir deras di atas balok-balok emas yang cemerlang melalui lapisan tipis awan dan mengenai tanah dengan bintik-bintik berbagai ukuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️
Fantasy[COMPLETED] ⚠️WARNING⚠️ Karya ini dilindungi undang-undang hak cipta Republik Indonesia (Undang-Undang Hak Cipta Republik Indonesia no. 19 tahun 2002). Setiap reproduksi atau penggunaan tidak sah lainnya dari karya tulis di sini dilarang tanpa izin...