Tabib pengembara

1.4K 246 33
                                    

Chapter 7

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chapter 7

***

Hujan di akhir musim gugur tidak datang dan pergi seperti hujan musim panas; setiap kali hujan, itu berlangsung selama beberapa hari untuk waktu yang lama.

Taehyung duduk bersandar pada dinding tua yang sudah mengelupas, dia menghela napas beberapa kali memikirkan hujan yang tidak menunjukkan tanda akan reda. Jika dia berada disini untuk waktu yang lama ibunya mungkin akan menangkapnya.

Dia melirik orang disebelahnya yang entah sudah berapa lama menutup matanya dengan napas teratur seolah tengah tertidur.

Air yang dia bawa telah dihabiskan oleh orang disebelahnya, dia bahkan tidak berani mengambil buah yang dia letakkan untuk persembahan dewa. Dia kembali menghela napas dengan berat.

"Kau tampak sangat bosan."

Jeongguk akhirnya membuka matanya, tatapannya tidak terlihat seperti dia baru saja bangun namun itu terlihat sangat jernih seolah baru saja meminum ramuan untuk menambah energi. Tidak ada jejak kesakitan yang sebelumnya dia tunjukkan.

Taehyung mengerutkan alisnya dan berkata dengan masam, "Oh, apakah kau sudah lelah tidur? Tidurmu sangat nyenyak, aku mengawasi disini bahkan lalat tidak bisa mengganggumu."

"Yah, terimakasih sudah menjagaku dari lalat itu." Dia berkata setengah tertawa, "Aku sudah cukup sembuh."

"Sembuh hanya dengan tidur?!" Tanpa dia sadari suaranya sedikit meninggi, dia terbatuk sekali dan merendahkan suaranya, "Jadi apakah kau benar-benar mengalami luka dalam atau kau hanya mengantuk?"

Jeongguk meliriknya beberapa saat sebelum mengeluarkan suara tawa yang jernih. Dia terlihat sangat baik hingga Taehyung mulai berpikir apa yang terjadi sebelumnya hanya halusinasinya.

Tidak ada penerangan di dalam kuil tua ini, itu juga yang menjadikan alasan Taehyung selalu mengunjunginya dipagi hari. Namun hujan diluar membawa serta gumpalan awan hitam yang membuat semuanya menjadi gelap. Dia bahkan tidak tau sudah berapa lama terjebak di dalam kuil ini dan apakah saat ini siang atau malam, itu terlihat sangat kabur dibawah hujan.

Taehyung menatap ke arah luar dengan cemas, "Aku tidak bisa terus disini."

Jeongguk meliriknya, namun tidak mengatakan apa-apa. Baginya hujan seperti ini tidak menjadi masalah, dia hanya perlu mengambil wujud naga dan terbang. Sementara Taehyung adalah manusia, hanya mengandalkan kakinya untuk berlari dibawah hujan dia tidak hanya akan basah mungkin saja akan menderita demam setelahnya. Tubuh manusia terkadang memang selemah itu.

WDZA (Wo De Zui Ai) | kookv ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang